Thursday, May 6, 2010

Waktu-Waktu "Ajib" untuk Berdoa

Hai Semua..


Kali ini saya akan berbagi tentang bacaan saya hari ini berkaitan dengan waktu-waktu yang dianggap paling ajib/mantap/afdhol untuk berdoa. Setelah ditelaah ternya tidak semua waktu afdhol untuk berdoa itu harus didapat dengan bersusah payah. Dengan kemurahan Allah swt, ternyata Allah memberi pula waktu-waktu yang relatif sangat sering kita temui namun sering kita lewatkan penggunaannya untuk berdoa. Dalam blog ini saya daftar waktu-waktu afdhol untuk berdoa berdasarkan urutan kemudahannya. Menurut saya pribadi, berdasarkan kemudahannya, waktu-waktu afdhol untuk berdoa itu dapat diurutkan sbb: berdoa di waktu lapang, di waktu sujud, selepas shalat wajib, di hari jumat, di 1/3 malam terakhir, dan di saat wuquf di hari Arafah. Setelah kita lihat, ternyata hanya dua point terakhir saja yang relatif menantang untuk diraih, sedangkan sisanya relatif mudah, dan sangat sayang untuk kita lewatkan begitu saja waktu-waktu potensial diijabahnya doa tersebut.


Sebagai referensi dukungan dari tesis yang saya sampaikan disini, berikut saya ketik ulang berbagai hadist-hadist penguat yang saya kutip dari buku “Doa” karya Prof. Dr. H. Miftah Faridl dari penerbit pustaka. Berikut daftar penunjang dari proposisi-proposisi yang di kutip dari tulisan beliau.


Waktu-waktu terbaik untuk berdoa adalah sbb:


di Waktu Lapang

Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya. (HR. Tirmidzi, HR. Hakim).

Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah “Azza wa Jalla” daripada doa ketika dalam keadaan lapang. (HR. Hakim).


di Waktu Sujud

Jarak yang paling dekat antar seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa di waktu itu (HR. Muslim).

Tidak seorang menaruh keningnya bersujud kepada Allah dan ia berkata, "Tuhanku ampunilah dosaku (dilafazkan tiga kali), kecuali pada saat ia mengangkat kepalanya telah diampuni dosanya. (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Dan Imam Muslim serta lainnya mengeluarkan hadist dari Rabi’ah bin Ka’ab yang sempat membantu Rasulullah SAW. Ia (Rabi’ah) pernah berkata, „Aku tinggal bersama Rasulullah dan (ketika itu) ku sedang membawakan air untuk wudhu dan untuk keperluan lainnya. Rasulullah pun bersabda, “Mintalah kepadaku“., “Aku berkata, Aku mohon dapat menyertaimu di surga“. Rasulullah bersabda, “Lainnya?“. Jawabku (Rabiah), „Cukup itu saja“. Maka Rasulullah bersabda, “Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud“. (HR. Muslim).


Selepas Shalat Wajib

Bertanya orang kepada Rasulullah, „ Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?“. Rasulullah menjawab,“Doa di tengah malam dan doa setelah shalat wajib“. (HR. Tirmidzi)


di Hari Jumat

Bahwasanya Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jumat, lalu bersabda, „Pada hari Jumat itu ada suatu waktu yang apabila seorang muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu (berdoa) kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberinya (apa yang dia minta), seraya Rasul mengisyaratkan dengan tangannya menyedikitkan saat itu. (Muttafaq Alaih).


di 1/3 Malam Terakhir

Rasulullah besabda: Pada tiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman:, „Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pasti akan Kukabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku pasti akan Ku beri, dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku pasti akan Ku ampuni“. (HR. Malik, HR. Bukhari, HR. Muslim, HR. Tirmidzi).

Bila telah lewat sebagian malam atau dua pertiganya, akan turun ke langit dunia Allah yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi, lalu berfirman, “Tak ada seorang pun yang meminta pasti ia akan Ku beri, tak ada seorang pun yang berdoa pasti ia akan dikabulkan, tak ada seorang pun yang mohon ampun pasti ia akan Ku ampuni sehingga tiba waktu subuh. (HR. Bukhari, HR. Muslim).

Sedekat-dekat Allah dari hambaNya ialah di tengah malam. Maka dari itu, jika engkau mampu menjadi orang yang berdzikir padaNya pada saat itu maka kerjakanlah. (HR. Abu Daud, HR. Tirmidzi).


di saat Wuquf di hari Arafah (9 Dzulhijah)

Tiada satu haripun yang lebih afdhal di sisi Allah SWT. Selain hari Arafah, di mana pada saat itu Allah turun ke langit dunia, maka dan Ia bermegah-megahan (berbangga) dengan penduduk dunia. Kepada penduduk langit Ia berkata, “Perhatikanlah hamba-hamba-Ku itu, meraka datang dengan rambut kusut dan berdebu, berjemur di panas matahari, mereka datang dari seluruh penjuru dunia yang jauh tempatnya. Mereka mengharapkan rahmat-Ku dan mereka tidak akan melihat adzab-Ku. (HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaimah).


Sebagai catatan akhir, semua tulisan bersumber dari buku yang disebut sebelumnya. Saya hanya berusaha mengamplifikasikan pengetahuan dengan mengetik dan memberi pengantar kecil saja. Semua kebenaran datangnya dari Allah SWT, dan semua kesalahan dan keliruan datang murni dari penulis sendiri. "Be Happy, Be Groovy, Be a Good&Proud Moslem, you are wonderful just the way you are." Hehehe..

Okie, semoga berguna :p.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

tulisan juga dapat diakses di situs PPMR berikut.

No comments:

Post a Comment