Monday, April 20, 2009

Apakah Bersikap Kritis dan Mencari Pembuktian Hakiki dari Fenomena2x Status Quo itu Salah?

Assalamualaikum Wr. Wb.



Terkadang saya, mungkin anda juga, pernah bertanya kenapa kita harus tunduk pada sistem tertentu? Kenapa semua orang harus tunduk pada sistem yang tidak bisa dibuktikan manfaat kongkritnya? Kenapa terkadang kita memilih diam ketika melihat sistem yang berjalan disekitar hidup kita berjalan salah, demi secercah kedamaian? Apakah berfikiran anti status-quo adalah salah? Haruskah orang menjadi yes-man dan mengorbankan kebenaran atas nama kedamaian dalam kesalahan?


Berikut petikan ayat dari kitab suci yang saya percayai, Al-Quran. Nabi Ibrahim adalah seorang nabi yang tajam logika berfikirnya dan dia adalah orang yang selalu haus akan pembuktian atas fenomena2x sosial yang ia percayai salah. Tidak seekstrim orang pada umumnya, ia bahkan menentang bapaknya, menentang seluruh kaumnya, dan karenanya dibakar hidup2x untuk sesuatu yang ia yakini kebenarannya. Ia adalah orang anti status quo, dan mempercayai logika kebenaran yang berketuhanan. Kelak ia menjadi bapak dari nabi2x besar agama kami.


QS 26 (Asy-Syuara)

69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

70. Ketika dia (Ibrahim) berkata pada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?”

71. Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”

72. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?”

73. “atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”

74. Mereka menjawab, ”Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.”

75. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah?”

76. “Kamu dan nenek moyang kamu terdahulu?”

77. “Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya dengan Tuhan seluruh alam.”


Pertanyaannya kemudian adalah, apakah salah untuk meyakini suatu kebenaran yang benar benar benar? Atau haruskah kita menjadi orang yang terbawa arus pemikiran paradigma2x sosial yang disusun oleh orang2x yang tidak jelas dasar pemikirannya?


Itu pilihan pribadi saya, pilihan pribadi anda, yang tidak bisa dipaksakan, hanya akan bisa dipilih berdasarkan kesadaran pribadi. Wallahu alam bishawab.



Wassalamualaikum Wr Wb.
MW

No comments:

Post a Comment