Sunday, June 13, 2010

Palestina & Penelanjangan Nilai Kemanusiaan

Berbicara tentang Palestina, banyak orang yang langsung kehilangan minat karena kesan pertentangan antara agama islam dan yahudi begitu kental. Hal yang sama juga terus terang terjadi pada diri saya sendiri, yang secara pribadi sangat membenci pengaitan justifikasi pelanggaran nilai hakiki kemanusiaan dengan nilai luhur agama. Menurut pemahaman saya, nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang sudah pasti terintegrasi dalam ajaran agama apapun, kepercayaan apapun, bahkan bagi orang-orang atheis sekalipun. Hal yang menjadi akar permasalahan adalah arogansi, egoisme, dan chauvinisme pembuta mata hati seringkali terjadi, sehingga justifikasi perilaku-perilaku biadab pun kadang merasuk pagi para penganut yang “ignorant“. Sungguh disayangkan banyak manusia yang mengaku menganut jalan Tuhan justru melabrak hal-hal dasar ini.

Insiden pembajakan kapal kemanusiaan Mavi Marmara oleh tentara Israel beberapa waktu lalu, menggugah diri saya untuk melakukan eksplorasi untuk membunuh apatisme yang pernah saya punya terhadap isu Palestina. Sumber eksplorasi yang saya akan bagi kali ini berasal dari eksplorasi seorang jurnalis Australia bernama John Pilger. Sengaja saya pilih sumber eksplorasi dari pemerhati barat, agar kita dapat lebih menyadari bahwa isu Palestina bukanlah isu “arab“ semata, tapi memang benar-benar isu penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Sebagai informasi, John Pilger telah dua kali memenangkan “Britain’s Journalist of The Year Award“ (hanya dua orang yang pernah meraih penghargaan bergengsi ini dua kali) yang dikenal akan kritik-kritik tajamnya pada isu-isu kemanusiaan dunia seperti, isu Palestina, isu Iraq, tak lepas juga isu Timor Timur (ehem-ehem). Selain itu, John Pilger juga masuk dalam 4 besar bersama Nelson Mandela dan Aung San Suu Kyi dari survey 50 Heroes of our time yang diadakan newstatesman.com.



Eksplorasi awal saya tambatkan pada dokumenter tua yang dibuat oleh John Pilger pada tahun 2002. Film ini bertajuk “Palestine is Still the Issue“. Dokumenter berdurasi 54 menit ini menerangkan berbagai pelanggaran terhadap nilai nilai kemanusiaan yang terjadi dalam pendudukan Palestina oleh Israel. ”An occupation condemned by the united nation and almost every country in the world including the Britain”, begitu Pilger menekankan. Penghancuran fasilitas belajar anak-anak, seorang ibu yang harus kehilangan bayinya karena perjalanan persalinannya ke rumah sakit dihentikan patroli militer, internalisasi trauma pada jiwa anak-anak kecil dikarenakan teror yang dikarenakan pendudukan militer ini, terlantarnya para penduduk sipil tak berdosa di tanah airnya sendiri karena rumah mereka dihancurkan, ditembak matinya tenaga paramedik tak berdosa adalah segelintir dari berbagai cuplikan penderitaan kemanusiaan yang ditampilkan dalam film ini.

Hal yang menarik dari documenter ini adalah dieksposnya beberapa testimoni dari penduduk Israel sendiri. Salah satunya adalah testimoni menarik datang dari Rami Elhanan, seorang perancang grafis Israel yang kehilangan putri 14 tahunnya akibat serangan bom bunuh diri.

Pilger bertanya pada Rami: “Bagaimana kau dapat membedakan rasa marah yang kau rasakan setelah kau kehilangan putrimu dengan cara sedemikian (korban bom bunuh diri)?”.

Rami sang bapak yang tegar itupun menjawab: “Saya bukan orang gila, saya tidak lupa, saya tidak dapat memaafkan (kejadian itu). Seseorang yang membunuh gadis kecil, siapapun dia adalah seorang criminal dan harus diberi hukuman”.

"Namun, bila kau berfikir dengan kepala dingin dan bukan dengan emosi, kau harus melihat apa yang membuat mereka (pembom bunuh diri itu) berbuat hal yang sedemikian itu. mereka orang yang tidak memiliki harapan, mereka adalah orang jengah dengan keputus asaan. Kau harus bertanya pada dirimu sendiri adakah kontribusimu dengan satu dan lain hal pada kondisi yang membuat si pembom bunuh diri itu berbuat sedemikian? Adakah kontribusi (kesucian)mu pada kegilaan ini? Ini bukanlah hal yang terjadi begitu saja, bahwa seorang anak yang ibunya dipermalukan pada pagi hari akan melakukan bunuh diri (karena keputus asaannya) pada malam hari)."

"Pelaku bom bunuh diri itu adalah korban (dari kondisi yang tercipta) begitu juga putri saya. Hal itu saya yakin benar. Kau harus mencoba mengerti keadaan apa yang membuat gerakan bom bunuh diri ini terjadi, Pengertian dari akar permasalah adalah bagian dari proses pemecahan masalah."

Hal menarik lain adalah dilakukannya wawancara dari Dori Gold, penasihat senior dari perdana mentri Isreal saat itu. Dengan dalih terorisme global yang ditandai oleh serangan 9-11, Dori menekankan perlunya pemberangusan terorisme global. Terorisme yang diterjemahkannya sebagai pengorbanan masyarakat tidak bersalah oleh sekelompok orang sebagai justifikasi dari interest “perang“ politiknya. Pilger pun membalas dengan menekankan bahwa definisi terorisme itulah yang tepat tengah terjadi di Palestina. Penembakan seorang perempuan tua yang sedang berjalan ke rumah sakit oleh penembak jitu dan berbagai pelanggaran kemanusiaan yang menjadi rutinitas harian pendudukan Palestina oleh Israel, adalah bukti nyata dari terorisme yang sebenarnya. Namun Dori dengan segala perkelitannya berusaha mengalihkan perhatian sehingga seakan-akan terorisme itu berada di luar sana, dan apa yang terjadi di Palestina dapat diabaikan.


Terlalu banyak aspek dari dokumenter ini yang menarik untuk dipaparkan di blog ini. Apapun keyakinannya penghinaan terhadap kemanusiaan adalah hal yang dilaknat. Pendudukan masyarakat dari tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Terbunuhnya kaum wanita dan anak-anak oleh aksi militer dengan dalih kondisi perang adalah alibi yang mengada-ada. Dan perlawanan gerilya gerilya bermodal ketapel batu dengan tank tank dan persenjataan mutakhir adalah hal yang memalukan untuk diakui bagi tentara manapun.

Indonesia adalah negara yang sudah sangat mafhum dengan trauma penjajahan. Sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi nyawa identitas bangsa, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan.” Penjajahan adalah hal laknat, kita sudah sangat mengerti tentang trauma itu. Dan pendudukan dan penelanjangan kemerdekaan manusia di tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Mari kita dukung kemanusiaan, karena dukungan kecil kita sangatlah berarti bagi masyarakat dari suatu negara yang berjuang melawan penindasan. Sebagaimana kenyangnya kita dalam berpengalaman mencari dukungan de-jure dari negara-negara yang acuh tak acuh terhadap proklamasi kemerdekaan kita kurang dari satu abad lalu. Pertanyaannya, akankah kita jadi salah satu dari mereka ketika hal itu tidak lagi menimpa diri kita?

Apapun latar belakang kita, semoga tulisan di blog ini bisa menggugah kembali kepekaan kita terhadap nilai kemanusiaan. Dan ketika kita tau persis kehilangan orang yang kita kasihi adalah hal salah satu hal yang paling menyakitkan. Tentunya kita dapat membayangkan bagaimana pedihnya masyarakat di belahan dunia sana kehilangan orang-orang terkasihnya karena ketidakadilan. Dan ketika kita bisa berbuat sesuatu sekecil apapun itu, akankah kita tetap diam dan tidak berbuat apa-apa? Berteriaklah, Walaupun hanya dalam hati.. Karena jiwa yang berteriak akan ketidak adilan adalah jiwa manusia yang masih hidup, apapun latar belakang kepercayaannya.. Karena kemanusiaan dan keadilan adalah hal fundamental yang dijunjung tinggi dalam kepercayaan apapun.. Untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia...

Untuk eksplorasi lebih lanjut dapat menuju situs official John Pilger berikut ini www.johnpilger.com. Video beliau dapat dicari melalui situs situs seperti google video ataupun youtube.

2 comments:

  1. dit, saya pernah baca (walaupun sekilas) tentang ayat2 dalam kitabnya Yahudi tentang pembolehannya membunuh bangsa selainnya...bener ga tuh...

    mengutip perkataan medit di atas...
    "Menurut pemahaman saya, nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang sudah pasti terintegrasi dalam ajaran agama apapun, kepercayaan apapun, bahkan bagi orang-orang atheis sekalipun."

    pernah baca ayat2 dari kitab Yahudi ga / dari internet tentang nilai2 kemanusiaan...i just want to know...

    ReplyDelete
  2. terus terang saya muak dengan orang-orang idiot yang mengalihkan isu kemanusiaan di palestina menjadi isu agama

    ReplyDelete