Monday, May 30, 2011

2022 Jerman Bebas Nuklir - Indonesia Terus Berkampanye

Assalamualaikum Wr. Wb.


Selepas pulang bekerja, saya membaca berita dari seorang teman berkenaan dengan komitmen pemerintah Jerman untuk menghentikan operasi reaktor-reaktor nuklirnya (rujukan). Trauma bencana di Fukushima memaksa pemerintah Jerman untuk segera mengambil keputusan tentang kontinuitas operasi reaktor nuklir. Sang Kanselir pun harus memilih diantara dua pilihan berat, dukungan kaum industrialis pro-nuklir atau keselamatan dan ketenangan rakyatnya (rujukan). Keputusan yang berani diambil oleh Angela Merkel kali ini. Meskipun dia ditentang oleh partai politik almamaternya, ia mendukung pelaksanaan langkah kongkrit (bukan hanya wacana) untuk menjadikan sang raksasa eropa ini bebas nuklir. Salut.

http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2011/05/30/brk,20110530-337567,id.html

Merujuk pada artikel kecil tentang fatalitas bencana nuklir yang pernah saya coba tulis (rujukan) pada 10 April 2011, ternyata hingga kini (30 Mei 2011/ hampir 2 bulan) Pusat Diseminasi Iptek Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) masih gencar mempromosikan energi nuklir melalui media detik.com (screenshot dilampirkan dibawah), dengan slogannya.. "Go Green Dengan Energi Nuklir" - "Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat adalah Prioritas (Maksudnya??? :p)".. Kadang-kadang "pakar" memang sulit dimengerti, hehehe.. Maju terus Indonesia, setuju dengan BATAN "Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat adalah Prioritas" tapi TIDAK dengan kalimat (yang jelas-jelas berkontradiksi) ini "Go Green Dengan Energi Nuklir"..


Ada bagusnya juga prinsip "pakar" yang satu ini, Mbah Albert Einstein, "You do not really understand something unless you can explain it to your grandmother. - Saudara tidak dapat dikatakan benar-benar mengerti akan suatu hal sampai anda dapat menjelaskannya pada nenek saudara" hehehe.. Wallahualam Bishawab.


Wassalamualaikum Wr Wb.
Meditya

Thursday, May 26, 2011

Tentang Komunitas - Perenungan Sebelum Tidur

Komunitas adalah tempat belajar, berbagi inspirasi, bersenang-senang dan bernyaman-nyaman dalam berbagi keteladanan antar kawan.

Dari komunitas yang baik, didapat pertukaran pelajaran yang baik, kawan-kawan yang menginspirasi untuk menjadi lebih baik, dan motivasi memperbaiki diri yang dipicu oleh perasaan miskin dalam karya dan keteladanan.

Begitu pula sebaliknya,
dari komunitas yang kurang baik didapat pelajaran-pelajaran yang kurang baik, kawan-kawan yang dapat mendegradasi karakter diri karena merasa paling baik, dan potensi demotivasi yang dipicu oleh perasaan hebat dan congkak.

Bersyukurlah orang-orang yang dapat menemukan komunitas dimana sebagian besar penghuninya memiliki keteladanan unik yang dari mereka ia dapat belajar, dimana sebagian besar penghuninya memiliki kelebihan namun terbungkus dalam kerendah-hatian, sebuah komunitas yang dapat selalu menyadarkan orang ybs akan keterbatasan dan kekurangan dirinya, yang pada akhirnya akan menstimulasi perbaikan kemampuan dan karakter.

Itulah sebabnya banyak orang tiada segan untuk membayar sangat mahal untuk dapat menjadi anggota suatu komunitas, sekolah misalnya. Tujuannya jelas, diharapkan dengan menjadi bagian interaksi pada komunitas yang dipilih, kita akan mendapat pengaruh yang baik dari guru-guru yang berkualitas, kawan-kawan yang berkualitas, diskusi-diskusi dan debat-debat konstruktif yang dapat menajamkan pikiran, pengaruh-pengaruh yang meninggikan nilai intrinsik orang yang bersangkutan.

Bersyukurlah orang-orang yang dapat menemukan komunitas yang menstimulasi dirinya untuk memperbaiki diri. Amin.

Monday, May 23, 2011

Bertanya Maharaja...

Maharaja bimbing melalui tangan ghaib-nya..
Bakti bukti setia jati diri punggawa..
Kerasnya medan laga pelalaian telik sandi tak lengahkan dia..
Gemerlap istana permata mahkota tak silaukan dia..
Bermain yakin khianat tiada terlintas..
Hidup matinya adalah Maharajanya..

Siapakah maharajamu duhai ksatria..
Jangan salah kau baktikan diri..
Jangan siakan keringat menetes bila hanya sia akhirnya..
Jangan rendahkan dirimu kecuali pada yang paling tinggi saja..
Sungguh Maharaja manapun membenci pencari muka..


Kita adalah bakti..
Bagi Maharaja kita..
Pertanyaannya..
Siapa Maharaja yang benar-benar kita agungkan..
Lidah dapat berdusta, raga dapat ditarikan..
Namun relung hati takkan pernah mendua..

Saturday, May 21, 2011

Dumelan PSSI

Bung..
Saya sangat respek terhadap Bung..
Wiraswasta yang berdayakan anak-anak bangsa..
Untuk olah bumi pertiwi..
Dengan pergerakan pribadi-pribadi mandiri..
Putra-putri negeri yang hidup mati di sini..

Bung..
Saya cukup segan terhadap Bung..
Panglima tertinggi laskar tentara..
Bentukan Sudirman sang legenda..
Peraih keabadian lewat baktinya..
Memilih gerilya dibanding istana..

Bung..
Saya sampaikan rasa terimakasih..
Atas jasa Bung juga..
Kekaisaran kaisar bal-balan..
Yang tak mau turun itu..
Akhirnya tumbang juga..

Meski akhirnya sang hakim coret bung tuk jadi kandidat selanjutnya..
Peran Bung tak terbantahkan..
Dalam peralihan yang dinanti ini..
Terimakasih..

Bung..
Terhentak pagi ini dengar berita..
Tentang tercorengnya respek semula..
Atas ulah bala tentara Bung..
Yang mencoreng citra semua..
Citra kampung halaman tercinta, Indonesia..

Atas ulah mereka..
Masyarakat yang hanya bisa tertawa..
Melupa sejenak perih hidup biasa..
Kala tim kesayangannya berlaga..
Terancam tak bisa tertawa menyanyi bersama lagi..

Meski hanya satu atau dua kali setahun..
Setidaknya pada 90 menit yang sakral itulah..
Semua bersatu dalam irama gegap gempita..
Menangis tertawa ikuti jagoan-jagoannya..

Aneh.. tapi nyata..
Cukup sedih memang.. namun begitulah adanya..

Bung..
Yang semula dinanti sebagai pahlawan..
Detik krusial ini benar akan buka semuanya..
Apakah Bung pahlawan sejati itu..
Atau justru Bung-lah si sumber kecewa..
Apakah Bung kedepankan bahagia bersama..
Atau justru mengorbankannya..

Bung..
Tetaplah jadi pahlawan..
Tegarlah dan kalahkan dia..
Meski kali ini musuhnya sangat digdaya..
dan lebih hebat dari rahwana..

Kalahkan diri Bung sendiri..
dan mundurlah..
Hanya itu caranya..
Tetaplah menjadi terhormat..
dan biarkanlah kami berbahagia..

semoga belum terlambat..

Monday, May 16, 2011

Netlogo Introductory Tutorial Video - Gabriel Wuerzer

What a coincidence, for my 110th blog, I post this beautiful Netlogo (agent-based simulation platform) tutorial created by Gabriel Wuerzer of Vienna Technical University. I found this (1 Hour 48 Minutes) video  from Youtube, and I think it is good to repost the news. There is not so many researcher who is willing to invest some time for sharing their knowledge. That is why this video is so valuable, especially for anyone who is interested in studying agent-based simulation.



I have watched the first 37 minutes of the video. I find the video easy to follow and really "beginner friendly". Not just presenting one way explanation, the video will guide you for doing simple "hands-on" tutorials also. The first 37 minutes focus on the concept of turtle (the agent). The pace of the lecture is quite slow, which is good for beginners. Can't wait to continue... :)

Concept of a Turtle (Agent) by Gabriel Wuerzer

Wednesday, May 4, 2011

Suhu - Iwan Fals

Kekerasan ada batasnya
Keluwesan tak ada batasnya
Tak ada kuda-kuda yang tak bisa dijatuhkan
Karena itu geseran lebih utama

Keunggulan geseran terletak pada keseimbangan
Rahasia keseimbangan adalah kewajaran
Wajar itu kosong

Membentur dapat diukur
Menempel sukar dikira
Mundur satu langkah maju ke delapan penjuru
Kosong dan isi bergantian
Menuruti keadaan



Lirik lagu Suhu ciptaan Iwan Fals, lirik dalam yang (mungkin) terinspirasi filosofi pencak silat.. :p

Monday, May 2, 2011

Ketabahan - Buya Hamka

Wahai diriku teruslah maju..
Ditengah jalan janganlah berhenti..
Sebelum ajal janganlah mati..
Keridhaan Allah itulah tuju..

Tatkala engkau menjadi palu..
Beranilah memukul habis-habisan..
Tiba giliran jadi landasan..
Tahanlah pukulan biar berlalu..

Saturday, April 30, 2011

11:49

Senyum tersungging..
Manis menarik ujung bibir semua..
Pilu bertahun hilang seketika..
Sendu kelu dinginnya badai terlupa..

Tunduk lesu lunglai badanmu..
Awan mendung tutup sang surya..
Ceria cahaya kan redup juga..
Adakah beda bila bertanya..


Nafas lembaran roman kehidupan..
Sekali menarik.. sekali menghembus..
Sekali menerima.. sekali memberi..
Sekali bahagia.. sekali terluka..

Pada akhirnya sama saja..
Toh lembaran itu harus dilewati juga..
Entah mendung.. entah indahnya..
Penentu bahagia adalah jiwa..
Bukan cuaca diluar sana..

Terpujilah Sang Maharaja..
Yang bolak-balikkan hati pendrama..
Biar teguh pada akhirnya..

Amin..

Sunday, April 10, 2011

Chernobyl, Fukushima, dan Fatalitas Bencana Nuklir

Assalamualaikum Wr. Wb.


Masih belum lekang dari ingatan, fatalitas dari kegagalan pembangkit tenaga nuklir di Fukushima yang diinisiasi oleh bencana gempa bumi 9.0 skala richter di Jepang. Semua orang merasa prihatin akan kejadian itu. Berbagai upaya heroik nan mengharukan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat jepang untuk memitigasi masalah nuklir ini. Pertanyaannya selanjutnya timbul, sebagaimana tinggi tingkat kesadaran kita terhadap resiko dan dampak yang ditimbulkan dari kegagalan reaktor nuklir ini.

Meskipun isu Fukushima semakin lama semakin redup, pagi ini saya sedikit tersentak dengan sebuah iklan di sebuah media masa elektronik yang mempromosikan sebuah slogan bertajuk “Go Green dengan Energi Nuklir“. Saya coba klik iklan tersebut, jelas bahwa yang menempatkannya adalah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional). Slogan yang terdapat pada URL lengkap ini bertajuk lengkap “Go Green dengan Energi Nuklir – Keselamatan Lingkungan adalah Prioritas”. Hmh.. menarik.. proposisi utama yang diajukan berkaitan dengan tingginya efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh emisi CO2 energy fosil dan betapa “hijaunya” energy nuklir ini. Tesis mereka seakan dengan mudah melupakan dengan trauma bencana yang baru saja terjadi, sebulan pun belum genap. Dalam paragraf terakhir iklan tersebut, disinggung dengan bahwa, ”Pelajaran terpenting yang bisa dipetik dari kejadian tersebut adalah desain PLTN masa depan harus mengutamakan sistem keselamatan pasif dan Inhern Safety Fiture yang menjamin keselamatan reaktor nuklir dalam keadaan apapun, termasuk bencana alam yang dahsyat. Selain itu harus dipilih calon lokasi PLTN yang paling aman (probabilitas terjadinya bencana minimal) dan disertai kajian antisipasi kejadian yang paling buruk yang dapat terjadi (Design Basic Accident) .(BATAN, 2011)”.



Bagi orang awam, tesis yang diajukan cukup meyakinkan, namun mengingat fatalitas dari kegagalan sebuah PLTN, tidak serta merta membuat proposisi BATAN dapat diterima secara nurani. Tanpa menjadi inferior, saya rasa kita harus juga berkaca pada fakta bahwa kegagalan reaktor nuklir terdahsyat justru terjadi pada negara-negara dengan tingkat penguasaan teknologi yang tinggi seperti Jepang (Fukushima 2011) dan Uni Sovyet (Chernobyl 1986).

Sebagai orang yang awam yang cenderung apatis, iklan menyentak tadi menggelitik saya untuk meluangkan sedikit waktu untuk menyaksikan film dokumenter yang mengulas efek negatif dari kegagalan sebuah PLTN. Merujuk pada situs dokumenter gratis favorit saya, saya akhirnya memilih sebuah film documenter bertajuk “Chernobyl Heart”. Film yang meraih penghargaan untuk kategori film dokumenter pendek terbaik pada pada Academy Awards tahun 2004 ini, menghususkan pada penderitaan yang harus ditelan anak-anak tidak bersalah akibat tragedi Cherobyl. Ulasan yang direporteri oleh oleh Adi Roche direktur dari Chernobyl Children Foundation ini, dilakukan 16 tahun setelah ledakan terjadi. Tenggang waktu yang cukup lama dari meletusnya insiden, namun potret kegelapan dari tragedi itu tidak berhenti menghantui menghancurkan masa depan anak-anak dan bayi-bayi terlantar tadi.

Reaktor nuklir di Chernobyl di Ukraina Utara (Uni Sovyet) meledak pada tanggal 26 april 1986. Sebanyak 190 ton uranium dan material grafit terlempar dan terlarut di udara, mengancam masyarakat dengan kekuatan radiasi 90 kali lipat dari kekuatan radiasi yang digenerasikan bom Hiroshima pada perang dunia kedua. Lebih dari 400.000 penduduk dievakuasi, lebih dari 2000 desa dikosongkan, lebih dari 600.000 likuidator dikirim untuk mitigasi bencana dan lebih dari 13.000 diantaranya meninggal dunia, sementara sisanya terancam dari efek radiasi nuklir tersebut.

16 tahun kemudian, sesuai dengan plot film ini, surveyor yang meninjau ulang daerah bencana masih mengukur tingkat radiasi yang masih sangat tinggi, sekitar 1000 kali dari batas maksimum yang diperbolehkan. Bayangkan 16 tahun berlalu, tingkat radiasi masih sangat tinggi, ditambah lagi matinya aktifitas daerah perimeter reaktor sebagai konsekuensi logis. Surveyor juga meninjau rumah sakit di Belarusia dimana fakta-fakta menyedihkan ditemukan pada anak-anak dan bayi-bayi yang lahir setelah bencana terjadi (namun orang tua mereka tak lolos dari efek radiasi). Kasus kanker tyroid pada sampel daerah Gomel dan Brest, telah membengkak 10.000 kali lipat apabila dibandingkan dengan angka sebelum terjadinya insiden. Banyak bayi-bayi terlahir dengan mengidap tumor ganas, suatu pemandangan menyedihkan. Mereka menyebutkan bahwa ““Congenintal birth defects” have increased by 250% since the Chernobyl Accident on April 26 1986”, meskipun tidak mengerti secara jelas arti dari frasa “congenintal birth defects” ini, gambar anak-anak dengan tulang dan otot yang tidak pada tempatnya cukup meyakinkan saya bahwa kasus yang sangat fatal tengah terjadi.

Survey lain dilakukan oleh 2 peneliti dari institut radiolog di Belarusia. Mengambil sampel tes anak-anak di sebuah sekolah umum (125 km dari Chernobyl), dari 106 sampel, 45 diantaranya memiliki level cesium (radioaktif) diatas dari level yang diperbolehkan. Satu diantaranya bahkan memiliki kandungan 137 bacquerels per-kg. Ditengarai unsur2x radio aktif berbahaya ini merasuki tubuh mereka melalui makanan yang dikonsumsi (contoh selai roti, jamur, ikan, dll). Jelas bahwa, kegagalan nuklir ini telah merusak bumi, penghuni, dan segala isinya. Sebagai tambahan penjelasan, cesium adalah zat penyebab kanker (karsinogen) yang berpotensi untuk menyerang organ2x gastrointernal seperti jantung, hati, ginjal, dan paru-paru. Sebagai tambahan, di daerah Gomel (kota dengan 700.000 jiwa penduduk, berjarak kurang dari 50 mil dari Chernobyl) kontaminasi cesium mencapai 40 kali lipat dari batas yang diperbolehkan.

Mimpi buruk ini terus berlanjut, pada film itu ditunjukan pemandangan bayi dengan kepala-kepala membengkak dengan cairan di otak mereka. Film itu menunjukkan bahwa hanya 15-20% bayi lahir dengan benar-benar sehat pada satu rumah sakit yang mereka liput. Sebagai catatan tambahan angka kematian bayi di daerah sampel Belarusia 300% kali lipat lebih tinggi dari angka kematian di daerah Eropa lain.


Semua cerita mengharukan itu, adalah pengingat akan betapa berbahayanya dan betapa fatalnya kegagalan dari sebuah reaktor nuklir. Sebagai pengingat, survey dilakukan 16 tahun setelah ledakan itu terjadi.. dan bencana itu terus menghantui. Sebagai pengingat, bencana itu terjadi pada negara-negara dengan tingkat penguasaan teknologi yang dianggap superior pada masanya (Uni Sovyet dan Jepang). Dengan semua resiko dan pelajaran yang ada semoga kita dapat meningkatkan rasa kritis kita terhadap segala isu pembangunan pembangkit tenaga nuklir di tanah air kita.

Tampuk tanggung jawab kebijakan mafhumnya, ditambatkan pada golongan yang ahli dan berilmu. Ini adalah sesuatu yang berat, karena orang berilmu adalah orang yang berpotensi untuk dapat memberi penerangan sekaligus menjerumuskan massanya yang mengamanatkan tugas kepadanya. Semoga kita dijauhkan dari sikap tidak amanah terhadap ilmu pengetahuan yang kita punya. Dan tetap mengedepankan nurani diatas segala aksi, termasuk juga pengembangan teknologi. Maaf, bila sebagai penutup saya ingin mengutip kutipan hikmah dari kitab suci yang saya percaya, semoga tidak mengganggu:

“ Dan bila dikatakan kepada mereka:’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab:’Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’.(11). Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (12)“ [QS. Al-Baqarah 11-12]

Wallahu alam bi shawab, segala kesalahan dan kealfaan berasal dari keteledoran penulis, segala kebenaran datang dari Tuhan. Penulis adalah warga negara Indonesia, beragama Islam, penggemar musik rock alternatif, dan bukan orang suci. (halah... :p)


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa

Saturday, April 9, 2011

Things I Don't Understand - Coldplay

How tides control the sea
And what becomes of me
How little things can slip out of your hand

How often people change
No two remain the same
Why things don't always turn out as you planned

These are things that I don't understand
Yeah these are things that I don't understand

I can't (and I can't) decide
Wrong (oh my wrong) from right
Day (oh my day) from night
Dark (oh my dark) from light
I love (but I love) this life


How infinite is space
And who decides your fate
Why everything will dissolve into sand

How to avoid defeat
Where truth and fiction meet
Why nothing ever turns out as you planned

These are things that I don't understand
Yeah these are things that I don't understand

I can't (and I can't) decide
Wrong (oh my wrong) from right
Day (oh my day) from night
Dark (oh my dark) from light
I love (but I love) this life


-Coldplay-
maafkansegalaketidaktahuankuduhaiMaharaja..