Monday, January 17, 2011

Rektor & Professor Turun Kejalan

Assalamualaikum Wr Wb


Mahasiswa turun kejalan? Biasa.. berita yang cukup sering kita dapati. Bagaimana dengan berita rektor dan professor turun ke jalan? Ini mungkin berita yang cukup unik dan luar biasa. Berita ini datang dari negeri rantau Belanda. Reportase ini diawali dari status fb seorang kawan yang berkuliah di universitas tetangga (TU Delft) yang menyatakan bahwa rektornya mengajak seluruh professor untuk berdemonstrasi. Menarik.. Saya beri jempol (namun diri belum sepenuhnya "ngeh", mengenai berita ini:p)

Setelah saya buka email universitas saya (Uni Erasmus Rotterdam), ternyata saya juga mendapati tembusan email dari rektor saya yang mengajak para fakultas dan civitas akademika untuk turun ke jalan pada tanggal 21 Januari depan di Den Haag. Untuk menyukseskan agenda ini, Sang Rektor membolehkan pembatalan kuliah pada hari ini. Aksi ini dilakukan berkaitan dengan rencana pemerintah Belanda untuk memotong anggaran pendidikan sebesar 370 Juta Euro. Hal ini ditengarai akan memiliki efek yang signifikatif pada kegiatan riset, operasi pendidikan, dan hajat hidup civitas akademika. Berita ini juga saya temukan di weblink universitas kota tetangga (Universitas Groningen). (buka url ini)


Sungguh menarik karena Rektor dan Professor yang sering dikiaskan dengan ketenangan kali ini ikut turun kejalan bersama mahasiswa untuk mengekspresikan perhatian mereka terhadap rencana pemerintah yang bertentangan dengan nurani mereka. Untuk kasus tanah air kita, kalau boleh menyusun skala prioritas, tentu transparansi dan asessment efektifitas penyaluran anggaran pendidikan sebesar 20% APBN menjadi prioritas utama, karena anggaran kecil yang akuntabilitas dananya jelas sering kali lebih terasa manfaatnya dari anggaran yang besar namun tidak akuntabel. Semoga alokasi dana sebesar itu dapat dirasa manfaat kongkritnya bagi seluruh kalangan masyarakat. Amin.

Sekedar berbagi cerita menarik dari rantau. Jadi teringat wejangan dari suatu buku yang saya lupa judulnya, "Bila civitas akademika dan kaum rohaniwan sudah akrab dengan kekuasaan maka kehancuran suatu negara adalah resikonya". Bagaimana dengan negeri kita? hehehe..;) Semoga civitas akademika dan rohaniwan di negara kita tetap netral dan berkiblat pada kebenaran. Amin. "Semoga Tuhan meridhoi kita untuk menghamba dan hanya tunduk pada Yang Maha Esa saja". Amin.

Wassalamualaikum Wr Wb
MW

1 comment:

  1. kayaknya kalo di Indonesia, civitas akademika banyak yang terlalu akrab dengan kekuasaan deh ...

    ReplyDelete