Sunday, June 20, 2010

Nice Quote about Innovative People..

"Innovative people do not think in straight lines.
They know that every idea, quote, phone number, brainwave, or dream could become their Next Big Idea."


Nice inspiring quotes are not always revealed from deep exploration, sometimes they embrace from random daily life.. they do :)

Sunday, June 13, 2010

Palestina & Penelanjangan Nilai Kemanusiaan

Berbicara tentang Palestina, banyak orang yang langsung kehilangan minat karena kesan pertentangan antara agama islam dan yahudi begitu kental. Hal yang sama juga terus terang terjadi pada diri saya sendiri, yang secara pribadi sangat membenci pengaitan justifikasi pelanggaran nilai hakiki kemanusiaan dengan nilai luhur agama. Menurut pemahaman saya, nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang sudah pasti terintegrasi dalam ajaran agama apapun, kepercayaan apapun, bahkan bagi orang-orang atheis sekalipun. Hal yang menjadi akar permasalahan adalah arogansi, egoisme, dan chauvinisme pembuta mata hati seringkali terjadi, sehingga justifikasi perilaku-perilaku biadab pun kadang merasuk pagi para penganut yang “ignorant“. Sungguh disayangkan banyak manusia yang mengaku menganut jalan Tuhan justru melabrak hal-hal dasar ini.

Insiden pembajakan kapal kemanusiaan Mavi Marmara oleh tentara Israel beberapa waktu lalu, menggugah diri saya untuk melakukan eksplorasi untuk membunuh apatisme yang pernah saya punya terhadap isu Palestina. Sumber eksplorasi yang saya akan bagi kali ini berasal dari eksplorasi seorang jurnalis Australia bernama John Pilger. Sengaja saya pilih sumber eksplorasi dari pemerhati barat, agar kita dapat lebih menyadari bahwa isu Palestina bukanlah isu “arab“ semata, tapi memang benar-benar isu penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Sebagai informasi, John Pilger telah dua kali memenangkan “Britain’s Journalist of The Year Award“ (hanya dua orang yang pernah meraih penghargaan bergengsi ini dua kali) yang dikenal akan kritik-kritik tajamnya pada isu-isu kemanusiaan dunia seperti, isu Palestina, isu Iraq, tak lepas juga isu Timor Timur (ehem-ehem). Selain itu, John Pilger juga masuk dalam 4 besar bersama Nelson Mandela dan Aung San Suu Kyi dari survey 50 Heroes of our time yang diadakan newstatesman.com.



Eksplorasi awal saya tambatkan pada dokumenter tua yang dibuat oleh John Pilger pada tahun 2002. Film ini bertajuk “Palestine is Still the Issue“. Dokumenter berdurasi 54 menit ini menerangkan berbagai pelanggaran terhadap nilai nilai kemanusiaan yang terjadi dalam pendudukan Palestina oleh Israel. ”An occupation condemned by the united nation and almost every country in the world including the Britain”, begitu Pilger menekankan. Penghancuran fasilitas belajar anak-anak, seorang ibu yang harus kehilangan bayinya karena perjalanan persalinannya ke rumah sakit dihentikan patroli militer, internalisasi trauma pada jiwa anak-anak kecil dikarenakan teror yang dikarenakan pendudukan militer ini, terlantarnya para penduduk sipil tak berdosa di tanah airnya sendiri karena rumah mereka dihancurkan, ditembak matinya tenaga paramedik tak berdosa adalah segelintir dari berbagai cuplikan penderitaan kemanusiaan yang ditampilkan dalam film ini.

Hal yang menarik dari documenter ini adalah dieksposnya beberapa testimoni dari penduduk Israel sendiri. Salah satunya adalah testimoni menarik datang dari Rami Elhanan, seorang perancang grafis Israel yang kehilangan putri 14 tahunnya akibat serangan bom bunuh diri.

Pilger bertanya pada Rami: “Bagaimana kau dapat membedakan rasa marah yang kau rasakan setelah kau kehilangan putrimu dengan cara sedemikian (korban bom bunuh diri)?”.

Rami sang bapak yang tegar itupun menjawab: “Saya bukan orang gila, saya tidak lupa, saya tidak dapat memaafkan (kejadian itu). Seseorang yang membunuh gadis kecil, siapapun dia adalah seorang criminal dan harus diberi hukuman”.

"Namun, bila kau berfikir dengan kepala dingin dan bukan dengan emosi, kau harus melihat apa yang membuat mereka (pembom bunuh diri itu) berbuat hal yang sedemikian itu. mereka orang yang tidak memiliki harapan, mereka adalah orang jengah dengan keputus asaan. Kau harus bertanya pada dirimu sendiri adakah kontribusimu dengan satu dan lain hal pada kondisi yang membuat si pembom bunuh diri itu berbuat sedemikian? Adakah kontribusi (kesucian)mu pada kegilaan ini? Ini bukanlah hal yang terjadi begitu saja, bahwa seorang anak yang ibunya dipermalukan pada pagi hari akan melakukan bunuh diri (karena keputus asaannya) pada malam hari)."

"Pelaku bom bunuh diri itu adalah korban (dari kondisi yang tercipta) begitu juga putri saya. Hal itu saya yakin benar. Kau harus mencoba mengerti keadaan apa yang membuat gerakan bom bunuh diri ini terjadi, Pengertian dari akar permasalah adalah bagian dari proses pemecahan masalah."

Hal menarik lain adalah dilakukannya wawancara dari Dori Gold, penasihat senior dari perdana mentri Isreal saat itu. Dengan dalih terorisme global yang ditandai oleh serangan 9-11, Dori menekankan perlunya pemberangusan terorisme global. Terorisme yang diterjemahkannya sebagai pengorbanan masyarakat tidak bersalah oleh sekelompok orang sebagai justifikasi dari interest “perang“ politiknya. Pilger pun membalas dengan menekankan bahwa definisi terorisme itulah yang tepat tengah terjadi di Palestina. Penembakan seorang perempuan tua yang sedang berjalan ke rumah sakit oleh penembak jitu dan berbagai pelanggaran kemanusiaan yang menjadi rutinitas harian pendudukan Palestina oleh Israel, adalah bukti nyata dari terorisme yang sebenarnya. Namun Dori dengan segala perkelitannya berusaha mengalihkan perhatian sehingga seakan-akan terorisme itu berada di luar sana, dan apa yang terjadi di Palestina dapat diabaikan.


Terlalu banyak aspek dari dokumenter ini yang menarik untuk dipaparkan di blog ini. Apapun keyakinannya penghinaan terhadap kemanusiaan adalah hal yang dilaknat. Pendudukan masyarakat dari tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Terbunuhnya kaum wanita dan anak-anak oleh aksi militer dengan dalih kondisi perang adalah alibi yang mengada-ada. Dan perlawanan gerilya gerilya bermodal ketapel batu dengan tank tank dan persenjataan mutakhir adalah hal yang memalukan untuk diakui bagi tentara manapun.

Indonesia adalah negara yang sudah sangat mafhum dengan trauma penjajahan. Sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi nyawa identitas bangsa, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan.” Penjajahan adalah hal laknat, kita sudah sangat mengerti tentang trauma itu. Dan pendudukan dan penelanjangan kemerdekaan manusia di tanah airnya sendiri adalah hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Mari kita dukung kemanusiaan, karena dukungan kecil kita sangatlah berarti bagi masyarakat dari suatu negara yang berjuang melawan penindasan. Sebagaimana kenyangnya kita dalam berpengalaman mencari dukungan de-jure dari negara-negara yang acuh tak acuh terhadap proklamasi kemerdekaan kita kurang dari satu abad lalu. Pertanyaannya, akankah kita jadi salah satu dari mereka ketika hal itu tidak lagi menimpa diri kita?

Apapun latar belakang kita, semoga tulisan di blog ini bisa menggugah kembali kepekaan kita terhadap nilai kemanusiaan. Dan ketika kita tau persis kehilangan orang yang kita kasihi adalah hal salah satu hal yang paling menyakitkan. Tentunya kita dapat membayangkan bagaimana pedihnya masyarakat di belahan dunia sana kehilangan orang-orang terkasihnya karena ketidakadilan. Dan ketika kita bisa berbuat sesuatu sekecil apapun itu, akankah kita tetap diam dan tidak berbuat apa-apa? Berteriaklah, Walaupun hanya dalam hati.. Karena jiwa yang berteriak akan ketidak adilan adalah jiwa manusia yang masih hidup, apapun latar belakang kepercayaannya.. Karena kemanusiaan dan keadilan adalah hal fundamental yang dijunjung tinggi dalam kepercayaan apapun.. Untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia...

Untuk eksplorasi lebih lanjut dapat menuju situs official John Pilger berikut ini www.johnpilger.com. Video beliau dapat dicari melalui situs situs seperti google video ataupun youtube.

Tuesday, June 8, 2010

Kekasihku..

Kekasihku..
Terangi selalu pelita hatiku..
Jangan kau biarkan ku tersilau dengan yang bukan kau..
Peluk dan cumbui aku dengan damai nirwanamu..

Kekasihku..
Semakinku mendekatmu, semakin terantusias gejolakku..
Menggebu-gebu ingin lupakan semua fana di genggamanku..
Melaju kencang aliran darahku terpacu terhasrat olehmu..

Kekasihku..
Sungguh indah menujumu..
Waktu berlalu seakan tiada lain harus kutalu..
Ku ingin cepat berada didekap padumu..


Kekasihku..
Sampai kapan kau kan mengujiku..
Ku takut tergelincir karena batas humanisku..
Khawatirku terbelok lengah dikata titik tuju sebahu..

Kekasihku..
Izinkan ku mengabdi padamu..
Menjadi prajuritmu satu..
Sesampai hari abadi hadir, inginku menatap cintamu..
Maharajaku..

Friday, June 4, 2010

“Ignorance“, Kesombongan, dan Keterkutukan – 3 Fasa Metamorfosa Penghancur Kemuliaan Iblis

Tulisan dalam blog ini, adalah hasil perelungan dan interpretasi pribadi saya terhadap terjemahan dari ayat suci Al-Quran yang sempat saya baca beberapa hari lalu. Karena hanya merupakan perelungan pribadi, tentu saja hikmah yang saya petik bukanlah suatu “general truth“, karena sebagaimana prinsip universal para pencari kebenaran, “Kita boleh mengklaim diri sebagai pencari kebenaran, tapi kita tidak boleh mengklaim diri sebagai kebenaran itu sendiri, kebenaran absolut hanya dimiliki oleh Sang Maha Benar itu sendiri“. Walaupun hanya perelungan pribadi, saya rasa berdiskusi, bertukar fikiran, dan berbagi hasil eksplorasi pribadi dengan niat murni (insyaallah) untuk lebih mengenal Tuhan (bukan untuk "show off" pengetahuan atau untuk berdebat kusir) adalah hal yang baik.


Sebagai awal inspirasi penulisan blog ini, mari kita simak terlebih dahulu terjemahan dari QS Al-Baqarah ayat 30 -34.

[30] "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""

[31] "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!""

[32] "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.""

[33] "Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?""

[34] "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."


Ayat diatas menceritakan curahan hati kegelisahan malaikat yang dahulunya merupakan "mahluk emas" dari Allah swt. Malaikat mempertanyakan alasan Allah swt. untuk menciptakan mahluk baru bernama manusia itu. Ide penciptaan manusia ditentang keras oleh Malaikat yang menekankan proposisi-proposisi dari potensi destruktif manusia. Malaikat dengan keterbatasan akalnya, bersikeras bahwa penciptaan manusia hanya akan berakibat buruk.


Namun sebagaimana hakikat hasil rancangan, "Sang Perancang" adalah Tuhan yang logisnya lebih digdaya dari hasil rancangan. Sang Perancang memiliki pengetahuan yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan berfikir ciptaannya. Dalam kasus penciptaan manusia, Tuhan memberikan kemampuan untuk mengembangkan diri secara dinamik melalui proses pencarian ilmu. Salah satu hakikat kemuliaan manusia adalah kemampuan untuk "mengenal nama nama benda", kemampuan untuk mengembangkan diri dan melakukan eksplorasi hal-hal yang tidak diketahui bahkan oleh malaikat sekalipun. Dan karena kemampuan manusia untuk mengekstraksi ilmulah, sang malaikat pun harus bersujud dengan sportif mengakui keunggulan mahluk baru bernama manusia ini.


Kesalahan terbesar iblis ada pada ketidak sportifannya dalam mengakui keunggulan manusia. Mungkin karena merasa senior dan tercipta dari zat yang dianggap lebih baik dari manusia, iblis dengan sikap "ignorance"nya tidak mau dengan sportif mengakui keunggulan mahluk junior itu (manusia). Dan karena sikap tidak sportif dan tinggi hati dari iblis, maka Allah swt. menjadi sangat murka. Dengan sikap "ignorance" yang merujuk pada sikap tinggi hati yang tidak pada tempatnya, iblis terpaksa harus terjungkal dari tempat paling mulia menjadi mahluk yang paling dilaknat dengan jaminan memasuki tempat yang hina (neraka) secara abadi. Kesenangan sementara yang didapat Iblis adalah dengan menghasut dan menjerumuskan manusia untuk menemaninya terjerembab bersama di neraka. Iblis tidak ridho terjerembab sendiri ia selalu mencari kawan untuk dibujuknya menemani kemalangannya.



Okie.. apa pelajaran yang bisa kita petik dari eksplorasi tadi? Hal pertama yang dapat dimaknai, sebagai ciptaan dari Sang Pencipta kita harus menghindari sikap "sok tau" dan menghindari sikap "ngengkel" dari garis-garis yang telah Allah swt rancang. Kita boleh bertanya dan bersikap kritis, namun kita harus selalu ingat kodrat kita sebagai "hasil rancangan" yang bagaimanapun juga harus tetap berada pada rel yang telah dirancang Allah swt. Sepintar apapun hasil rancangan, bagaimanapun Allah memiliki dimensi pengetahuan yang jelasnya tidak tergapai oleh rasionalitas hasil rancangan.


Hal kedua yang dapat dihikmati adalah, sikap tidak sportif dan kesombongan pada status quo adalah hal utama yang menyebabkan terjungkalnya Iblis dari surga. Walaupun tau manusia lebih unggul dalam satu hal, merasa manusia diciptakan dari zat yang lebih hina, Iblis enggan menyematkan hormat. Dan karena itulah Allah swt. murka. Bagaimana dengan kita? Apabila ada junior kita yang lebih pintar dan potensial dari kita, akankan kita respek atau justru menjerumuskannya? Akankah kita terhina karena ketidak sportifitas kita atau bersikap elegan dan tetap berada di tempat mulia dengan sedikit merendahkan ego kita dan bersikap apresiatif terhadap orang yang memang lebih unggul dari kita? Ignorance (Ke "masa-bodo" an) terhadap keunggulan seseorang dan kesombongan adalah hal utama yang menggelincirkan Iblis. Dan pangkal dari masalah itu sebenarnya ada pada masalah egoisme. Semoga kita terjaga dari sikap yang demikian.


Hal terakhir yang menjadi titik tekan dari keunggulan manusia adalah "kemampuannya untuk mengenal nama nama benda". Sejalan dengan ayat yang menjamin terhormatnya kedudukan orang-orang berilmu, manusia diberi kemampuan untuk melakukan eksplorasi ilmu mandiri sehingga ia mampu dengan dinamik memperbaiki diri. Dengan ilmu itu ia dapat selalu menumbuhkembangkan peradabannya. Oleh karena itu manusia harus selalu giat mengembangkan dan melakukan eksplorasi-eksplorasi ilmu yang bermanfaat. Karena dengan pengetahuannya "mengenal nama nama benda" tersebut bahkan malaikat pun harus bersujud menghormat mahluk yang sejatinya bersal dari sari pati tanah ini.


Maafkan atas segala kesalahan dan keterbatasan dalam melakukan eksplorasi. Tulisan tidak lebih dari berbagi hasil persepsi pribadi. Segala benar datanya hanya dari Allah swt. dan segala kealfaan datangnya berasal dari keterbatasan saya sebagai manusia biasa. Wallahu Alam Bishawab.


Tulisan ini juga dapat dibaca di blog PPMR ini.

Thursday, May 27, 2010

Tak Mengapa..

Penat hariku menumbuk jiwaku..
Penat ragaku merelung arti kalbu..
Penat sukmaku terhanyut membeku..
Penat nuraniku terarang apatismeku..

Apa yang kau cari jiwa yang tak kunjung tenang..
Apa yang kau selami teriakan penggugah kesadaran..
Apa yang kau raih terbuyarnya danau diam menenggelam..
Apa yang kau impikan perkelanaan..


Lilin kecilku..
Kau bilang kau ingin hilang ke gua batu..
Kau kata tak ingin menyemburatmu ke dunia fana..
Kau pastikan ketenangan adalah utamamu..

Namun ia berkata..
Ketenangan hanya ada disurga..
Dunia tempat berkarya dan menyobek murka digdaya..
Tempat habiskan bara yang menyala..
dengan mulia..

Kuatkanlah Maharajaku..
Terangilah jalan setapak tanpa menyala lampu-lampu..
Kumohon iringi setiap desir nafasku..
Hingga ketenangan itu memelukku..
Dengan cinta kembali kerumahMu..

Sunday, May 23, 2010

Kisah Laskar Pelangi Rotterdam



Tersebutlah kisah sembilan putra dan seorang putri Belitong yang gigih untuk menuntut ilmu di sekolah reyot yang hampir ditutup karena kekurangan murid itu. Salah satu tokoh dalam film itu berhasil melanjutkan kuliah ke Universitas Paris Sorbonne hanya bermodalkan kesederhanaan, keprihatinan, keteguhan, dan perkenan Tuhan tentunya. Laskar Pelangi, salah satu film terbaik Indonesia yang juga telah memenangkan gelar film terbaik di "Asia Pacific Film Festival 2009", telah menjiwai perjuangan dan mimpi berjuta rakyat Indonesia ini juga menginspirasi “tim“ atau lebih pasnya “keluarga“ kita ini. Selayaknya tokoh-tokoh film di laskar pelangi, kita pun percaya bahwa semangat, antusiasme dalam mengerjakan segala sesuatu, ketulusan, dan izin Tuhan adalah amunisi yang terpenting yang dapat mengatasi segala keterbatasan. Sepuluh mahasiswa dan peneliti yang mewakili keluarga besar di Rotterdam Alhamdulillah telah berpartisipasi dalam pertandingan futsal di Groens Cup 2010.


Diawali oleh antusiasme dua adik kesayangan dan kebanggaan kita, Adi dan Iqbal yang dengan antusiasme dan semangatnya, menggugah antusiasme kakak-kakaknya yang sudah mulai “letoy“ untuk turut menceburkan diri dalam “kesenangan“ indah ini. Adi dan Iqbal dengan brilliant, menginisiasi semangat tim dan membeli kaos tim hitam murah meriah dan selotip untuk membangun kaos kebangsaan “Laskar Pelangi Rotterdam”. Gayung pun bersambut, Kang Dudi (dengan support the beloved family Teh Nia dan Diaz tentunya) dengan sigap mengamankan logistik laskar pelangi, sehingga alhamdulillah kita selalu makan dengan rantang menu yang “yummy yummy“. Tak kalah pentingnya, Mas Andi sang manajer, yang dengan sigap menenangkan hati tim dalam berbagai macam urusan, termasuk mengorganisir penginapan kita melalui sobatnya Mas Maradona dan Mas Faisal (Terimakasih kita sampaikan sebesar-besarnya pada Mas Maradona (Groningen), Mas Faisal (Utrecht) beserta istri atas supportnya pada tim kami). Last but not Least, salah satu kebanggaan keluarga Rotterdam, bersama dengan “The Bright Side of Indonesian Youngsters”, adik perempuan kita Yelvi yang selalu setia menemani perjalanan tim. Dan tentunya anggota-anggota tim dan keluarga besar Rotterdam di Rotterdam yang turut menyertai semangat kita yang tidak mungkin dirinci sumbangsihnya dalam tulisan singkat ini.


Manusia hanya mengikuti scenario yang disiapkan Tuhan, dan tugas manusia hanya memastikan ia telah bekerja maksimal. Orang bilang, “Do the best and let God takes care of the rest”. Secara mengagetkan, melalui jalan yang menggelikan, kita berhasil masuk ke perempat final di turnamen futsal Groens Cup. Walaupun pada akhirnya kalah 3-1 oleh tim "the young guns" dari Kedutaan RI. Alasan ngelesnya, " yah maklumlah kita tim kan terdiri dari berbagai umur, dari bapak dua anak, sampai anak-anak yang ingin punya anak hehehe piss :p). Bagaimanapun, kita berhasil menjadi pemenang dari diri kita sendiri. Karena bagi kita memang intinya bukan menang kalah, tapi memetik detik demi detik “unforgettable moment” dari hidup ini. Dengan komposisi pemain yang terdiri dari pembauran bapak-bapak handal nan dewasa: (Mas Rahmawan: 2 anak, Bang Ferri: 1 anak, Kang Dudi: 1 anak), generasi yang ngga tua ngga muda yang cakep banget (Mas Dedi, Fahed, Andi, dan Medit (narsiiiiis:p), hingga pemuda penuh energi (Adi dan Iqbal), dan Yelvi kita berterimakasih pada Tuhan atas detik-detik indah kenangan hidup yang telah terukir dalam hidup singkat ini.


Setelah capai bermain bola kitapun makan bersama layaknya satu keluarga penuh saudara di taman sebelah stadion ACLO. Langit begitu cerah ceria, dan kisah hidup ini dipenuhi orang-orang yang membuat kita bersyukur telah diciptakan Tuhan. Tim keluarga laskar pelangi berhasil memenuhi target utamanya, bersenang-senang dalam antusiasme bertulang belakang ikatan persaudaraan yang dirancang Tuhan. Hajar Bleh!!! Begitu yell-yell kita menggema dan menghentakkan (atau membuat bingung, ini udah kalah kok masih ngotot aja ya hehehe..:p) semua penonton yang sempat melihat aksi kita.


Well, senin besok kita pengajian lagi oi.., Alhamdulillah, dengan kemurahan Tuhan, dan dukungan semua keluarga besar PPMR, ngga kerasa kita bakal jalan pengajian rutin kelima dalam tahun ini. Dan kita bakal ketemu dengan semua keluarga besar kita di Rotterdam. Bercanda tawa, berbagi cerita dengan saudara-saudara yang akan kita ingat dan akan mengingat kita dalam hidup kita masing-masing, insyaallah.


Satu doa kita selalu, “Semoga pertemanan, persahabatan, dan persaudaraan yang dirintis, selalu murni dilandasi oleh mencari ridho Tuhan, sehingga Tuhan pun selalu berantusias memberikan kemurahan dan “bonus-bonus”nya bagi hamba-hambanya yang selalu berantusias akan-Nya. Semoga kita selalu disayang Tuhan, berantusias akan Tuhan, dan persaudaraan yang terjalin juga diridhoi akan Tuhan. Karena sungguhpun, hidup ini sangat singkat, dan salah satu hal terbesar yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur adalah teman-teman yang membuat kita semakin bersyukur. Ya Maharaja, kita mohon ridhomu akan persaudaraan yang kami jalin.. Sayangi kami.. Dan Ampuni kami akan kesalahan yang kita sengaja maupun tak sengaja, Amin. "Laskar Pelangi: Kejujuran, Kesetiaan, dan Kehormatan", semoga Sang Maharaja ridho akan persaudaraan yang kami bina. Amin ya Robal Alamin.

Tulisan ini juga dapat dibaca di blog PPMR ini.

Sunday, May 16, 2010

Referensi Asyik untuk Mulai Belajar SPSS

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam mengeksekusi berbagai analisis statistik dari berbagai macam sumber data (baik data empiris (misalnya data transaksi keuangan, data makroekonomi, dll), data hasil survey lapangan, data hasil eksperimen laboratorium (lab eksperiment), data eksperimen lapangan (field eksperiment), dll), tersedia beragam perangkat lunak yang dapat kita digunakan untuk memudahkan dalam mengelaborasi riset kita. Perangkat lunak seperti, SPSS, SAS, STATA, Eviews, R, Weka, MATLAB, dan bermacam alternatif lainnya menawarkan beragam pilihan fungsi analisis data yang terintegrasi. Dengan adanya alat-alat tersebut, pada dasarnya seorang analis akan lebih banyak menginvestasikan waktu dalam memilih metoda analisis yang sesuai untuk keperluan risetnya dan melakukan persiapan data dalam format yang benar. Berdasarkan pengalaman pribadi, waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi analisis relatif jauh lebih pendek dengan keberadaan perangkat lunak statistik tersebut. Diluar penyesuaian-penyesuaian (adjustments) yang mungkin harus dilakukan pada fungsi statistik yang telah terintegrasi dalam software yang dipakai, secara garis besar tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan input data, "menekan tombol eksekusi", membiarkan software bekerja dan "bim salabim" hasil analisis akan tampil dalam waktu relatif cepat (bergantung pada jenis analisis dan besar data masukan tentunya).


Setiap analis atau peneliti tentunya memiliki pilihan pribadi dalam memilih software statistik yang dijadikan pilihan. Beberapa kenalan analis dari bidang ekonometri (econometrics) dan keuangan (finance) memilih Eviews sebagai pilihan utama mereka. Sebagian teman dari bidang ilmu computer (computer science) atau yang sedang mendalami ilmu machine learning lebih memilih software-software bebas (open source) seperti R dan Weka. Teman-teman insinyur menyematkan kepercayaannya pada MATLAB sebagai senjata andalan mereka dalam menghadapi analisis matematis apapun. Tak lupa mengingat keberadaan SAS dan STATA yang juga memiliki penggemar tersendiri. Setiap analis memiliki argumen akan sisi positif negatif dari software-software diatas. Apapun pilihannya, saya rasa kita semua setuju bahwa SPSS adalah salah satu software statistik yang memiliki basis pengguna terbesar di dunia. Banyak analis dari berbagai bidang keilmuan seperti ilmu manajemen (management science), ekonomi, teknik industri, sampai dengan peneliti yang melakukan eksperimen di bidang psikologi menggunakan software ini sebagai alat analisis utamanya.

Walaupun bukan tanpa cela, layaknya software pada umumnya, SPSS menawarkan beragam fungsionalitas analisis statistik yang cukup lengkap sehingga dapat menangkap pasar pengguna dari berbagai segmentasi keilmuan. Dengan tampilan pengguna (user interface) yang relatif mudah untuk dipelajari dan jauh dari kesan "hardcore coding" (seperti yang terjadi pada R, MATLAB, dll) yang mungkin dianggap "menakutkan" bagi sebagian pengguna, SPSS dapat dengan mudah mengundang para pemula untuk melakukan pembelajaran dalam waktu yang cukup singkat.

Sebagaimana layaknya tersedia pada software manapun, SPSS tentunya juga dilengkapi dengan berbagai tutorial yang terintegrasi pada kesatuan software. Sebagai seorang analis, ada kalanya kita ingin mendapatkan tutorial yang singkat, padat, dan jelas. Mengingat seringnya kita dihimpit oleh keterbatasan waktu, berbagai buku-buku tentang ekonometri atau analisis multi variat yang menekankan pada penjelasan teoritis terkadang dirasa kurang pas. Manual standard yang tersedia dari vendor software juga terkadang dirasa terlalu tebal dan membutuhkan investasi waktu yang cukup lama dalam proses pembelajaran. Lalu pertanyaan kongkrit selanjutnya adalah, "Adakah sumber-sumber belajar singkat, padat, jelas yang bisa dibagi?"


Hal yang akan saya lakukan ini mungkin bagi beberapa orang akan terasa aneh karena saya mempromosikan situs orang untuk belajar SPSS. Namun mengingat jasa situs ini dalam memberikan panduan belajar SPSS yang padat tepat dan jelas, saya rasa informasi ini layak dibagi. Situs yang dibangun oleh Prof. David Garson dari Universitas North Carolina ini, memberikan pengetahuan praktek yang sangat komprehensif. Pembaca situs akan menerima arahan selangkah demi selangkah dalam mengeksekusi analisis statistik yang diinginkan. Berbagai analisis statistik yang tersedia di SPSS (seperti Analysis of Variance (ANOVA), regresi linear, hingga Structural Equation Modeling(SEM)) dijelaskan dengan singkat, padat, dan jelas oleh beliau. Berdasarkan eksplorasi pribadi saya, dengan panduan yang menitik beratkan pada panduan praktek eksekusi analisis data ini, saya dapat menghemat waktu belajar saya dalam menguasai SPSS (terlebih bila dibandingkan dengan belajar dengan panduan tutorial, seksi help, manual SPSS atau buku panduan lainnya). Oiya hampir lupa, situs yang saya maksud adalah http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA765/statnote.htm

Selain dari situs tutorial praktek yang dibahas tadi, saya juga akan berbagi mengenai buku favorit saya dalam memahami statistik dasar. Dikarenakan saya saat ini memiliki keterbatasan waktu dalam mengulik persamaan matematis, dan lebih senang mendapat pemahaman esensial dari suatu analisis, maka buku karangan Prof. Andy Field dari Universitas Sussex berjudul "Discovering Statistics using SPSS" atau "Discovering Statistics using SAS" menjadi pilihan asyik pemahaman esensi analisis statistic dasar seperti ANOVA, MANOVA, GLM, regresi, dll. Sebagaimana situs pribadi bergaya Rock n Rollnya yang memberi kesan pribadi yang jauh dari konvensional, buku ini pun ditulis dengan gaya yang sangat casual. Jauh dari gaya penulisan kesan serius dan ditulis dengan gaya “fun”, buku ini memberi kemudahan bagi pembaca untuk memahami esensi dari analisis yang dilakukan. Buku ini sangat cocok dan mudah dipahami oleh semua orang, tanpa harus khawatir dengan fobia penurunan mekanis yang terlalu mendalam dari suatu analisis.

Walaupun sekarang saya sudah harus beranjak ke media analisis lainnya, saya rasa SPSS akan selalu menjadi “cinta pertama” bagi sebagian besar analis/peneliti yang harus berkutat dengan statistik. Seperti inspirasi penulisan blog ini yang dimulai dengan banyaknya teman-teman dari bidang keahlian perencanaan kota yang sedang berjuang dengan riset tesisnya di IHS (Institute for Housing and Urban Development Studies) - Universitas Erasmus Rotterdam ternyata banyak juga yang menggunakan SPSS. Sebelumnya saya tidak pernah berfikir bahwa pengguna SPSS akan seluas ini jangkauan pemakainya (baik dari angka maupun bidang keahlian). Sebagai penutup, semoga blog singkat ini dapat berguna. Selamat bekerja keras dan MERDEKA!!!


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

Saturday, May 15, 2010

Signe Eric Clapton - My Beginner Attempt

Hi all, during the ICIS paper writing time I have made a commitment to my self to post something musical in my blog. Although I am just beginner, I think there is nothing to be worried to post something fun, hope you all can enjoy my beginner version of an acoustic arrangement by Eric Clapton - Signe.



Hope my stuff would still be considered as "music" not as "noise" for you, hahaha.. LOL. Anyway.. Nice weekend then :)

Tuesday, May 11, 2010

Keberulangan Sejarah dan Doa Nabi Ibrahim As. untuk Negeri yang Baik

Assalamualaikum Wr. Wb.



Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, cara pandang manusia pun sering terkaburkan dengan hingar bingar cahaya menyilaukan kedigdayaan fenomena kekinian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan materialistik, kebenaran dan kejujuran yang diperjual belikan atas nama dukungan politik berdoktrin demokratisasi, dan lautan perang indoktrinasi media yang membuat kita tenggelam dalam kebingungan akan apa yang benar-benar sejati.

Yang sejati adalah sesuatu yang tidak akan pernah berubah. Saya pribadi senang menyematkan label "fundament" atau "prinsip dasar". Sedangkan yang datang dan pergi seiring berjalannya waktu kita sebut "trend". "Trend" selalu menarik untuk diikuti karena ia begitu dinamik, penuh hal-hal baru, dan tidak membosankan. Sedangkan "fundament/ prinsip dasar" adalah hal yang tetap begitu sedari dulu, sehingga kurang menarik untuk diikuti, terkesan kuno dan kolot, namun ialah kesejatian itu sendiri.


Saya pribadi percaya bahwa sejarah selalu berulang. Hanya kemasan dan pelakunya berubah-ubah. Namun esensi ceritanya selalu sama. Mari kita mengingat kisah Nabi Ibrahim a.s. (Abraham dalam narasi Nasrani), seorang lelaki pemberani sejati yang dengan sikap ksatria pemberontaknya menentang kooptasi pemikiran seluruh masyarakat kampungnya disaat itu sehingga iapun harus dibakar hidup-hidup oleh masyarakatnya karena retorik-retorik kebenaran Ibrahim yang tak terbantahkan dan terlalu mengancam doktrin penyembahan berhala yang dipuja-puja massanya saat itu.

Sejarah berulang, dan akan selalu berulang, kepekaan akan esensi dari inti sejarah dan konteks zaman sejarah hanyalah kemasan yang berusaha mengecoh kita, agar kita dapat dengan mudah berkata, "Ah, itukan hanya cerita masa lalu". Namun satu yang dapat kita akui, hingga kinipun, hingga kapanpun, manusia akan selalu berkutat dengan fenomena "penyembahan berhala". Sebagai contoh, penyembahan harta dan kehidupan materialistik, serta kekuasaan (layaknya kisah kemakmuran Qarun dan kedigdayaan Firaun (Pharaoh)), penyembahan kepandaian (layaknya kisah pengembangan teknologi mutakhir Bani Israil (yang hingga kini terkenal akan kecerdasannya) dalam menciptakan patung sapi yang dapat berbicara), dan kisah-kisah yang dianggap "usang", namun akan selalu valid untuk zaman apapun.

Kata penyembahan disini, tidak selalu berarti melakukan gerakan gerakan ritual tanda ketundukan. Bagi saya pribadi, interpretasi pas dari penyembahan adalah pendahuluan prioritas. Bila kita menyembah harta maka segala aktivitas pengejaran harta akan didahulukan sisanya akan mendapat prioritas selanjutnya. Bila kita menyembah ilmu pengetahuan maka segala aktivitas pembelajaran, pencarian ilmu, dan pencapaian keutamaan pengetahuan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah kekuasaan maka segala aktivitas politis, kompromi-kompromi, dan jual beli dukungan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah keyakinan maka segala aktivitas akan dikonvergensikan untuk disejalankan demi mendukung teguhnya keyakinan itu sisanya akan diabaikan.

Berpulang pada esensi awal dari tesis yang disampaikan sebelumnya, "Esensi dari pesan perputaran sejarah ada pada nyawa ceritanya bukan pada kemasan zaman yang melekat padanya, kemasan zaman selalu berubah namun esensi pesannya tidak akan pernah berubah, bila kita pikirkan dan renungi dengan jujur." Oleh karenanya doa Nabi Ibrahim ini akan selalu valid untuk masa apapun karena dalam masa apapun manusia takkan pernah terlepas dari permasalahan "penyembahan berhala". Doa beliau yang terkenal itu diabadikan dalam Al-Quran sbb:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ


"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (QS. Ibrahim 35)

Alasannya dari Doa beliau dijelaskan dengan sangat gamblang pada ayat selanjutnya:

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ


"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ibrahim 36)


Terlepas dari paparan yang disampaikan pada paragraf-paragraf diatas, saya rasa tidak ada salahnya bila saya ingin menambahkan terusan Doa dari Nabi Ibrahim as. berkenaan dengan permohonan akan kebaikan negeri:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ


"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali"" (QS. Al-Baqarah 126).


Demikian paparan singkat dari sesama pencari, walaupun saya pribadi tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kental, namun saya rasa apa yang spesial dari agama agung ini adalah tidak eksklusifnya akses sumber-sumber keilmuannya pada golongan tertentu saja. Sehingga baik alim ulama maupun pemula dapat melakukan eksplorasi bebas dan bertanggung jawab sehingga "Cross check" akan ajarannya selalu terjaga. Dan sebagai seorang terdidik dengan pendidikan formal, saya yakin mekanisme "cross check" ini adalah salah satu metoda yang diciptakan Yang Maha Esa untuk menjaga kemurnian ajarannya dari penyimpangan.

Bila Saudara berkenan, mohon kiranya dua Doa diatas (QS. Ibrahim 35 dan QS. Al-Baqarah 126) dapat disebarluaskan sehingga banyak yang dapat ikut berdoa untuk perbaikan negeri kita. Karena hanya "Ia" yang dapat membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. "La hawla wa la quwwata illa billah", dan tiada daya dan upaya melainkan dengan perkenan-Nya. Semoga Berguna:)



Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

Tulisan ini juga dapat diakses di situs PPMR berikut.

Monday, May 10, 2010

Simon, Einstein, Galileo, dan Pencarian Tuhan.

Di tengah gonjang-ganjing dan kekisruhan yang terjadi di dunia ini, semakin sulit rasanya mencari pihak yang dapat dipercaya. Mungkin yang pandai banyak, yang pintar memainkan “image” juga banyak, namun yang terpercaya sangatlah langka. Lalu kepada siapa kita harus percaya? Sebagai insan yang terkooptasi dengan ilmu pengetahuan rasional, kita tentunya tidak lupa akan konsep "bounded rationality" yang dikenalkan oleh pemenang nobel ekonomi 1978, Herbert Simon. Pengenalan konsep yang menerangkan bahwa manusia dengan segara intelektualitasnya memiliki persepsi yang sangat terbatas akan usaha-usaha mendapatkan kebenaran secara menyeluruh. Manusia hanya dapat bereaksi terhadap indikasi-indikasi data yang tersedia disekitarnya. Berdasarkan indikasi-indikasi data itu manusia kemudian dapat menggeneralisir kesimpulan. Namun, manusia tetap terbatas pada data yang ada disekitarnya, sedangkan data yang tersedia disekitarnya belum tentu valid untuk kasus yang lebih umum. Alih-alih penggeneralisiran kesimpulan pada kasus lain dapat berakibat fatal. Sepandai-pandainya manusia, kita harus mengakui bahwa kita adalah mahluk yang terbatas (“bounded”).

Sebagai ilmuwan, teknokrat, insinyur, atau manusia-manusia yang dididik melalui pendidikan formal, kita terlatih untuk menginterpretasikan sesuatu berdasarkan hukum kausalitas. Dan tradisi keilmuan yang dianut biasanya adalah, inferensi-inferensi kausalitas itu harus dapat dijelaskan melalui penjabaran pembuktian yang masuk akal, setelah diuji melalui metode-metode pembuktian ilmiah yang baku. Segala sesuatu yang belum terjelaskan adalah ladang penelitian tambang penemuan teori-teori baru yang tiada habisnya. Namun tesisnya jelas, ketidak tahuan pada sesuatu tidak serta merta menjadikan suatu fenomena dapat di klaim sebagai tidak masuk akal. Cara pandang yang mafhum dianut dalam menghadapi ketidak tahuan adalah belum terjelaskan fenomena itu oleh kemampuan ilmu pengetahuan terkini. Mungkin satu dua abad nanti akan ada penjelasan yang memuaskan, namun harus diakui perkembangan ilmu pengetahuan pun merangkak secara inkremental dan sangat lambat.


Meneruskan tesis diatas, bagi insan yang beragama, terdapat kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib yang mengatur seluruh alam semesta ini dengan begitu teraturnya dan dengan perhitungan yang sangat teliti. Zat Ghaib itu secara pribadi saya interpretasikan sebagai kekuatan Maha-dahsyat yang tidak dapat dijelaskan dikarenakan limitasi kemampuan keilmuan rasional dan keterbatasan kita sebagai manusia. Jatuhnya sehelai rambut, bergeraknya partikel debu dalam aliran udara laminar/ turbulen, dll, bukanlah hal yang tanpa perhitungan. Semua tertata apik melalui hukum-hukum keilmuan yang sangat elegan.

Lalu pertanyaannya, Siapa yang merancang semua hukum-hukum itu? Siapa yang mengatur kebergantungan rantai aksi-reaksi tersebut? Mungkinkah semua terjadi begitu saja? Mungkinkah kesinkronan dan ke-asinkronan dari fenomena-fenomena yang terjadi didunia ini terjadi tanpa sebab? Sebagai seorang yang rasional, berpulang pada prinsip kausalitas, jelas jawabannya tidak, segalanya harus memiliki sebab, segalanya harus dirancang sedemikian rupa, dan rancangan tidak mungkin terjadi tanpa ada yang merancang. Untuk yang mengidolakan fisikawan tersohoror Albert Einstein, tentu kutipan berikut tidak akan terlupa, “At any rate, I am convinced that he (God) does not play dice” (Dalam kasus apapun, saya percaya bahwa Tuhan tidak bermain dadu (dalam merancang segala sesuatu).

Pertanyaan berikut yang sering menjebak kemudian adalah, “Mengapa sang perancang merancang dunia dengan seperti ini?“ “Mengapa tidak begini?” “Mengapa tidak begitu?” “Menurutku ini lebih baik”. “Menurutku bila dilakukan dengan cara ini maka dunia pasti akan lebih ceria, dll, dll”. Kembali ke tesis yang dimajukan sebelumnya, ketidakpahaman kita akan suatu fenomena tidak serta merta membuat hal menjadi tidak masuk akal. Tidak serta merta membuat kita dapat langsung menarik kesimpulan secara pendek. Sebagai orang rasional jawabannya adalah, semua pasti ada jawabannya. Namun kali ini, mungkin belum dapat terjelaskan namun seiring dengan perkembangan zaman dan pada saat yang tepat maka pertanyaan-pertanyaan itu pasti akan terjawab. Ketidak mampuan kita untuk menjelaskan sesuatu tidak dapat serta merta membuat kita menjadi orang yang bebal atau “ignorant”. Kita harus jujur pada diri kita sendiri, ya kita adalah manusia-manusia yang terbatas. "We are bounded rational human being."


Lalu pada siapa kita akan percaya, pada ilmu pengetahuan (“science”)? Bisa jadi. Namun teori-teori peneliti pun rentan akan pembaruan bila ditemukan pembuktian yang lebih meyakinkan. Lalu pada siapa? Well, itu adalah hal yang harus kita cari pada diri dan jiwa kita sendiri. Karena saya percaya indoktrinisasi adalah hal paling naif dalam menginternalisasi suatu keyakinan. Namun kiranya sesuatu yang konsisten prinsip-prinsipnya, sesuatu yang tidak ada lagi keraguan didalamnya, sesuatu yang dapat membuat kita menyerah kalah dan percaya pada kepercayaan (belief), adalah sesuatu yang dapat kita jadikan acuan. Dan percaya adalah hal yang paling sulit, karena kita harus menelanjangi ego kita ,mengakui kalau kita adalah insan yang terbatas, dan menyerah kalah pada sesuatu yang dipercaya dapat membawa kita kepada pengertian holistik untuk memahami dunia. Teringat kutipan terkenal dari Galileo Galilei, “I do not feel obliged to believe that the same God who has endowed us with sense, reason, and intellect has intended us to forgo their use.”

Selamat bereksplorasi, pastikan kita mendapatkan "belief" yang benar-benar dapat dipercaya. Karena keapatisan pada penciptaan, kausalitas, dan pengakuan pada keterbatasan kekekalan penjelasan ilmu pengetahuan bukanlah “default attitude“ dari seorang rasional yang jujur. Setidaknya menurut saya. Sekali lagi selamat bereksplorasi, kita boleh mencintai kebenaran, namun satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengklaim bahwa diri kitalah si kebenaran itu. Selamat menjelang esok hari dengan kerja keras dan keyakinan :p.