Wednesday, December 22, 2010

Saturday, December 18, 2010

Barabasi Bursts's Video @ Google Talk

Great..!!!
I found another Barabasi's video from Google about Bursts concept. I think that this video is better that the one I posted before, since it has more discussions and it encapsulates the content of the book better. High predictability of social occurences concept that Barabasi has forwarded, relies mostly on big chunk of historical data utilization which now can be operationalized by applying data mining/ machine learning methods.



One main character discussed in the Bursts book is Hasan Elahi. When I tried to search for his videos, I can easily find one. I post one of them which I find interesting. He managed to give the impression that he is not a boring guy :p. It always good to connect a bit more to the characters in the book that I have read. It brings more understanding and more connection to the idea. Nice weekend all..

Friday, December 17, 2010

Cool Lecture Videos: Introduction to Multiagent Systems

I think its really cool that a Professor would spend some time giving lectures which are accessible for everyone by using the web. While studying the multiagent system (MAS) subject, I found a set of lectures uploaded on youtube by one of the Gurus in the MAS, Michael Wooldridge of University of Liverpool. Its just great to feel his enthusiasm in delivering the talk.



If you browse down his youtube channel, you will be able to browse all videos. Starting from video 02-06 the formalization of the MAS discussion starts. The videos with lower serial numbers are more conceptual. It just brilliant. For me learning from videos is more effective, more time efficient, and more fun. You can fast forward the things you already understand, and you can rewind the things that you find difficult to grasp. It is just awesome. I think more lectures should be uploaded more to the internet. Global students should be able to learn from global professors and be mesmerized :p Anyway, I embed also an interesting video uploaded by Prof. Wooldridge. Enjoy :)

Thursday, December 16, 2010

Video - Barabasi Talk: Human Mobility Patterns

Just found his (Barabasi's) talk from one of my favourite sites, the videolectures.net. Quite cool to see him giving a talk about the bursts phenomenon. Folow this link and Enjoy ;)


Monday, December 13, 2010

Hans's Thesis Review

Since in the near future, I will conduct a Multi Agent Systems (MAS) based research in the container terminal domain, I read Hans's thesis as part of my literatures review. He developed MAS based Decision Support Systems (DSSs), each for transportation load allocation case and barge rotation case. Personally, Hans put the strong emphasis on the "real time" benefit of using MAS-DSS instead of centralized DSS. The flexibility and the robustness of MAS DSS in coping with real time disruptions are the main points.


The thesis reflects intense communications between the researchers and the practitioners. I think the narration could have been worked a bit more so that the thesis could be digested better. Well just a personal thought though, its a great work anyway..

Coordination: Challenges & Enhancement Proposals

Challenges:
1. Cost and benefits unbalanced load
2. Low motivation
3. Strategic considerations of the members
4. Lack of dominant firm
5. Risk aversion attitude
6. Short-term benefit rather than long-term benefit orientation


Enhancement Proposals:
1. Incentives introduction
2. Inter-firm alliances creation
3. Scope resizing
4. Collective action creation.

(Van der Horst & De Langen 2008; Moonen 2009)

Sunday, December 12, 2010

Lessons Learned from Bursts...

Randomness is disputed ...

Prioritization is the key ...

Bursts forward the generalizability of occurences ...

Personally, I don't like the lengthy crusades stories though ...

Tuesday, December 7, 2010

Live a Passionate Life ...

"People say...
You have to have a lot of passion for what you are doing...
and it is totally true...

and the reason is...
because it’s so hard, that if you don’t...
any rational person would give up...

Its really hard...
and you have to do it over a sustain period of time...


So if you don’t love it..
If you’re not having fun doing it...
you don’t really love it...
you’re gonna give up...
and that’s what happens to most of the people actually..."

-Steve Jobs-

Wednesday, December 1, 2010

Livin' On A Prayer ...

"We've got to hold on to what we've got
'Cause it doesn't make a difference
If we make it or not
We've got each other and that's a lot
For love - we'll give it a shot"



"We're half way there
Livin' on a prayer
Take my hand and we'll make it - I swear
Livin' on a prayer"


-Livin' on a Prayer by Bon Jovi-

Monday, November 29, 2010

Rajawali Geni

Berkobar api..
Memantik gelora..
Diskusi-diskusi kosong..
Para pencinta utopia..
Pencumbu impian jauh dari nyata..

Berkobar geni..
Hentakkan lamunan..
Elang-elang ulung yang nyaris terlelap..
Dalam kesendirian..

Rajawali-rajawali titisan asa.
Kepakkan sayapmu janganlah ragu..
Rajawali bukanlah burung beo..
Yang kan tetap terbang dengan pandangan tajam mencengkram..
Rajawali bukanlah bebek kwek kwek..
Yang anti sembunyi diketiak oportunisme kwek kwek..


Dia yang berteriak lantang terang benderang tanpa ragu..
Dia yang bertindak apa adanya..
Dia yang tak malu menyingkap cacatnya..
Dia yang sadar penghambaannya..

Berkobar bara..
Semakin digdaya..
Kala angin bertiup coba hentikan..
Berkobar ia mengganas menerkam..

Tiada pilihan lain bagi rajawali geni..
Berpijar cahaya atau mati sekali..

Jikapun memang tiba saatnya tuk mati..
Pastikan t'lah dibakar semua arangmu..
Hingga debu abu terakhirmu..

Semoga Sang Hyang merestui..
Amin..

Friday, November 26, 2010

You Will... When You Believe...

They don't always happen when you ask..
And it's easy to give in to your fear..
But when you're blinded by your pain..
Can't see your way safe through the rain..
Thought of a still resilient voice..
Says love is very near..



There can be miracles..
When you believe..
Though hope is frail..
It's hard to kill..
Who knows what miracles..
You can achieve..
When you believe..
Somehow you will..

You Will When You Believe...



-Ost Price of Egypt-

Wednesday, November 17, 2010

..., but It’s more important to be a nice truthful person.

"Memang baik jadi orang penting, tetapi jauh lebih penting untuk jadi orang baik." (Ebet Kadarusman).


"It’s nice to be an important person, but It’s more important to be a nice truthful person." (Ebet Kadarusman).

Sunday, November 14, 2010

Love you.. Assalamualaikum..

Halo..
Assalamualaikum..
bla bla bla..
bla bla bla..
Love you sesa..
Assalamualaikum..

Halo..
bla bla bla..
bla bla bla..
Love you..
Assalamualaikum..
Love you..
Waalaikumsalam..


Halo..
bla bla bla..
bla bla bla..
bla bla bla..
Love you..
Love you hani..
Assalamualaikum..
Waalaikumsalam..

Halo..
Terimakasih Tuhan..

Tuhan.. Salah Apa Aku..?

Tuhan.. Salah apa aku..
Merasa suci ia..
Tuhan.. Mengapa kau cabut dariku..
Merasa berpunya dia..
Tuhan.. Kurang apa aku..
Merasa sempurna dirinya..
Tuhan.. Semua sudah kukerjakan..
Merasa maksimal usahanya..


Tuhan.. Salah apa aku..
Dia tau.. dialah sumber dosa..
Dia tau.. dialah penyengaja alfa..
Dia tau.. dialah si jumawa..
Dia tau.. dia jawab tanyanya..

Lalu ... ?

Saturday, November 13, 2010

Bulan Dzulhijah, Hari Arafah, dan Keutamaannya

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pengantar

Meskipun sedikit terlambat tak ada salahnya saya sampaikan ringkasan dari dokumen yang didapat melalui internet berkenaan dengan keutamaan amalan di bulan Dzulhijah dan keutamaan dari puasa Arafah. Bagi kawan-kawan yang ingin merujuk pada dokumen aslinya dapat menuju ke url berikut ini.


Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijah

10 hari awal di Bulan Dzulhijah adalah tenggang waktu yang mendapat tempat diutamakan untuk memperbanyak amal-amal shalih. Sejalan dengan hadist berikut:

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun."(HR Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad).

Selama masih ada sisa di Bulan Dzulhijah, masih ada kesempatan untuk menambang amal, mari.. yo mari..


Keutamaan Hari Arafah

Keutamaan Bagi Penunai Haji


Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijah, tepat satu hari sebelum hari raya Iedul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah. Pada hari arafah ini, saudara-saudara kita yang beruntung melaksanakan ibadah haji, semoga kita juga diberi kesempatan suatu hari amiin :), akan melaksanakan wukuf di arafah. Saudara-saudara kita yang berhaji dimuliakan allah karena mereka berkorban jiwa, raga, harta, meninggalkan sanak saudara, hanya untuk meraih keridhoan Allah semata, insyaallah. Insyaallah dengan hati yang murni mereka menjadi golongan yang dibanggakan Allah dan diselamatkan dari api neraka, sejalan dengan hadist berikut ini:

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arofah (yaitu untuk orang yang berada di Arofah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR. Muslim).

Semoga kita juga mendapat kesempatan berhaji kelak, amin-amin ya Rabb..


Keutamaan Bagi Orang Yang Berdoa

Hari Arafah adalah salah satu waktu yang utama untuk berdoa. Pada hari Arafah ini Doa umat mukmin dimuliakan dan mustajab. Sesuai dengan hadist berikut ini.

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah.” (HR. Turmudzi).

Ayo kita sama-sama manfaatkan waktu emas ini kalau begitu.. OK lah kalau begitu :p


Keutamaan Bagi Orang Yang Berpuasa

Hari Arafah adalah hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa Puasa arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelum dan sesudah hari H, sesuai dengan paparan hadist berikut ini.

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).


Penutup

Sebagaimana kawan-kawan mafhum, penulis blog juga masih pemula, namun bagaimanapun, saya kira siapapun dia, selama dia memiliki niat untuk memperbaiki diri, kita harus saling mendukung. Termasuk fenomena malu-malunya muslim kebanyakan untuk memperbaiki diri, karena merasa “kurang alim” atau takut dianggap “sok alim”, takut dibilang “munafik” ketika tergelincir, dan lain-lain. Selama niatnya tulus, insyaallah Tuhan maha bijaksana, dan toh hubungan dengan Tuhan yang berhak menilai adalah Tuhan. Jadi buat apa malu? Malu sama siapa? Sama orang atau sama Tuhan? Jadi untuk apa malu memperbaiki diri menjadi muslim yang lebih baik, kita masih muslim juga toh? Selamat memperbaiki diri, insyaallah kita saling mendukung.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

nb. Dengan senang hati, tulisan dapat diteruskan dan diperbanyak tanpa seizin penulis.

Saturday, November 6, 2010

Memancing Saham Krakatau di Keruhnya Debu Merapi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Seiring dengan menggeliatnya paku bumi dan meliuknya samudera yang membangunkan keprihatinan dan solidaritas saudara sebangsa akan peringatan Sang Maharaja Semesta, ditemukan “tendangan tanpa bayangan” yang dilancarkan pemerintah penohok kewaspadaan seluruh negeri. Seakan memanfaatkan perhatian seluruh negeri yang tertuju pada bencana Merapi dan Mentawai, pemerintah menghangatkan lagi program penjualan saham PT. Krakatau Steel (KS) yang sudah ditentang sejak tahunan lalu oleh segenap negeri dikarenakan irasionalitas dari aksi yang akan dilancarkan. Di kala semua perhatian tertuju pada bencana, aksi ini seakan menguji kewaspadaan kita akan rencana gila penjualan asset berharga bangsa kita.

Sebenarnya tulisan ini hanyalah sebuah ulasan ulang dari liputan berita di sebuah TV swasta yang bertajuk “Bencana Saham Krakatau Steel”. Walaupun terkesan utopis, mengingat pentingnya isu ini untuk keberlangsungan bangsa, saya rasa tak ada salahnya untuk berbagi penyadaran yang didapat selepas menonton acara tsb.


Sepagai produsen baja, KS termasuk kedalam kategori industri strategis. Baja dikenal sebagai bahan baku dari mayoritas industri-industri penting. Bila langkah privatisasi diinisiasi dan maka pengendalian komoditas baja dari tangan negara akan berangsur-angsur berpindah ke tangan swasta. Ini merupakan awal dari lepasnya kontrol harga bahan baku industri. Dengan mahalnya harga bahan baku, maka efek berantai langsungnya adalah pelemahan berbagai industri lokal. Dengan matinya industri maka masyarakat akan kehilangan pencaharian. Dengan pemberedelan industri lokal, (yang juga diserang dengan dibukanya perdagangan bebas dengan cina), maka 250 juta jiwa penduduk Indonesia akan menjadi sasaran empuk produsen global. Dan seperti yang telah diinisiasi oleh kebijakan berbau liberalisme, masyarakat kita dipaksa untuk menjadi konsumen sejati. Disedot uang dan sumber daya alamnya, dan diberedel kemampuan berproduksinya.

Dari acara tersebut di atas, saya mencatat bahwa harga penawaran inisiasi (initial public offering/IPO) per lembar nya adalah Rp.850- dimana nilai bukunya bisa mencapai Rp.1000-. Yang menarik juga dari tayangan itu, indikasi bahwa pembelian akan dikuasai oleh para pemain besar dan para politikus, sedangkan pembeli eceran akan menghadapi tantangan. Kondisi PT KS yang baik dan prospektif juga memberi tanda tanya besar akan pengambilan kebijakan yang biasa diambil apabila tidak ada alternatif lain ini. Tanpa mengupas lebih dalam, saya rasa semua orang sangat mengerti bahwa PT KS adalah asset berharga kita yang tidak akan dilepas untuk anak cucu kita. Mengutip pernyataan dari salah seorang narasumber, Dr. Rizal Ramli, kurang lebih inti yang saya tangkap sbb, Untuk pemerintahan sekarang, bila ingin menjual asset, silahkan menjual asset yang dibangun pada masa pemerintahannya sendiri, jangan menjual asset yang dibangun oleh pemerintahan sebelumnya, (red. Soekarno dan Soeharto), Bila tidak bisa membangun asset jangan menjual yang telah ada. Sedikit sinisme, indikasinya memang pemerintahan kali ini memfokuskan diri pada penggelembungan dan inefisiensi anggaran konsumsi dan tidak mampu menggenerasikan asset, hehehe… :p


Walaupun menulis tentang politik dirasakan utopis dan tanpa guna.. Untuk kasus ini harus sedikit memaksa diri untuk berunjuk rasa atas keprihatinan dari langkah pemerintah yang menyelinap di kepanikan keprihatinan bangsa dalam menghadapi teguran Tuhan. Layaknya berlayar bersama dalam perahu, bila kita menemukan aksi yang hendak membocorkan perahu dan menenggelamkan perahu yang ditumpangi bersama, siapapun dia, saudara ataupun seteru harus dihentikan. Karena kita ingin terus terus berlayar dan tak ingin tenggelam. Maaf atas segala segala kesalahan dari ulasan awam saya. Tanpa terlepas dari dukungan atas keprihatinan kita pada tanah air kita, hendaknya kewaspadaan juga tidak dilepaskan. "Stop Privatisasi Industri Strategis Bangsa."

Bagi yang tertarik untuk melnyimak ulasannya langsung, dapat melaju ke url berikut ini:
http://www.metrotvnews.com/metromain/newsprograms/2010/11/05/7385/210/Bencana-Saham-Krakatau-Steel

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

Monday, October 11, 2010

Bekerja.. Bercinta.. Berjaya..

Bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh..
Maka akan tumbuh cinta dalam bekerja..
Bila sudah rasa cinta didapat dalam bekerja..
Maka pekerjaannya bisa mencandunya..
Bila kenikmatan dalam bekerja telah ada..
Maka perbaikan berkesinambungan akan terus bergulir..
Bila perbaikan terus digulirkan dengan suka cita..
Maka dia akan berjaya dalam cinta pada apa yang dilakukannya..



Bila dikerjakan dengan setengah-setengah..
Maka akan tumbuh keengganan dalam bekerja..
Bila rasa malas hinggap dalam bekerja..
Maka pekerjaannya akan membebaninya..
Bila beban dalam bekerja terus dirasa..
Maka jiwa akan tersiksa dan performa kerja akan semakin menurun..
Bila manusia bekerja dengan jiwa yang tersiksa..
Maka dia akan menjadi sumber kecewa baik bagi dirinya maupun timnya..

Dengan dua kondisi diatas,
Jarak diantara keduanya akan semakin melebar..
Satu kutub membaik dengan suka hati..
Satu kutub menyiksa diri membenamkan diri dalam kekecewaan dan keluh kesah..

Dan jarak diantara keduanya hanyalah..
Be"Sungguh-sungguh" dan Ber"Setengah-setengah"

Hanya relungan seorang amatir, yang mungkin berguna..
Kita memang mungkin tidak memiliki banyak..
Kita memang mungkin bukan siapa-siapa..
Tapi yang jelas selalu ada yang bisa dibagi..
Walaupun hanya sesungging senyum :p

Selamat Bekerja, Bercinta, dan Berjaya..
MERDEKA!!!

Saturday, October 9, 2010

Digdaya Berakhir Nyawa

Digdaya
Terbang menjulang..
Terpapa
Terpuruk terhempas..

Melangit
Dia dipuja..
Terpuruk
Tiada berharga..

Duhai jiwa yang fana..
Berlari kejar, entah mengapa..
Duhai Keabadian penggenggam semesta..
Tersenyum Engkau dalam sunyinya..


Melangit
Dia Dipuja..
Terpuruk..
Tiada berharga..
Itulah pertanda fana..
Yang dibela ditetes darah ksatria pelacur entah mengapa..

Duhai Keabadian penggenggam semesta..
Duhai yang dilupa kala jiwa membersit keudara..
Duhai yang dipinta kala oportunisme kami terkulai tanpa daya..
Tersenyum Engkau dalam sunyinya..
Melihat kami mempermainkan diri demi pati..
pati penuntun mati tak berarti..

Sunday, October 3, 2010

Cinta adalah..

Cinta adalah..

Cinta adalah memberi..
Bukan menuntut..
Layaknya pencipta pada hambanya..
Layaknya bunda pada putranya..
Layaknya ayah pada putri kecilnya..

Cinta adalah menuntut..
Bukan merasa cukup..
Layaknya antusiasme pada hasrat..
Penuntutan diri pada diri sendiri..
Yang tidak pernah merasa cukup memberi..
Yang tidak pernah merasa pantas untuk menerima..

Walaupun cinta adalah ketulusan..
Jangan pernah lupa bahwa cinta juga berarti kelayakan..
Layaknya hamba yang menunduk pada penguasanya..
Layaknya anak yang mengabdi pada ayah bundanya..
Tidaklah layak hamba dan anak berbuat sebaliknya..
Meskipun sang mahacinta takkan pernah meminta..
Karena begitulah hakikat mahacinta..
Memberi tanpa pernah mengharap kembali..


Ada saatnya menuntut..
berarti cinta..
namun bila itu objeknya penuntutan pada diri sendiri..
Ada saatnya pemberian..
Merasa cukup..
Dan kelayakan berarti cinta..
namun sekali lagi..
obyek perbaikan diri adalah diri sendiri..
bukan orang lain..
itulah cinta sejati..
itulah memberi tanpa berharap kembali..
itulah kebahagiaan sejati..
ketika kita tidak pernah merasa cukup untuk memberi..
ketika kita tidak pernah merasa layak untuk menuntut..
pada apa yang kita cinta..

Terimakasih mahacinta..
Terimakakasih Maharaja alam semesta..
Terimakasih ayah bunda..
Terimakasih putri kecilku yang garisan takdirnya terpisah tak kuasa..
Terimakasih engkau..
Terimakasih semua..

Sunday, September 26, 2010

Einstein's Life..

"Life isn't worth living, unless it is lived for someone else." (Einstein)


"Not everything that can be counted counts, and not everything that counts can be counted." (Einstein)

Monday, September 6, 2010

Teruntuk Ibu Pertiwi..

Ibu..
Maafkan putramu ini..
Terdiam tanpa daya melihatmu direndahkan..
Dilecehkan oleh mereka disana..
Termangu hanya mengelus dada..
Kala putra-putri mu diludahi..
Dipandang sebelah mata..
Karena tingkah berlagak sabar bertopeng diplomasi..
Menutupi kepengecutan pertanda kelemahan jiwa dan diri..

Ibu..
Maafkan putramu ini..
Yang hanya bisa berpuisi..
Melantunkan lagu orkes sakit hati..
Akan apa yang terjadi pada negri..
Dan harga diri..

Ibu..
Yakinkankanlah…
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa tak harus membudak untuk menyambung nafas ini..
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa hidup mulia penuh harga diri adalah lebih mulia..
Dari transaksi kemakmuran yang harus ditukar dengan pelecehan kehormatanmu..

Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa tak semua putra-putrimu bangga..
Mendengungkan sorak sorai kepengecutan..
Dengan mulut berbusa mendengungkan penghambaan pada oportunisme..
Seakan akan kesempatan hanya bisa didapat dari mereka..
mereka yang menari-nari menghina ibunda..
Karena tingkah mengiba tak pada tempatnya..
Mengiba tidak pada Yang Maha Kuasa saja..


Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa masih banyak putra-putrimu…
Yang meyakini bahwa harga diri adalah harga diri..
Nilai hakiki yang harus dipertahankan hingga mati..
Sebagai pembuktian bahwa kami takkan dapat dibeli..
Dan mati lebih dipilih dari pertukaran nilai sejati..
Karena harga diri adalah harga diri..
Dan pelecehan akan ibunda akan kami tebus dengan segala harga..

Ibu..
Yakinkanlah..
Tidak semua putra-putrimu adalah pengecut..
Tidak semua putra-putrimu ridho ibundanya diinjak-injak..
Tidak semua putra-putrimu mau menukar harga diri dengan pundi-pundi..
Tidak semua putra-putrimu menganggap kehormatanmu dapat dikompromi..

Ibu..
Kami cinta dirimu..
Kami yang berada di penjuru bumi takkan pernah lupa asal kami..
Kami putra-putrimu akan selalu menjadi pembelamu..
Yang akan membelamu meskipun kau tua renta dan papa..
Seperti kau kasihi kami sedari kecil kami..
Kami adalah kami, putra-putri ibunda yang takkan pernah lupa ibunda kami..
Ibunda yang kami hormati dan sayangi sepenuh hati..
Tanpa kompromi..

Duhai Mahadiraja alam semesta..
Izinkan kami, menyematkan senyum pada ibunda kami..
Dengan keagunganMu,
Dengan pengasihanMu,
Dengan penyayanganMu,
Dengan kekuatanMu yang bijaksana..
Insyaallah.. suatu saat nanti.. pasti..

Saturday, August 21, 2010

Curahan Hati Usang seorang Alumni ITB

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebagai lulusan dari SMA “gaul” di sebuah kota besar di Indonesia, berhasil masuk di salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik bangsa (yang kadang dikenal juga sebagai institusi yang paling arogan di bangsa ini hehehe :p) adalah karunia dan kebanggaan tersendiri. Terlebih ketika saya bersekolah, hanya dikenal sistem ujian masuk bernama UMPTN, dimana prestasi akademik sportiflah yang menjadi visa masuknya. Walhasil, dalam periode perkuliahan ini, saya berkesempatan untuk mengenal orang-orang yang sering euphoria-kan sebagai putra-putri terbaik bangsa.

Alhamdulillah, selama saya berada di sana, saya merasa sangat bahagia. Mungkin ini adalah salah satu periode terbaik dalam hidup saya. Dimana orang benar-benar dihargai dari kepandaiannya, bukan dari kemasannya. Seringkali orang-orang yang super pandai itu, adalah kawan kita si “kucel”, dengan kemeja yang jarang diganti, dengan bekal pas-pasan dari orang tuanya di kampung. Sering kali hati saya tersentuh menemui beberapa diantara mereka karena harus mengganti warung tegal langganan makan siangnya, karena mereka harus menghemat beberapa ratus rupiah untuk menyambung hidup dalam menjemput mimpinya meraih kehidupan lebih baik. Di institusi ini, para mahasiswa yang kebetulan memiliki orang tua berada akan menahan elisitasi keberadaan kemakmurannya, karena mereka tau mereka berhadapan dengan teman-teman dari seluruh penjuru nusantara nan sederhana yang kemampuannya jauh lebih superior dari mereka. Beberapa teman ada yang harus membantu orang tua mereka bertani di kampungnya dulu di kala SMA sembari belajar untuk menjebolkan UMPTN. Berbeda dengan banyak anak kota yang membutuhkan karbitan bimbingan-bimbingan belajar berbiaya juta-juta untuk dapat menembus UMPTN, yang berkesempatan untuk melakukan aktifitas-aktifitas menyenangkan yang seharusnya dimiliki juga oleh setiap putra bangsa pada masa luangnya, seperti bermain bola, bermusik, atau lainnya.


Di sekolah ini anda dapat meraih respek bila anda memang membuktikan diri sebagai yang terpandai, mendandani kemasan diri bersifat materiil hanya akan membuat anda menjadi risi sendiri. Tentunya hal ini jauh dari kebiasaan di SMA saya dulu, dimana kode berpakaian adalah suatu standard keharusan yang menghindarkan diri dari “dosa” pergaulan. Di sini, begitu banyak teman-teman disekiling saya yang jauh lebih pintar, namun sangat rendah hati. Pengalaman-pengalaman seperti ini yang saya pikir membuat banyak lulusan institusi ini menjadi super arogan, mengingat, ternyata keadaan di luar sana begitu berbeda. Dimana banyak orang berusaha untuk terlihat pandai, walaupun mungkin sebenarnya kualitasnya jauh dari apa yang ditunjukan melalui kemasannya.

Sayup-sayup, sejak lama, terdengar berita bahwa banyak perguruan-perguruan negeri tinggi terbaik bangsa terpaksa mengalokasikan kursinya bagi mahasiswa-mahasiswa yang diharapkan bisa menjadi pundi-pundi keberlangsungan operasionalnya. Kabarnya tingkat kesulitan ujian untuk mahasiswa dari jalur ini pun jauh lebih sulit dari jalur biasa. Tak ada yang salah memang, semua institusi berhak untuk tetap berkelangsungan. Namun ketika kesempatan kawan-kawan “laskar pelangi” itu menjadi terkorbankan disitulah letak ketidak-adilan dimulai. Calon mahasiswa dari jalur khusus memiliki dua kali kesempatan dalam memasuki perguruan tinggi negeri, jalur khusus dan jalur biasa. Sedangkan kawan-kawan “laskar-pelangi”, hanya memiliki sekali kesempatan.

Satu titik masalah lain adalah jatah kursi bagi laskar pelangi yang semakin menyusut. Hal ini mengantarkan titik balik bagi kesan perguruan-perguruan tinggi negeri. Perguruan tinggi negeri berubah kesan dari institusi tambatan putra-putri terbaik bangsa menjadi institusi putra-putri “berduit” terbaik bangsa. Satu hal yang perlu dicatat disini adalah kemungkinan besar putra-putri “tidak berduit” terbaik bangsa memiliki kualitas yang tidak kalah, atau bahkan jauh lebih superior, dari putra-putri “berduit” terbaik bangsa. Seperti pada pengalaman yang saya hisap aroma kesegarannya setiap hari selama 5 tahun.

Lulus dengan IPK pas-pasan dari ITB, pada akhirnya saya pun memanfaatkan ketidak adilan dunia ini. Sementara banyak teman saya harus bersegera diri mengkonkritkan diri mencari pekerjaan untuk segera bekontribusi pada keluarganya, dengan memanfaatkan keadaan orang tua saya yang berkecukupan, saya dapat dibiayai sekolah di Jerman untuk tahun pertama. Meskipun setelah itu saya dapat mandiri secara finansial dan alhamdulillah sekarang bekerja sebagai mahasiswa beasiswa s3 di sebuah universitas yang cukup ternama. Walaupun begitu, mata saya selalu berbinar terharu dan merasa rendah diri bila mengingat teman-teman “laskar pelangi” maha pandai semasa kuliah di S1 dulu. Ketika kesombongan akan rahmat Tuhan ini mulai membersit, bila mengingat mereka, saya sadar betul bahwa saya tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Saya hanya memiliki kesempatan yang lebih baik, kebetulan keluarga saya tidak terhimpit masalah ekonomi, sehingga saya dapat melenggang-kangkung memilih jalur hidup yang saya suka (dengan izin dan kemurahan Allah swt. tentunya).


Harapan saya, selamatkan perguruan-perguruan tinggi negeri terbaik bangsa hanya untuk mahasiswa-mahasiswa terbaik bangsa, terlepas bagi yang berada maupun yang tidak. Karena sungguhpun bagi yang tidak berduit, hanya “Negeri”-lah (setelah Tuhan tentunya) satu-satunya tambatan harapan mereka. Jangan ambil hak mereka untuk mendapatkan apa yang mereka memang berhak. Biarkan kata-kata “putra-putri terbaik bangsa” tetap menjadi “putra-putri terbaik bangsa” tanpa memandang bulu kata “berduit”-nya.

Terus terang apa yang membuat saya bangga menjadi alumnus ITB adalah pengalaman jiwa saya untuk merasa rendah serendah-rendahnya mengapresiasi diri berkenalan dengan terhadap putra-putra terbaik “laskar pelangi” yang rendah hati namun jauh lebih superior kepandaiannya. Sungguh jengah hati ini melihat almamater saya bermetamorfosis menjadi institusi elitis. Sungguh bila perguruan-perguran tinggi terbaik melakukan filtrasi bakat putra-putri terbaik bangsa ini dengan ukuran materi sebagai salah satu kriterianya, maka ketidak adilan akan memakan akibatnya cepat atau lambat, seperti yang dirasakan saat ini. Maaf bila harus menjadi sedikit politis, menurut pandangan pribadi, keadaan pendidikan Indonesia ketika anggaran pendidikan belum mencapai 20% seperti saat ini, dirasakan jauh lebih adil dibanding kesenjangan pendidikan yang dirasakan saat ini. Justru pada saat anggaran pendidikan untuk APBN 2010 mencapai putaran 200 trilyun rupiah.

Maaf bila sekalilagi harus mengeluarkan pendapat berbau politis yang naif, namun digilasan roda perputaran bangsa yang semakin liberalis, dimana si papa semakin tersisih, tersayat hati ini mengingat saya pernah bersekolah dengan bibit-bibit superior bangsa yang kini keadilan berkompetisinya terenggut sistem seleksi dengan materi sebagai salah satu kriterianya. Semoga bangsa ini tidak melupakan identitasnya, dasar negaranya. Dimana kebebasan dapat diaplikasikan, dengan mendahuluan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial. Bukan sebaliknya, mendahulukan kebebasan dan memberangus nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.

Tulisan ini tentu ditujukan untuk seluruh perguruan-perguruan tinggi negeri di nusantara, dan kasus ITB saya ambil karena kebetulan saya pernah berkesempatan berkuliah disana. Segala kebenaran hanya datang dari Tuhan Semesta Alam, dan segala kesalahan berasal dari kelengahan penulis sendiri. Wallahu’alam bishawab.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
Alumni "pas-pasan" Teknik Mesin ITB 2000

Tuesday, August 17, 2010

Dirgahayu NKRI ke-65

Selamat ulang tahun ke-65 Negara Kesatuan Republik Indonesia, Semoga identitas bangsa yang ber-Ketuhanan, ber-Kemanusiaan, ber-Kesatuan, ber-Kerakyatan, dan ber-Keadilan tetap dijunjung tinggi hingga akhir waktu. MERDEKA!!!

Sunday, August 15, 2010

7 Langkah Mudah, Hitung Zakat Profesi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selagi bulan Ramadhan, saya ingin berbagi hasil eksplorasi internet berkenaan dengan cara penghitungan zakat profesi. Tidak serumit yang pernah dipikirkan, ternyata cara menghitungnya zakat ini sangatlah mudah. Berikut akan saya bagikan contoh perhitungan zakat profesi dalam 7 langkah mudah hitung zakat profesi.

1. Hitung Nisab.
Nisab zakat profesi yang diqiyaskan ulama dengan zakat hasil pertanian ini adalah sebesar 652,8 kg gabah atau sekitar 520 kg beras. Untuk kasus ini, taruhlah beras biasa dikonsumsi berharga 2Duit/Kg, sehingga hitungan batas nisab zakat adalah 520kg * 2Duit/Kg = 1.040Duit.

2. Hitung Pemasukan Kotor Tahunan.
Taruhlah saya seorang mahasiswa yang mendapat pemasukan dari dana beasiswa sebesar 1.000Duit/Bulan. Maka pendapatan kotor tahunan saya adalah (1.000Duit/Bulan * 12Bulan/Tahun) = 12.000Duit.

3. Bandingkan Nisab dan Pemasukan Tahunan.
Bila pemasukan pertahun jumlahnya lebih kecil dari perhitungan nisab maka saya terbebas dari kewajiban berzakat. Jika yang terjadi sebaliknya, alhamdulillah kita diberi kelimpahan rizki untuk berbagi kemurahan-Nya. Untuk kasus pada contoh ini, kita wajib membayar zakat (12.000Duit > 1.040Duit), dan akan menuju poin 4 untuk melakukan perhitungan selanjutnya.


4. Hitung Pengeluaran Primer Rutin Bulanan Untuk Satu Tahun.
Sekarang, kita akan menghitung pengeluaran rutin primer bulanan. Primer berarti mendasar untuk menunjang hidup dengan cukup. Jadi pengeluaran seperti jalan2x, nonton, beli kamera, dll, tentunya tidak termasuk dalam perhitungan ini hehehe:p. Taruhlah perbulan, wajib zakat harus keluar uang sewa rumah 200Duit, uang makan 75Duit, iuran internet 25Duit, asuransi kesehatan 50Duit, dan uang transport 50Duit. Sumasi total pengeluaran rutin bulanan pada kasus ini adalah (200Duit + 75Duit + 25Duit + 50Duit + 50Duit) = 400Duit. Pengeluaran primer tahunan pada kasus ini adalah (400Duit/Bulan * 12 Bulan/Tahun) = 4.800Duit.


5. Hitung Pengeluaran Primer Tahunan Lainnya.
Selain Pengeluaran diatas wajib zakat ternyata juga harus membayar berbagai tagihan primer lainnya sbb: iuran listrik 100Duit, iuran gas 75Duit, dan pajak kebersihan 25Duit. Jadi total pengeluaran lain-lain tahunan adalah (100Duit + 75Duit + 25Duit) = 200Duit.

6. Hitung Pemasukan Bersih Tahunan.
Pemasukan Bersih Tahunan didefinisikan sbb: "Pemasukan Bersih Tahunan" = "Pemasukan Kotor Tahunan" - ("Pengeluaran Primer Rutin Bulanan Untuk Satu Tahun" + "Pengeluaran Primer Tahunan Lainnya"). Jadi, Pemasukan Bersih Tahunan adalah [12.000Duit - (4.800Duit + 200Duit)]= 7.000Duit.

7. Hitung Zakat Profesi
Berdasarkan pendapat ulama besar Yusuf Qardawi, zakat profesi dapat dihitung dengan basis "Pemasukan Kotor Tahunan" atau "Pemasukan Bersih Tahunan". Bila kita mengambil "Pemasukan Kotor Tahunan" sebagai basis, maka besarnya zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb: 12.000Duit * 2.5% = 300Duit. Bagi yang berpendapatan pas-pasan, maka zakat profesi dapat juga dihitung berdasarkan "Pemasukan Bersih Tahunan", bila kita mengambil patokan kedua ini, maka besarnya zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb: 7.000Duit * 2.5% = 175Duit. Kedua jalan dapat ditempuh tergantung dari jalan yang dirasa mantap (hanya diri kita yang mampu menakar kemantapannya:p), yang tidak elok tentunya tidak menunaikan kewajiban sama sekali hehehe..

Okie, demikian kiranya paparan singkat dari saya. Ayo tunaikan zakat, mari berbagi dengan sesama, manfaatkan ramadhan, lipat gandakan kebajikan :). Semoga dengan berzakat kita akan meraih kebaikan hakiki, sesuai dengan firman-Nya:

[QS. Al-Baqarah 177] "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Semoga berguna, wallahu alam bishawab.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

Wednesday, August 11, 2010

Erasmus University Woudestein - Mushola

Assalamualaikum Wr. Wb.

For those of you who are new in Erasmus University Rotterdam (Woudestein Campus), and are looking for Mushola (Moslem's Prayer Room/ Mini Mesjid), the Mushola is located in the N building, 1st floor just right after the entrance door. Click the following map to zoom in:


Okie, see you arround.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Meditya

Monday, July 26, 2010

Makanan Baik, Makanan Halal

Assalamualaikum Wr Wb


Sebagai orang yang terus terang masih slebor soal makanan, kiranya bacaan dari kitab yang tidak diragukan lagi kebenarannya ini (QS. Al Baqarah:2) kali ini menjadi pengingat keras tentang fatalitas sikap saya pribadi yang masih sering bersikap terlalu menggampangkan soal makanan.

Manusia beriman diperintahkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kualitas yang baik:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
[2:172] Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

melanjut ayat diatas, sebenarnya kita diperkenankan untuk menikmati semua yang ada di bumi. Dan apa-apa yang dilarang karena tidak baik sebenarnya hanya sedikit bila dibanding dengan yang diperbolehkan:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
[2:173] Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sesuai dengan paparan diatas, makanan yang tidak halal hanya dapat dikonsumsi jika dan hanya jika kita dalam kondisi terpaksa. Bukan justru menginginkan atau mencari-cari. Apabila memang akses menuju makanan halal sulit didapatkan maka kita boleh mengkonsumsinya itupun dengan tidak berlebih-lebihan.


Sebagai orang yang hidup di rantau, terkadang kita harus terlibat dalam kegiatan sosialisasi dalam bentuk jamuan makan. Terkadang sikap merasa tidak enak timbul, bagaimanapun juga ada baiknya kita tetap mencari alternatif makanan-makanan yang dihalalkan, Memesan makanan laut atau vegetarian dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk kita. Ada baiknya untuk tidak menyembunyikan apa-apa yang tidak bisa kita makan karena ternyata konsekuensinya lumayan berat.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
[2:174] Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka

Walaupun kita masih belajar dan terus memperbaiki diri dan kadang-kadang masih suka slebor hehehe :p Setidaknya kita harus tetap jadi orang yang fair dengan tetap sportif dengan mengatakan kebaikan sebagai kebaikan dan keburukan sebagai keburukan. Jangan sampai kebelummampuan kita mengaplikasikan nilai kebenaran, menjadikan kita menyembunyikan apa-apa yang benar. Semoga renungan pribadi seorang pemula ini juga berguna bagi kawan-kawan sebagai pengingat. wallahualam bissawab.


Wassalamualaikum Wr Wb
Meditya

Friday, July 23, 2010

Fatimaku

Bagaimanapun suratan Qodo dan Qodar ditetapkan Mahadiraja..
Ayah akan selalu mencintai kamu, Fatimaku..
Sampai kapanpun sebagian jiwa ayah telah terpaut padamu..
Dan getar ini takkan pernah mati hingga ayah mati.. insyaallah..

Semoga Mahadiraja selalu memeluk, menyayang, dan menuntun Fatima hingga akhirnya..
Karena sungguhpun tidak ada pembimbing yang lebih membimbing dari Sang Hyang Agung..
Semoga Fatima menjadi Ibunda yang dicintai keluarga..
menjadi Ibunda dari ksatria ksatria dan ibunda ibunda pembela massanya..


Lindungi dan patuhlah pada bundamu..
Ibunda adalah titisan langit sebelum engkau akhirnya menjadi satu darinya dan mengabdi pada keluargamu kelak..
Tunduk patuhlah pada jalan Tuhan..
Karena sungguhpun hanya Ia yang pantas diabdi..

Ayah selalu bersamamu..
Sayangku..

Monday, July 19, 2010

Sebiduk..

Memang kami sadar..
Samudra ini terlalu digdaya tuk diarungi..
Badai ini terlalu kuat menggeliat..
Melemparkan setiap biduk yang berkeras menavigasikan konsistensi..

Memang kami tau..
Diantara manusia beribu..
Yang diorkestrai musik penyeragam nada merdu..
Sesak tempat bagi musisi perindu improvisasi..

Namun kami mengerti..
Bahwa bisik nurani adalah amanah..
Dari Mahadiraja pada para hamba-hambanya..
Sebagai panji penanda hakiki yang takkan pernah mati..


Meskipun kiranya akan mati..
Setidaknya kami berusaha mati dalam perjuangan..
Karena mati hanyalah soal waktu dan cara..
Semoga Ia meridhoi mati kami dalam pelukan sejati..

Tiada daya dan upaya melainkan dengan perkenan-Mu
Maka mohon kami diridhoi..
Untuk selalu ridho menjadi ponggawamu..

Dalam ketulusan keprajuritan..
Dalam Kemenangan..
Dalam Kekalahan..
Dalam Konsistensi..
Amin..

Sunday, June 20, 2010

Nice Quote about Innovative People..

"Innovative people do not think in straight lines.
They know that every idea, quote, phone number, brainwave, or dream could become their Next Big Idea."


Nice inspiring quotes are not always revealed from deep exploration, sometimes they embrace from random daily life.. they do :)

Sunday, June 13, 2010

Palestina & Penelanjangan Nilai Kemanusiaan

Berbicara tentang Palestina, banyak orang yang langsung kehilangan minat karena kesan pertentangan antara agama islam dan yahudi begitu kental. Hal yang sama juga terus terang terjadi pada diri saya sendiri, yang secara pribadi sangat membenci pengaitan justifikasi pelanggaran nilai hakiki kemanusiaan dengan nilai luhur agama. Menurut pemahaman saya, nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang sudah pasti terintegrasi dalam ajaran agama apapun, kepercayaan apapun, bahkan bagi orang-orang atheis sekalipun. Hal yang menjadi akar permasalahan adalah arogansi, egoisme, dan chauvinisme pembuta mata hati seringkali terjadi, sehingga justifikasi perilaku-perilaku biadab pun kadang merasuk pagi para penganut yang “ignorant“. Sungguh disayangkan banyak manusia yang mengaku menganut jalan Tuhan justru melabrak hal-hal dasar ini.

Insiden pembajakan kapal kemanusiaan Mavi Marmara oleh tentara Israel beberapa waktu lalu, menggugah diri saya untuk melakukan eksplorasi untuk membunuh apatisme yang pernah saya punya terhadap isu Palestina. Sumber eksplorasi yang saya akan bagi kali ini berasal dari eksplorasi seorang jurnalis Australia bernama John Pilger. Sengaja saya pilih sumber eksplorasi dari pemerhati barat, agar kita dapat lebih menyadari bahwa isu Palestina bukanlah isu “arab“ semata, tapi memang benar-benar isu penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Sebagai informasi, John Pilger telah dua kali memenangkan “Britain’s Journalist of The Year Award“ (hanya dua orang yang pernah meraih penghargaan bergengsi ini dua kali) yang dikenal akan kritik-kritik tajamnya pada isu-isu kemanusiaan dunia seperti, isu Palestina, isu Iraq, tak lepas juga isu Timor Timur (ehem-ehem). Selain itu, John Pilger juga masuk dalam 4 besar bersama Nelson Mandela dan Aung San Suu Kyi dari survey 50 Heroes of our time yang diadakan newstatesman.com.



Eksplorasi awal saya tambatkan pada dokumenter tua yang dibuat oleh John Pilger pada tahun 2002. Film ini bertajuk “Palestine is Still the Issue“. Dokumenter berdurasi 54 menit ini menerangkan berbagai pelanggaran terhadap nilai nilai kemanusiaan yang terjadi dalam pendudukan Palestina oleh Israel. ”An occupation condemned by the united nation and almost every country in the world including the Britain”, begitu Pilger menekankan. Penghancuran fasilitas belajar anak-anak, seorang ibu yang harus kehilangan bayinya karena perjalanan persalinannya ke rumah sakit dihentikan patroli militer, internalisasi trauma pada jiwa anak-anak kecil dikarenakan teror yang dikarenakan pendudukan militer ini, terlantarnya para penduduk sipil tak berdosa di tanah airnya sendiri karena rumah mereka dihancurkan, ditembak matinya tenaga paramedik tak berdosa adalah segelintir dari berbagai cuplikan penderitaan kemanusiaan yang ditampilkan dalam film ini.

Hal yang menarik dari documenter ini adalah dieksposnya beberapa testimoni dari penduduk Israel sendiri. Salah satunya adalah testimoni menarik datang dari Rami Elhanan, seorang perancang grafis Israel yang kehilangan putri 14 tahunnya akibat serangan bom bunuh diri.

Pilger bertanya pada Rami: “Bagaimana kau dapat membedakan rasa marah yang kau rasakan setelah kau kehilangan putrimu dengan cara sedemikian (korban bom bunuh diri)?”.

Rami sang bapak yang tegar itupun menjawab: “Saya bukan orang gila, saya tidak lupa, saya tidak dapat memaafkan (kejadian itu). Seseorang yang membunuh gadis kecil, siapapun dia adalah seorang criminal dan harus diberi hukuman”.

"Namun, bila kau berfikir dengan kepala dingin dan bukan dengan emosi, kau harus melihat apa yang membuat mereka (pembom bunuh diri itu) berbuat hal yang sedemikian itu. mereka orang yang tidak memiliki harapan, mereka adalah orang jengah dengan keputus asaan. Kau harus bertanya pada dirimu sendiri adakah kontribusimu dengan satu dan lain hal pada kondisi yang membuat si pembom bunuh diri itu berbuat sedemikian? Adakah kontribusi (kesucian)mu pada kegilaan ini? Ini bukanlah hal yang terjadi begitu saja, bahwa seorang anak yang ibunya dipermalukan pada pagi hari akan melakukan bunuh diri (karena keputus asaannya) pada malam hari)."

"Pelaku bom bunuh diri itu adalah korban (dari kondisi yang tercipta) begitu juga putri saya. Hal itu saya yakin benar. Kau harus mencoba mengerti keadaan apa yang membuat gerakan bom bunuh diri ini terjadi, Pengertian dari akar permasalah adalah bagian dari proses pemecahan masalah."

Hal menarik lain adalah dilakukannya wawancara dari Dori Gold, penasihat senior dari perdana mentri Isreal saat itu. Dengan dalih terorisme global yang ditandai oleh serangan 9-11, Dori menekankan perlunya pemberangusan terorisme global. Terorisme yang diterjemahkannya sebagai pengorbanan masyarakat tidak bersalah oleh sekelompok orang sebagai justifikasi dari interest “perang“ politiknya. Pilger pun membalas dengan menekankan bahwa definisi terorisme itulah yang tepat tengah terjadi di Palestina. Penembakan seorang perempuan tua yang sedang berjalan ke rumah sakit oleh penembak jitu dan berbagai pelanggaran kemanusiaan yang menjadi rutinitas harian pendudukan Palestina oleh Israel, adalah bukti nyata dari terorisme yang sebenarnya. Namun Dori dengan segala perkelitannya berusaha mengalihkan perhatian sehingga seakan-akan terorisme itu berada di luar sana, dan apa yang terjadi di Palestina dapat diabaikan.


Terlalu banyak aspek dari dokumenter ini yang menarik untuk dipaparkan di blog ini. Apapun keyakinannya penghinaan terhadap kemanusiaan adalah hal yang dilaknat. Pendudukan masyarakat dari tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Terbunuhnya kaum wanita dan anak-anak oleh aksi militer dengan dalih kondisi perang adalah alibi yang mengada-ada. Dan perlawanan gerilya gerilya bermodal ketapel batu dengan tank tank dan persenjataan mutakhir adalah hal yang memalukan untuk diakui bagi tentara manapun.

Indonesia adalah negara yang sudah sangat mafhum dengan trauma penjajahan. Sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi nyawa identitas bangsa, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan.” Penjajahan adalah hal laknat, kita sudah sangat mengerti tentang trauma itu. Dan pendudukan dan penelanjangan kemerdekaan manusia di tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Mari kita dukung kemanusiaan, karena dukungan kecil kita sangatlah berarti bagi masyarakat dari suatu negara yang berjuang melawan penindasan. Sebagaimana kenyangnya kita dalam berpengalaman mencari dukungan de-jure dari negara-negara yang acuh tak acuh terhadap proklamasi kemerdekaan kita kurang dari satu abad lalu. Pertanyaannya, akankah kita jadi salah satu dari mereka ketika hal itu tidak lagi menimpa diri kita?

Apapun latar belakang kita, semoga tulisan di blog ini bisa menggugah kembali kepekaan kita terhadap nilai kemanusiaan. Dan ketika kita tau persis kehilangan orang yang kita kasihi adalah hal salah satu hal yang paling menyakitkan. Tentunya kita dapat membayangkan bagaimana pedihnya masyarakat di belahan dunia sana kehilangan orang-orang terkasihnya karena ketidakadilan. Dan ketika kita bisa berbuat sesuatu sekecil apapun itu, akankah kita tetap diam dan tidak berbuat apa-apa? Berteriaklah, Walaupun hanya dalam hati.. Karena jiwa yang berteriak akan ketidak adilan adalah jiwa manusia yang masih hidup, apapun latar belakang kepercayaannya.. Karena kemanusiaan dan keadilan adalah hal fundamental yang dijunjung tinggi dalam kepercayaan apapun.. Untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia...

Untuk eksplorasi lebih lanjut dapat menuju situs official John Pilger berikut ini www.johnpilger.com. Video beliau dapat dicari melalui situs situs seperti google video ataupun youtube.

Tuesday, June 8, 2010

Kekasihku..

Kekasihku..
Terangi selalu pelita hatiku..
Jangan kau biarkan ku tersilau dengan yang bukan kau..
Peluk dan cumbui aku dengan damai nirwanamu..

Kekasihku..
Semakinku mendekatmu, semakin terantusias gejolakku..
Menggebu-gebu ingin lupakan semua fana di genggamanku..
Melaju kencang aliran darahku terpacu terhasrat olehmu..

Kekasihku..
Sungguh indah menujumu..
Waktu berlalu seakan tiada lain harus kutalu..
Ku ingin cepat berada didekap padumu..


Kekasihku..
Sampai kapan kau kan mengujiku..
Ku takut tergelincir karena batas humanisku..
Khawatirku terbelok lengah dikata titik tuju sebahu..

Kekasihku..
Izinkan ku mengabdi padamu..
Menjadi prajuritmu satu..
Sesampai hari abadi hadir, inginku menatap cintamu..
Maharajaku..

Friday, June 4, 2010

“Ignorance“, Kesombongan, dan Keterkutukan – 3 Fasa Metamorfosa Penghancur Kemuliaan Iblis

Tulisan dalam blog ini, adalah hasil perelungan dan interpretasi pribadi saya terhadap terjemahan dari ayat suci Al-Quran yang sempat saya baca beberapa hari lalu. Karena hanya merupakan perelungan pribadi, tentu saja hikmah yang saya petik bukanlah suatu “general truth“, karena sebagaimana prinsip universal para pencari kebenaran, “Kita boleh mengklaim diri sebagai pencari kebenaran, tapi kita tidak boleh mengklaim diri sebagai kebenaran itu sendiri, kebenaran absolut hanya dimiliki oleh Sang Maha Benar itu sendiri“. Walaupun hanya perelungan pribadi, saya rasa berdiskusi, bertukar fikiran, dan berbagi hasil eksplorasi pribadi dengan niat murni (insyaallah) untuk lebih mengenal Tuhan (bukan untuk "show off" pengetahuan atau untuk berdebat kusir) adalah hal yang baik.


Sebagai awal inspirasi penulisan blog ini, mari kita simak terlebih dahulu terjemahan dari QS Al-Baqarah ayat 30 -34.

[30] "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""

[31] "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!""

[32] "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.""

[33] "Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?""

[34] "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."


Ayat diatas menceritakan curahan hati kegelisahan malaikat yang dahulunya merupakan "mahluk emas" dari Allah swt. Malaikat mempertanyakan alasan Allah swt. untuk menciptakan mahluk baru bernama manusia itu. Ide penciptaan manusia ditentang keras oleh Malaikat yang menekankan proposisi-proposisi dari potensi destruktif manusia. Malaikat dengan keterbatasan akalnya, bersikeras bahwa penciptaan manusia hanya akan berakibat buruk.


Namun sebagaimana hakikat hasil rancangan, "Sang Perancang" adalah Tuhan yang logisnya lebih digdaya dari hasil rancangan. Sang Perancang memiliki pengetahuan yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan berfikir ciptaannya. Dalam kasus penciptaan manusia, Tuhan memberikan kemampuan untuk mengembangkan diri secara dinamik melalui proses pencarian ilmu. Salah satu hakikat kemuliaan manusia adalah kemampuan untuk "mengenal nama nama benda", kemampuan untuk mengembangkan diri dan melakukan eksplorasi hal-hal yang tidak diketahui bahkan oleh malaikat sekalipun. Dan karena kemampuan manusia untuk mengekstraksi ilmulah, sang malaikat pun harus bersujud dengan sportif mengakui keunggulan mahluk baru bernama manusia ini.


Kesalahan terbesar iblis ada pada ketidak sportifannya dalam mengakui keunggulan manusia. Mungkin karena merasa senior dan tercipta dari zat yang dianggap lebih baik dari manusia, iblis dengan sikap "ignorance"nya tidak mau dengan sportif mengakui keunggulan mahluk junior itu (manusia). Dan karena sikap tidak sportif dan tinggi hati dari iblis, maka Allah swt. menjadi sangat murka. Dengan sikap "ignorance" yang merujuk pada sikap tinggi hati yang tidak pada tempatnya, iblis terpaksa harus terjungkal dari tempat paling mulia menjadi mahluk yang paling dilaknat dengan jaminan memasuki tempat yang hina (neraka) secara abadi. Kesenangan sementara yang didapat Iblis adalah dengan menghasut dan menjerumuskan manusia untuk menemaninya terjerembab bersama di neraka. Iblis tidak ridho terjerembab sendiri ia selalu mencari kawan untuk dibujuknya menemani kemalangannya.



Okie.. apa pelajaran yang bisa kita petik dari eksplorasi tadi? Hal pertama yang dapat dimaknai, sebagai ciptaan dari Sang Pencipta kita harus menghindari sikap "sok tau" dan menghindari sikap "ngengkel" dari garis-garis yang telah Allah swt rancang. Kita boleh bertanya dan bersikap kritis, namun kita harus selalu ingat kodrat kita sebagai "hasil rancangan" yang bagaimanapun juga harus tetap berada pada rel yang telah dirancang Allah swt. Sepintar apapun hasil rancangan, bagaimanapun Allah memiliki dimensi pengetahuan yang jelasnya tidak tergapai oleh rasionalitas hasil rancangan.


Hal kedua yang dapat dihikmati adalah, sikap tidak sportif dan kesombongan pada status quo adalah hal utama yang menyebabkan terjungkalnya Iblis dari surga. Walaupun tau manusia lebih unggul dalam satu hal, merasa manusia diciptakan dari zat yang lebih hina, Iblis enggan menyematkan hormat. Dan karena itulah Allah swt. murka. Bagaimana dengan kita? Apabila ada junior kita yang lebih pintar dan potensial dari kita, akankan kita respek atau justru menjerumuskannya? Akankah kita terhina karena ketidak sportifitas kita atau bersikap elegan dan tetap berada di tempat mulia dengan sedikit merendahkan ego kita dan bersikap apresiatif terhadap orang yang memang lebih unggul dari kita? Ignorance (Ke "masa-bodo" an) terhadap keunggulan seseorang dan kesombongan adalah hal utama yang menggelincirkan Iblis. Dan pangkal dari masalah itu sebenarnya ada pada masalah egoisme. Semoga kita terjaga dari sikap yang demikian.


Hal terakhir yang menjadi titik tekan dari keunggulan manusia adalah "kemampuannya untuk mengenal nama nama benda". Sejalan dengan ayat yang menjamin terhormatnya kedudukan orang-orang berilmu, manusia diberi kemampuan untuk melakukan eksplorasi ilmu mandiri sehingga ia mampu dengan dinamik memperbaiki diri. Dengan ilmu itu ia dapat selalu menumbuhkembangkan peradabannya. Oleh karena itu manusia harus selalu giat mengembangkan dan melakukan eksplorasi-eksplorasi ilmu yang bermanfaat. Karena dengan pengetahuannya "mengenal nama nama benda" tersebut bahkan malaikat pun harus bersujud menghormat mahluk yang sejatinya bersal dari sari pati tanah ini.


Maafkan atas segala kesalahan dan keterbatasan dalam melakukan eksplorasi. Tulisan tidak lebih dari berbagi hasil persepsi pribadi. Segala benar datanya hanya dari Allah swt. dan segala kealfaan datangnya berasal dari keterbatasan saya sebagai manusia biasa. Wallahu Alam Bishawab.


Tulisan ini juga dapat dibaca di blog PPMR ini.

Thursday, May 27, 2010

Tak Mengapa..

Penat hariku menumbuk jiwaku..
Penat ragaku merelung arti kalbu..
Penat sukmaku terhanyut membeku..
Penat nuraniku terarang apatismeku..

Apa yang kau cari jiwa yang tak kunjung tenang..
Apa yang kau selami teriakan penggugah kesadaran..
Apa yang kau raih terbuyarnya danau diam menenggelam..
Apa yang kau impikan perkelanaan..


Lilin kecilku..
Kau bilang kau ingin hilang ke gua batu..
Kau kata tak ingin menyemburatmu ke dunia fana..
Kau pastikan ketenangan adalah utamamu..

Namun ia berkata..
Ketenangan hanya ada disurga..
Dunia tempat berkarya dan menyobek murka digdaya..
Tempat habiskan bara yang menyala..
dengan mulia..

Kuatkanlah Maharajaku..
Terangilah jalan setapak tanpa menyala lampu-lampu..
Kumohon iringi setiap desir nafasku..
Hingga ketenangan itu memelukku..
Dengan cinta kembali kerumahMu..

Sunday, May 23, 2010

Kisah Laskar Pelangi Rotterdam



Tersebutlah kisah sembilan putra dan seorang putri Belitong yang gigih untuk menuntut ilmu di sekolah reyot yang hampir ditutup karena kekurangan murid itu. Salah satu tokoh dalam film itu berhasil melanjutkan kuliah ke Universitas Paris Sorbonne hanya bermodalkan kesederhanaan, keprihatinan, keteguhan, dan perkenan Tuhan tentunya. Laskar Pelangi, salah satu film terbaik Indonesia yang juga telah memenangkan gelar film terbaik di "Asia Pacific Film Festival 2009", telah menjiwai perjuangan dan mimpi berjuta rakyat Indonesia ini juga menginspirasi “tim“ atau lebih pasnya “keluarga“ kita ini. Selayaknya tokoh-tokoh film di laskar pelangi, kita pun percaya bahwa semangat, antusiasme dalam mengerjakan segala sesuatu, ketulusan, dan izin Tuhan adalah amunisi yang terpenting yang dapat mengatasi segala keterbatasan. Sepuluh mahasiswa dan peneliti yang mewakili keluarga besar di Rotterdam Alhamdulillah telah berpartisipasi dalam pertandingan futsal di Groens Cup 2010.


Diawali oleh antusiasme dua adik kesayangan dan kebanggaan kita, Adi dan Iqbal yang dengan antusiasme dan semangatnya, menggugah antusiasme kakak-kakaknya yang sudah mulai “letoy“ untuk turut menceburkan diri dalam “kesenangan“ indah ini. Adi dan Iqbal dengan brilliant, menginisiasi semangat tim dan membeli kaos tim hitam murah meriah dan selotip untuk membangun kaos kebangsaan “Laskar Pelangi Rotterdam”. Gayung pun bersambut, Kang Dudi (dengan support the beloved family Teh Nia dan Diaz tentunya) dengan sigap mengamankan logistik laskar pelangi, sehingga alhamdulillah kita selalu makan dengan rantang menu yang “yummy yummy“. Tak kalah pentingnya, Mas Andi sang manajer, yang dengan sigap menenangkan hati tim dalam berbagai macam urusan, termasuk mengorganisir penginapan kita melalui sobatnya Mas Maradona dan Mas Faisal (Terimakasih kita sampaikan sebesar-besarnya pada Mas Maradona (Groningen), Mas Faisal (Utrecht) beserta istri atas supportnya pada tim kami). Last but not Least, salah satu kebanggaan keluarga Rotterdam, bersama dengan “The Bright Side of Indonesian Youngsters”, adik perempuan kita Yelvi yang selalu setia menemani perjalanan tim. Dan tentunya anggota-anggota tim dan keluarga besar Rotterdam di Rotterdam yang turut menyertai semangat kita yang tidak mungkin dirinci sumbangsihnya dalam tulisan singkat ini.


Manusia hanya mengikuti scenario yang disiapkan Tuhan, dan tugas manusia hanya memastikan ia telah bekerja maksimal. Orang bilang, “Do the best and let God takes care of the rest”. Secara mengagetkan, melalui jalan yang menggelikan, kita berhasil masuk ke perempat final di turnamen futsal Groens Cup. Walaupun pada akhirnya kalah 3-1 oleh tim "the young guns" dari Kedutaan RI. Alasan ngelesnya, " yah maklumlah kita tim kan terdiri dari berbagai umur, dari bapak dua anak, sampai anak-anak yang ingin punya anak hehehe piss :p). Bagaimanapun, kita berhasil menjadi pemenang dari diri kita sendiri. Karena bagi kita memang intinya bukan menang kalah, tapi memetik detik demi detik “unforgettable moment” dari hidup ini. Dengan komposisi pemain yang terdiri dari pembauran bapak-bapak handal nan dewasa: (Mas Rahmawan: 2 anak, Bang Ferri: 1 anak, Kang Dudi: 1 anak), generasi yang ngga tua ngga muda yang cakep banget (Mas Dedi, Fahed, Andi, dan Medit (narsiiiiis:p), hingga pemuda penuh energi (Adi dan Iqbal), dan Yelvi kita berterimakasih pada Tuhan atas detik-detik indah kenangan hidup yang telah terukir dalam hidup singkat ini.


Setelah capai bermain bola kitapun makan bersama layaknya satu keluarga penuh saudara di taman sebelah stadion ACLO. Langit begitu cerah ceria, dan kisah hidup ini dipenuhi orang-orang yang membuat kita bersyukur telah diciptakan Tuhan. Tim keluarga laskar pelangi berhasil memenuhi target utamanya, bersenang-senang dalam antusiasme bertulang belakang ikatan persaudaraan yang dirancang Tuhan. Hajar Bleh!!! Begitu yell-yell kita menggema dan menghentakkan (atau membuat bingung, ini udah kalah kok masih ngotot aja ya hehehe..:p) semua penonton yang sempat melihat aksi kita.


Well, senin besok kita pengajian lagi oi.., Alhamdulillah, dengan kemurahan Tuhan, dan dukungan semua keluarga besar PPMR, ngga kerasa kita bakal jalan pengajian rutin kelima dalam tahun ini. Dan kita bakal ketemu dengan semua keluarga besar kita di Rotterdam. Bercanda tawa, berbagi cerita dengan saudara-saudara yang akan kita ingat dan akan mengingat kita dalam hidup kita masing-masing, insyaallah.


Satu doa kita selalu, “Semoga pertemanan, persahabatan, dan persaudaraan yang dirintis, selalu murni dilandasi oleh mencari ridho Tuhan, sehingga Tuhan pun selalu berantusias memberikan kemurahan dan “bonus-bonus”nya bagi hamba-hambanya yang selalu berantusias akan-Nya. Semoga kita selalu disayang Tuhan, berantusias akan Tuhan, dan persaudaraan yang terjalin juga diridhoi akan Tuhan. Karena sungguhpun, hidup ini sangat singkat, dan salah satu hal terbesar yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur adalah teman-teman yang membuat kita semakin bersyukur. Ya Maharaja, kita mohon ridhomu akan persaudaraan yang kami jalin.. Sayangi kami.. Dan Ampuni kami akan kesalahan yang kita sengaja maupun tak sengaja, Amin. "Laskar Pelangi: Kejujuran, Kesetiaan, dan Kehormatan", semoga Sang Maharaja ridho akan persaudaraan yang kami bina. Amin ya Robal Alamin.

Tulisan ini juga dapat dibaca di blog PPMR ini.