Penat hariku menumbuk jiwaku..
Penat ragaku merelung arti kalbu..
Penat sukmaku terhanyut membeku..
Penat nuraniku terarang apatismeku..
Apa yang kau cari jiwa yang tak kunjung tenang..
Apa yang kau selami teriakan penggugah kesadaran..
Apa yang kau raih terbuyarnya danau diam menenggelam..
Apa yang kau impikan perkelanaan..
Lilin kecilku..
Kau bilang kau ingin hilang ke gua batu..
Kau kata tak ingin menyemburatmu ke dunia fana..
Kau pastikan ketenangan adalah utamamu..
Namun ia berkata..
Ketenangan hanya ada disurga..
Dunia tempat berkarya dan menyobek murka digdaya..
Tempat habiskan bara yang menyala..
dengan mulia..
Kuatkanlah Maharajaku..
Terangilah jalan setapak tanpa menyala lampu-lampu..
Kumohon iringi setiap desir nafasku..
Hingga ketenangan itu memelukku..
Dengan cinta kembali kerumahMu..
Thursday, May 27, 2010
Sunday, May 23, 2010
Kisah Laskar Pelangi Rotterdam
Tersebutlah kisah sembilan putra dan seorang putri Belitong yang gigih untuk menuntut ilmu di sekolah reyot yang hampir ditutup karena kekurangan murid itu. Salah satu tokoh dalam film itu berhasil melanjutkan kuliah ke Universitas Paris Sorbonne hanya bermodalkan kesederhanaan, keprihatinan, keteguhan, dan perkenan Tuhan tentunya. Laskar Pelangi, salah satu film terbaik Indonesia yang juga telah memenangkan gelar film terbaik di "Asia Pacific Film Festival 2009", telah menjiwai perjuangan dan mimpi berjuta rakyat Indonesia ini juga menginspirasi “tim“ atau lebih pasnya “keluarga“ kita ini. Selayaknya tokoh-tokoh film di laskar pelangi, kita pun percaya bahwa semangat, antusiasme dalam mengerjakan segala sesuatu, ketulusan, dan izin Tuhan adalah amunisi yang terpenting yang dapat mengatasi segala keterbatasan. Sepuluh mahasiswa dan peneliti yang mewakili keluarga besar di Rotterdam Alhamdulillah telah berpartisipasi dalam pertandingan futsal di Groens Cup 2010.
Diawali oleh antusiasme dua adik kesayangan dan kebanggaan kita, Adi dan Iqbal yang dengan antusiasme dan semangatnya, menggugah antusiasme kakak-kakaknya yang sudah mulai “letoy“ untuk turut menceburkan diri dalam “kesenangan“ indah ini. Adi dan Iqbal dengan brilliant, menginisiasi semangat tim dan membeli kaos tim hitam murah meriah dan selotip untuk membangun kaos kebangsaan “Laskar Pelangi Rotterdam”. Gayung pun bersambut, Kang Dudi (dengan support the beloved family Teh Nia dan Diaz tentunya) dengan sigap mengamankan logistik laskar pelangi, sehingga alhamdulillah kita selalu makan dengan rantang menu yang “yummy yummy“. Tak kalah pentingnya, Mas Andi sang manajer, yang dengan sigap menenangkan hati tim dalam berbagai macam urusan, termasuk mengorganisir penginapan kita melalui sobatnya Mas Maradona dan Mas Faisal (Terimakasih kita sampaikan sebesar-besarnya pada Mas Maradona (Groningen), Mas Faisal (Utrecht) beserta istri atas supportnya pada tim kami). Last but not Least, salah satu kebanggaan keluarga Rotterdam, bersama dengan “The Bright Side of Indonesian Youngsters”, adik perempuan kita Yelvi yang selalu setia menemani perjalanan tim. Dan tentunya anggota-anggota tim dan keluarga besar Rotterdam di Rotterdam yang turut menyertai semangat kita yang tidak mungkin dirinci sumbangsihnya dalam tulisan singkat ini.
Manusia hanya mengikuti scenario yang disiapkan Tuhan, dan tugas manusia hanya memastikan ia telah bekerja maksimal. Orang bilang, “Do the best and let God takes care of the rest”. Secara mengagetkan, melalui jalan yang menggelikan, kita berhasil masuk ke perempat final di turnamen futsal Groens Cup. Walaupun pada akhirnya kalah 3-1 oleh tim "the young guns" dari Kedutaan RI. Alasan ngelesnya, " yah maklumlah kita tim kan terdiri dari berbagai umur, dari bapak dua anak, sampai anak-anak yang ingin punya anak hehehe piss :p). Bagaimanapun, kita berhasil menjadi pemenang dari diri kita sendiri. Karena bagi kita memang intinya bukan menang kalah, tapi memetik detik demi detik “unforgettable moment” dari hidup ini. Dengan komposisi pemain yang terdiri dari pembauran bapak-bapak handal nan dewasa: (Mas Rahmawan: 2 anak, Bang Ferri: 1 anak, Kang Dudi: 1 anak), generasi yang ngga tua ngga muda yang cakep banget (Mas Dedi, Fahed, Andi, dan Medit (narsiiiiis:p), hingga pemuda penuh energi (Adi dan Iqbal), dan Yelvi kita berterimakasih pada Tuhan atas detik-detik indah kenangan hidup yang telah terukir dalam hidup singkat ini.
Setelah capai bermain bola kitapun makan bersama layaknya satu keluarga penuh saudara di taman sebelah stadion ACLO. Langit begitu cerah ceria, dan kisah hidup ini dipenuhi orang-orang yang membuat kita bersyukur telah diciptakan Tuhan. Tim keluarga laskar pelangi berhasil memenuhi target utamanya, bersenang-senang dalam antusiasme bertulang belakang ikatan persaudaraan yang dirancang Tuhan. Hajar Bleh!!! Begitu yell-yell kita menggema dan menghentakkan (atau membuat bingung, ini udah kalah kok masih ngotot aja ya hehehe..:p) semua penonton yang sempat melihat aksi kita.
Well, senin besok kita pengajian lagi oi.., Alhamdulillah, dengan kemurahan Tuhan, dan dukungan semua keluarga besar PPMR, ngga kerasa kita bakal jalan pengajian rutin kelima dalam tahun ini. Dan kita bakal ketemu dengan semua keluarga besar kita di Rotterdam. Bercanda tawa, berbagi cerita dengan saudara-saudara yang akan kita ingat dan akan mengingat kita dalam hidup kita masing-masing, insyaallah.
Satu doa kita selalu, “Semoga pertemanan, persahabatan, dan persaudaraan yang dirintis, selalu murni dilandasi oleh mencari ridho Tuhan, sehingga Tuhan pun selalu berantusias memberikan kemurahan dan “bonus-bonus”nya bagi hamba-hambanya yang selalu berantusias akan-Nya. Semoga kita selalu disayang Tuhan, berantusias akan Tuhan, dan persaudaraan yang terjalin juga diridhoi akan Tuhan. Karena sungguhpun, hidup ini sangat singkat, dan salah satu hal terbesar yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur adalah teman-teman yang membuat kita semakin bersyukur. Ya Maharaja, kita mohon ridhomu akan persaudaraan yang kami jalin.. Sayangi kami.. Dan Ampuni kami akan kesalahan yang kita sengaja maupun tak sengaja, Amin. "Laskar Pelangi: Kejujuran, Kesetiaan, dan Kehormatan", semoga Sang Maharaja ridho akan persaudaraan yang kami bina. Amin ya Robal Alamin.
Tulisan ini juga dapat dibaca di blog PPMR ini.
Sunday, May 16, 2010
Referensi Asyik untuk Mulai Belajar SPSS
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam mengeksekusi berbagai analisis statistik dari berbagai macam sumber data (baik data empiris (misalnya data transaksi keuangan, data makroekonomi, dll), data hasil survey lapangan, data hasil eksperimen laboratorium (lab eksperiment), data eksperimen lapangan (field eksperiment), dll), tersedia beragam perangkat lunak yang dapat kita digunakan untuk memudahkan dalam mengelaborasi riset kita. Perangkat lunak seperti, SPSS, SAS, STATA, Eviews, R, Weka, MATLAB, dan bermacam alternatif lainnya menawarkan beragam pilihan fungsi analisis data yang terintegrasi. Dengan adanya alat-alat tersebut, pada dasarnya seorang analis akan lebih banyak menginvestasikan waktu dalam memilih metoda analisis yang sesuai untuk keperluan risetnya dan melakukan persiapan data dalam format yang benar. Berdasarkan pengalaman pribadi, waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi analisis relatif jauh lebih pendek dengan keberadaan perangkat lunak statistik tersebut. Diluar penyesuaian-penyesuaian (adjustments) yang mungkin harus dilakukan pada fungsi statistik yang telah terintegrasi dalam software yang dipakai, secara garis besar tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan input data, "menekan tombol eksekusi", membiarkan software bekerja dan "bim salabim" hasil analisis akan tampil dalam waktu relatif cepat (bergantung pada jenis analisis dan besar data masukan tentunya).
Setiap analis atau peneliti tentunya memiliki pilihan pribadi dalam memilih software statistik yang dijadikan pilihan. Beberapa kenalan analis dari bidang ekonometri (econometrics) dan keuangan (finance) memilih Eviews sebagai pilihan utama mereka. Sebagian teman dari bidang ilmu computer (computer science) atau yang sedang mendalami ilmu machine learning lebih memilih software-software bebas (open source) seperti R dan Weka. Teman-teman insinyur menyematkan kepercayaannya pada MATLAB sebagai senjata andalan mereka dalam menghadapi analisis matematis apapun. Tak lupa mengingat keberadaan SAS dan STATA yang juga memiliki penggemar tersendiri. Setiap analis memiliki argumen akan sisi positif negatif dari software-software diatas. Apapun pilihannya, saya rasa kita semua setuju bahwa SPSS adalah salah satu software statistik yang memiliki basis pengguna terbesar di dunia. Banyak analis dari berbagai bidang keilmuan seperti ilmu manajemen (management science), ekonomi, teknik industri, sampai dengan peneliti yang melakukan eksperimen di bidang psikologi menggunakan software ini sebagai alat analisis utamanya.
Walaupun bukan tanpa cela, layaknya software pada umumnya, SPSS menawarkan beragam fungsionalitas analisis statistik yang cukup lengkap sehingga dapat menangkap pasar pengguna dari berbagai segmentasi keilmuan. Dengan tampilan pengguna (user interface) yang relatif mudah untuk dipelajari dan jauh dari kesan "hardcore coding" (seperti yang terjadi pada R, MATLAB, dll) yang mungkin dianggap "menakutkan" bagi sebagian pengguna, SPSS dapat dengan mudah mengundang para pemula untuk melakukan pembelajaran dalam waktu yang cukup singkat.
Sebagaimana layaknya tersedia pada software manapun, SPSS tentunya juga dilengkapi dengan berbagai tutorial yang terintegrasi pada kesatuan software. Sebagai seorang analis, ada kalanya kita ingin mendapatkan tutorial yang singkat, padat, dan jelas. Mengingat seringnya kita dihimpit oleh keterbatasan waktu, berbagai buku-buku tentang ekonometri atau analisis multi variat yang menekankan pada penjelasan teoritis terkadang dirasa kurang pas. Manual standard yang tersedia dari vendor software juga terkadang dirasa terlalu tebal dan membutuhkan investasi waktu yang cukup lama dalam proses pembelajaran. Lalu pertanyaan kongkrit selanjutnya adalah, "Adakah sumber-sumber belajar singkat, padat, jelas yang bisa dibagi?"
Hal yang akan saya lakukan ini mungkin bagi beberapa orang akan terasa aneh karena saya mempromosikan situs orang untuk belajar SPSS. Namun mengingat jasa situs ini dalam memberikan panduan belajar SPSS yang padat tepat dan jelas, saya rasa informasi ini layak dibagi. Situs yang dibangun oleh Prof. David Garson dari Universitas North Carolina ini, memberikan pengetahuan praktek yang sangat komprehensif. Pembaca situs akan menerima arahan selangkah demi selangkah dalam mengeksekusi analisis statistik yang diinginkan. Berbagai analisis statistik yang tersedia di SPSS (seperti Analysis of Variance (ANOVA), regresi linear, hingga Structural Equation Modeling(SEM)) dijelaskan dengan singkat, padat, dan jelas oleh beliau. Berdasarkan eksplorasi pribadi saya, dengan panduan yang menitik beratkan pada panduan praktek eksekusi analisis data ini, saya dapat menghemat waktu belajar saya dalam menguasai SPSS (terlebih bila dibandingkan dengan belajar dengan panduan tutorial, seksi help, manual SPSS atau buku panduan lainnya). Oiya hampir lupa, situs yang saya maksud adalah http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA765/statnote.htm
Selain dari situs tutorial praktek yang dibahas tadi, saya juga akan berbagi mengenai buku favorit saya dalam memahami statistik dasar. Dikarenakan saya saat ini memiliki keterbatasan waktu dalam mengulik persamaan matematis, dan lebih senang mendapat pemahaman esensial dari suatu analisis, maka buku karangan Prof. Andy Field dari Universitas Sussex berjudul "Discovering Statistics using SPSS" atau "Discovering Statistics using SAS" menjadi pilihan asyik pemahaman esensi analisis statistic dasar seperti ANOVA, MANOVA, GLM, regresi, dll. Sebagaimana situs pribadi bergaya Rock n Rollnya yang memberi kesan pribadi yang jauh dari konvensional, buku ini pun ditulis dengan gaya yang sangat casual. Jauh dari gaya penulisan kesan serius dan ditulis dengan gaya “fun”, buku ini memberi kemudahan bagi pembaca untuk memahami esensi dari analisis yang dilakukan. Buku ini sangat cocok dan mudah dipahami oleh semua orang, tanpa harus khawatir dengan fobia penurunan mekanis yang terlalu mendalam dari suatu analisis.
Walaupun sekarang saya sudah harus beranjak ke media analisis lainnya, saya rasa SPSS akan selalu menjadi “cinta pertama” bagi sebagian besar analis/peneliti yang harus berkutat dengan statistik. Seperti inspirasi penulisan blog ini yang dimulai dengan banyaknya teman-teman dari bidang keahlian perencanaan kota yang sedang berjuang dengan riset tesisnya di IHS (Institute for Housing and Urban Development Studies) - Universitas Erasmus Rotterdam ternyata banyak juga yang menggunakan SPSS. Sebelumnya saya tidak pernah berfikir bahwa pengguna SPSS akan seluas ini jangkauan pemakainya (baik dari angka maupun bidang keahlian). Sebagai penutup, semoga blog singkat ini dapat berguna. Selamat bekerja keras dan MERDEKA!!!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
Dalam mengeksekusi berbagai analisis statistik dari berbagai macam sumber data (baik data empiris (misalnya data transaksi keuangan, data makroekonomi, dll), data hasil survey lapangan, data hasil eksperimen laboratorium (lab eksperiment), data eksperimen lapangan (field eksperiment), dll), tersedia beragam perangkat lunak yang dapat kita digunakan untuk memudahkan dalam mengelaborasi riset kita. Perangkat lunak seperti, SPSS, SAS, STATA, Eviews, R, Weka, MATLAB, dan bermacam alternatif lainnya menawarkan beragam pilihan fungsi analisis data yang terintegrasi. Dengan adanya alat-alat tersebut, pada dasarnya seorang analis akan lebih banyak menginvestasikan waktu dalam memilih metoda analisis yang sesuai untuk keperluan risetnya dan melakukan persiapan data dalam format yang benar. Berdasarkan pengalaman pribadi, waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi analisis relatif jauh lebih pendek dengan keberadaan perangkat lunak statistik tersebut. Diluar penyesuaian-penyesuaian (adjustments) yang mungkin harus dilakukan pada fungsi statistik yang telah terintegrasi dalam software yang dipakai, secara garis besar tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan input data, "menekan tombol eksekusi", membiarkan software bekerja dan "bim salabim" hasil analisis akan tampil dalam waktu relatif cepat (bergantung pada jenis analisis dan besar data masukan tentunya).
Setiap analis atau peneliti tentunya memiliki pilihan pribadi dalam memilih software statistik yang dijadikan pilihan. Beberapa kenalan analis dari bidang ekonometri (econometrics) dan keuangan (finance) memilih Eviews sebagai pilihan utama mereka. Sebagian teman dari bidang ilmu computer (computer science) atau yang sedang mendalami ilmu machine learning lebih memilih software-software bebas (open source) seperti R dan Weka. Teman-teman insinyur menyematkan kepercayaannya pada MATLAB sebagai senjata andalan mereka dalam menghadapi analisis matematis apapun. Tak lupa mengingat keberadaan SAS dan STATA yang juga memiliki penggemar tersendiri. Setiap analis memiliki argumen akan sisi positif negatif dari software-software diatas. Apapun pilihannya, saya rasa kita semua setuju bahwa SPSS adalah salah satu software statistik yang memiliki basis pengguna terbesar di dunia. Banyak analis dari berbagai bidang keilmuan seperti ilmu manajemen (management science), ekonomi, teknik industri, sampai dengan peneliti yang melakukan eksperimen di bidang psikologi menggunakan software ini sebagai alat analisis utamanya.
Walaupun bukan tanpa cela, layaknya software pada umumnya, SPSS menawarkan beragam fungsionalitas analisis statistik yang cukup lengkap sehingga dapat menangkap pasar pengguna dari berbagai segmentasi keilmuan. Dengan tampilan pengguna (user interface) yang relatif mudah untuk dipelajari dan jauh dari kesan "hardcore coding" (seperti yang terjadi pada R, MATLAB, dll) yang mungkin dianggap "menakutkan" bagi sebagian pengguna, SPSS dapat dengan mudah mengundang para pemula untuk melakukan pembelajaran dalam waktu yang cukup singkat.
Sebagaimana layaknya tersedia pada software manapun, SPSS tentunya juga dilengkapi dengan berbagai tutorial yang terintegrasi pada kesatuan software. Sebagai seorang analis, ada kalanya kita ingin mendapatkan tutorial yang singkat, padat, dan jelas. Mengingat seringnya kita dihimpit oleh keterbatasan waktu, berbagai buku-buku tentang ekonometri atau analisis multi variat yang menekankan pada penjelasan teoritis terkadang dirasa kurang pas. Manual standard yang tersedia dari vendor software juga terkadang dirasa terlalu tebal dan membutuhkan investasi waktu yang cukup lama dalam proses pembelajaran. Lalu pertanyaan kongkrit selanjutnya adalah, "Adakah sumber-sumber belajar singkat, padat, jelas yang bisa dibagi?"
Hal yang akan saya lakukan ini mungkin bagi beberapa orang akan terasa aneh karena saya mempromosikan situs orang untuk belajar SPSS. Namun mengingat jasa situs ini dalam memberikan panduan belajar SPSS yang padat tepat dan jelas, saya rasa informasi ini layak dibagi. Situs yang dibangun oleh Prof. David Garson dari Universitas North Carolina ini, memberikan pengetahuan praktek yang sangat komprehensif. Pembaca situs akan menerima arahan selangkah demi selangkah dalam mengeksekusi analisis statistik yang diinginkan. Berbagai analisis statistik yang tersedia di SPSS (seperti Analysis of Variance (ANOVA), regresi linear, hingga Structural Equation Modeling(SEM)) dijelaskan dengan singkat, padat, dan jelas oleh beliau. Berdasarkan eksplorasi pribadi saya, dengan panduan yang menitik beratkan pada panduan praktek eksekusi analisis data ini, saya dapat menghemat waktu belajar saya dalam menguasai SPSS (terlebih bila dibandingkan dengan belajar dengan panduan tutorial, seksi help, manual SPSS atau buku panduan lainnya). Oiya hampir lupa, situs yang saya maksud adalah http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA765/statnote.htm
Selain dari situs tutorial praktek yang dibahas tadi, saya juga akan berbagi mengenai buku favorit saya dalam memahami statistik dasar. Dikarenakan saya saat ini memiliki keterbatasan waktu dalam mengulik persamaan matematis, dan lebih senang mendapat pemahaman esensial dari suatu analisis, maka buku karangan Prof. Andy Field dari Universitas Sussex berjudul "Discovering Statistics using SPSS" atau "Discovering Statistics using SAS" menjadi pilihan asyik pemahaman esensi analisis statistic dasar seperti ANOVA, MANOVA, GLM, regresi, dll. Sebagaimana situs pribadi bergaya Rock n Rollnya yang memberi kesan pribadi yang jauh dari konvensional, buku ini pun ditulis dengan gaya yang sangat casual. Jauh dari gaya penulisan kesan serius dan ditulis dengan gaya “fun”, buku ini memberi kemudahan bagi pembaca untuk memahami esensi dari analisis yang dilakukan. Buku ini sangat cocok dan mudah dipahami oleh semua orang, tanpa harus khawatir dengan fobia penurunan mekanis yang terlalu mendalam dari suatu analisis.
Walaupun sekarang saya sudah harus beranjak ke media analisis lainnya, saya rasa SPSS akan selalu menjadi “cinta pertama” bagi sebagian besar analis/peneliti yang harus berkutat dengan statistik. Seperti inspirasi penulisan blog ini yang dimulai dengan banyaknya teman-teman dari bidang keahlian perencanaan kota yang sedang berjuang dengan riset tesisnya di IHS (Institute for Housing and Urban Development Studies) - Universitas Erasmus Rotterdam ternyata banyak juga yang menggunakan SPSS. Sebelumnya saya tidak pernah berfikir bahwa pengguna SPSS akan seluas ini jangkauan pemakainya (baik dari angka maupun bidang keahlian). Sebagai penutup, semoga blog singkat ini dapat berguna. Selamat bekerja keras dan MERDEKA!!!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
Saturday, May 15, 2010
Signe Eric Clapton - My Beginner Attempt
Hi all, during the ICIS paper writing time I have made a commitment to my self to post something musical in my blog. Although I am just beginner, I think there is nothing to be worried to post something fun, hope you all can enjoy my beginner version of an acoustic arrangement by Eric Clapton - Signe.
Hope my stuff would still be considered as "music" not as "noise" for you, hahaha.. LOL. Anyway.. Nice weekend then :)
Hope my stuff would still be considered as "music" not as "noise" for you, hahaha.. LOL. Anyway.. Nice weekend then :)
Tuesday, May 11, 2010
Keberulangan Sejarah dan Doa Nabi Ibrahim As. untuk Negeri yang Baik
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, cara pandang manusia pun sering terkaburkan dengan hingar bingar cahaya menyilaukan kedigdayaan fenomena kekinian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan materialistik, kebenaran dan kejujuran yang diperjual belikan atas nama dukungan politik berdoktrin demokratisasi, dan lautan perang indoktrinasi media yang membuat kita tenggelam dalam kebingungan akan apa yang benar-benar sejati.
Yang sejati adalah sesuatu yang tidak akan pernah berubah. Saya pribadi senang menyematkan label "fundament" atau "prinsip dasar". Sedangkan yang datang dan pergi seiring berjalannya waktu kita sebut "trend". "Trend" selalu menarik untuk diikuti karena ia begitu dinamik, penuh hal-hal baru, dan tidak membosankan. Sedangkan "fundament/ prinsip dasar" adalah hal yang tetap begitu sedari dulu, sehingga kurang menarik untuk diikuti, terkesan kuno dan kolot, namun ialah kesejatian itu sendiri.
Saya pribadi percaya bahwa sejarah selalu berulang. Hanya kemasan dan pelakunya berubah-ubah. Namun esensi ceritanya selalu sama. Mari kita mengingat kisah Nabi Ibrahim a.s. (Abraham dalam narasi Nasrani), seorang lelaki pemberani sejati yang dengan sikap ksatria pemberontaknya menentang kooptasi pemikiran seluruh masyarakat kampungnya disaat itu sehingga iapun harus dibakar hidup-hidup oleh masyarakatnya karena retorik-retorik kebenaran Ibrahim yang tak terbantahkan dan terlalu mengancam doktrin penyembahan berhala yang dipuja-puja massanya saat itu.
Sejarah berulang, dan akan selalu berulang, kepekaan akan esensi dari inti sejarah dan konteks zaman sejarah hanyalah kemasan yang berusaha mengecoh kita, agar kita dapat dengan mudah berkata, "Ah, itukan hanya cerita masa lalu". Namun satu yang dapat kita akui, hingga kinipun, hingga kapanpun, manusia akan selalu berkutat dengan fenomena "penyembahan berhala". Sebagai contoh, penyembahan harta dan kehidupan materialistik, serta kekuasaan (layaknya kisah kemakmuran Qarun dan kedigdayaan Firaun (Pharaoh)), penyembahan kepandaian (layaknya kisah pengembangan teknologi mutakhir Bani Israil (yang hingga kini terkenal akan kecerdasannya) dalam menciptakan patung sapi yang dapat berbicara), dan kisah-kisah yang dianggap "usang", namun akan selalu valid untuk zaman apapun.
Kata penyembahan disini, tidak selalu berarti melakukan gerakan gerakan ritual tanda ketundukan. Bagi saya pribadi, interpretasi pas dari penyembahan adalah pendahuluan prioritas. Bila kita menyembah harta maka segala aktivitas pengejaran harta akan didahulukan sisanya akan mendapat prioritas selanjutnya. Bila kita menyembah ilmu pengetahuan maka segala aktivitas pembelajaran, pencarian ilmu, dan pencapaian keutamaan pengetahuan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah kekuasaan maka segala aktivitas politis, kompromi-kompromi, dan jual beli dukungan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah keyakinan maka segala aktivitas akan dikonvergensikan untuk disejalankan demi mendukung teguhnya keyakinan itu sisanya akan diabaikan.
Berpulang pada esensi awal dari tesis yang disampaikan sebelumnya, "Esensi dari pesan perputaran sejarah ada pada nyawa ceritanya bukan pada kemasan zaman yang melekat padanya, kemasan zaman selalu berubah namun esensi pesannya tidak akan pernah berubah, bila kita pikirkan dan renungi dengan jujur." Oleh karenanya doa Nabi Ibrahim ini akan selalu valid untuk masa apapun karena dalam masa apapun manusia takkan pernah terlepas dari permasalahan "penyembahan berhala". Doa beliau yang terkenal itu diabadikan dalam Al-Quran sbb:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (QS. Ibrahim 35)
Alasannya dari Doa beliau dijelaskan dengan sangat gamblang pada ayat selanjutnya:
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ibrahim 36)
Terlepas dari paparan yang disampaikan pada paragraf-paragraf diatas, saya rasa tidak ada salahnya bila saya ingin menambahkan terusan Doa dari Nabi Ibrahim as. berkenaan dengan permohonan akan kebaikan negeri:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali"" (QS. Al-Baqarah 126).
Demikian paparan singkat dari sesama pencari, walaupun saya pribadi tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kental, namun saya rasa apa yang spesial dari agama agung ini adalah tidak eksklusifnya akses sumber-sumber keilmuannya pada golongan tertentu saja. Sehingga baik alim ulama maupun pemula dapat melakukan eksplorasi bebas dan bertanggung jawab sehingga "Cross check" akan ajarannya selalu terjaga. Dan sebagai seorang terdidik dengan pendidikan formal, saya yakin mekanisme "cross check" ini adalah salah satu metoda yang diciptakan Yang Maha Esa untuk menjaga kemurnian ajarannya dari penyimpangan.
Bila Saudara berkenan, mohon kiranya dua Doa diatas (QS. Ibrahim 35 dan QS. Al-Baqarah 126) dapat disebarluaskan sehingga banyak yang dapat ikut berdoa untuk perbaikan negeri kita. Karena hanya "Ia" yang dapat membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. "La hawla wa la quwwata illa billah", dan tiada daya dan upaya melainkan dengan perkenan-Nya. Semoga Berguna:)
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
Tulisan ini juga dapat diakses di situs PPMR berikut.
Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, cara pandang manusia pun sering terkaburkan dengan hingar bingar cahaya menyilaukan kedigdayaan fenomena kekinian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan materialistik, kebenaran dan kejujuran yang diperjual belikan atas nama dukungan politik berdoktrin demokratisasi, dan lautan perang indoktrinasi media yang membuat kita tenggelam dalam kebingungan akan apa yang benar-benar sejati.
Yang sejati adalah sesuatu yang tidak akan pernah berubah. Saya pribadi senang menyematkan label "fundament" atau "prinsip dasar". Sedangkan yang datang dan pergi seiring berjalannya waktu kita sebut "trend". "Trend" selalu menarik untuk diikuti karena ia begitu dinamik, penuh hal-hal baru, dan tidak membosankan. Sedangkan "fundament/ prinsip dasar" adalah hal yang tetap begitu sedari dulu, sehingga kurang menarik untuk diikuti, terkesan kuno dan kolot, namun ialah kesejatian itu sendiri.
Saya pribadi percaya bahwa sejarah selalu berulang. Hanya kemasan dan pelakunya berubah-ubah. Namun esensi ceritanya selalu sama. Mari kita mengingat kisah Nabi Ibrahim a.s. (Abraham dalam narasi Nasrani), seorang lelaki pemberani sejati yang dengan sikap ksatria pemberontaknya menentang kooptasi pemikiran seluruh masyarakat kampungnya disaat itu sehingga iapun harus dibakar hidup-hidup oleh masyarakatnya karena retorik-retorik kebenaran Ibrahim yang tak terbantahkan dan terlalu mengancam doktrin penyembahan berhala yang dipuja-puja massanya saat itu.
Sejarah berulang, dan akan selalu berulang, kepekaan akan esensi dari inti sejarah dan konteks zaman sejarah hanyalah kemasan yang berusaha mengecoh kita, agar kita dapat dengan mudah berkata, "Ah, itukan hanya cerita masa lalu". Namun satu yang dapat kita akui, hingga kinipun, hingga kapanpun, manusia akan selalu berkutat dengan fenomena "penyembahan berhala". Sebagai contoh, penyembahan harta dan kehidupan materialistik, serta kekuasaan (layaknya kisah kemakmuran Qarun dan kedigdayaan Firaun (Pharaoh)), penyembahan kepandaian (layaknya kisah pengembangan teknologi mutakhir Bani Israil (yang hingga kini terkenal akan kecerdasannya) dalam menciptakan patung sapi yang dapat berbicara), dan kisah-kisah yang dianggap "usang", namun akan selalu valid untuk zaman apapun.
Kata penyembahan disini, tidak selalu berarti melakukan gerakan gerakan ritual tanda ketundukan. Bagi saya pribadi, interpretasi pas dari penyembahan adalah pendahuluan prioritas. Bila kita menyembah harta maka segala aktivitas pengejaran harta akan didahulukan sisanya akan mendapat prioritas selanjutnya. Bila kita menyembah ilmu pengetahuan maka segala aktivitas pembelajaran, pencarian ilmu, dan pencapaian keutamaan pengetahuan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah kekuasaan maka segala aktivitas politis, kompromi-kompromi, dan jual beli dukungan akan didahulukan sisanya akan dinomor duakan. Bila kita menyembah keyakinan maka segala aktivitas akan dikonvergensikan untuk disejalankan demi mendukung teguhnya keyakinan itu sisanya akan diabaikan.
Berpulang pada esensi awal dari tesis yang disampaikan sebelumnya, "Esensi dari pesan perputaran sejarah ada pada nyawa ceritanya bukan pada kemasan zaman yang melekat padanya, kemasan zaman selalu berubah namun esensi pesannya tidak akan pernah berubah, bila kita pikirkan dan renungi dengan jujur." Oleh karenanya doa Nabi Ibrahim ini akan selalu valid untuk masa apapun karena dalam masa apapun manusia takkan pernah terlepas dari permasalahan "penyembahan berhala". Doa beliau yang terkenal itu diabadikan dalam Al-Quran sbb:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (QS. Ibrahim 35)
Alasannya dari Doa beliau dijelaskan dengan sangat gamblang pada ayat selanjutnya:
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ibrahim 36)
Terlepas dari paparan yang disampaikan pada paragraf-paragraf diatas, saya rasa tidak ada salahnya bila saya ingin menambahkan terusan Doa dari Nabi Ibrahim as. berkenaan dengan permohonan akan kebaikan negeri:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali"" (QS. Al-Baqarah 126).
Demikian paparan singkat dari sesama pencari, walaupun saya pribadi tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kental, namun saya rasa apa yang spesial dari agama agung ini adalah tidak eksklusifnya akses sumber-sumber keilmuannya pada golongan tertentu saja. Sehingga baik alim ulama maupun pemula dapat melakukan eksplorasi bebas dan bertanggung jawab sehingga "Cross check" akan ajarannya selalu terjaga. Dan sebagai seorang terdidik dengan pendidikan formal, saya yakin mekanisme "cross check" ini adalah salah satu metoda yang diciptakan Yang Maha Esa untuk menjaga kemurnian ajarannya dari penyimpangan.
Bila Saudara berkenan, mohon kiranya dua Doa diatas (QS. Ibrahim 35 dan QS. Al-Baqarah 126) dapat disebarluaskan sehingga banyak yang dapat ikut berdoa untuk perbaikan negeri kita. Karena hanya "Ia" yang dapat membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. "La hawla wa la quwwata illa billah", dan tiada daya dan upaya melainkan dengan perkenan-Nya. Semoga Berguna:)
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
Tulisan ini juga dapat diakses di situs PPMR berikut.
Monday, May 10, 2010
Simon, Einstein, Galileo, dan Pencarian Tuhan.
Di tengah gonjang-ganjing dan kekisruhan yang terjadi di dunia ini, semakin sulit rasanya mencari pihak yang dapat dipercaya. Mungkin yang pandai banyak, yang pintar memainkan “image” juga banyak, namun yang terpercaya sangatlah langka. Lalu kepada siapa kita harus percaya? Sebagai insan yang terkooptasi dengan ilmu pengetahuan rasional, kita tentunya tidak lupa akan konsep "bounded rationality" yang dikenalkan oleh pemenang nobel ekonomi 1978, Herbert Simon. Pengenalan konsep yang menerangkan bahwa manusia dengan segara intelektualitasnya memiliki persepsi yang sangat terbatas akan usaha-usaha mendapatkan kebenaran secara menyeluruh. Manusia hanya dapat bereaksi terhadap indikasi-indikasi data yang tersedia disekitarnya. Berdasarkan indikasi-indikasi data itu manusia kemudian dapat menggeneralisir kesimpulan. Namun, manusia tetap terbatas pada data yang ada disekitarnya, sedangkan data yang tersedia disekitarnya belum tentu valid untuk kasus yang lebih umum. Alih-alih penggeneralisiran kesimpulan pada kasus lain dapat berakibat fatal. Sepandai-pandainya manusia, kita harus mengakui bahwa kita adalah mahluk yang terbatas (“bounded”).
Sebagai ilmuwan, teknokrat, insinyur, atau manusia-manusia yang dididik melalui pendidikan formal, kita terlatih untuk menginterpretasikan sesuatu berdasarkan hukum kausalitas. Dan tradisi keilmuan yang dianut biasanya adalah, inferensi-inferensi kausalitas itu harus dapat dijelaskan melalui penjabaran pembuktian yang masuk akal, setelah diuji melalui metode-metode pembuktian ilmiah yang baku. Segala sesuatu yang belum terjelaskan adalah ladang penelitian tambang penemuan teori-teori baru yang tiada habisnya. Namun tesisnya jelas, ketidak tahuan pada sesuatu tidak serta merta menjadikan suatu fenomena dapat di klaim sebagai tidak masuk akal. Cara pandang yang mafhum dianut dalam menghadapi ketidak tahuan adalah belum terjelaskan fenomena itu oleh kemampuan ilmu pengetahuan terkini. Mungkin satu dua abad nanti akan ada penjelasan yang memuaskan, namun harus diakui perkembangan ilmu pengetahuan pun merangkak secara inkremental dan sangat lambat.
Meneruskan tesis diatas, bagi insan yang beragama, terdapat kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib yang mengatur seluruh alam semesta ini dengan begitu teraturnya dan dengan perhitungan yang sangat teliti. Zat Ghaib itu secara pribadi saya interpretasikan sebagai kekuatan Maha-dahsyat yang tidak dapat dijelaskan dikarenakan limitasi kemampuan keilmuan rasional dan keterbatasan kita sebagai manusia. Jatuhnya sehelai rambut, bergeraknya partikel debu dalam aliran udara laminar/ turbulen, dll, bukanlah hal yang tanpa perhitungan. Semua tertata apik melalui hukum-hukum keilmuan yang sangat elegan.
Lalu pertanyaannya, Siapa yang merancang semua hukum-hukum itu? Siapa yang mengatur kebergantungan rantai aksi-reaksi tersebut? Mungkinkah semua terjadi begitu saja? Mungkinkah kesinkronan dan ke-asinkronan dari fenomena-fenomena yang terjadi didunia ini terjadi tanpa sebab? Sebagai seorang yang rasional, berpulang pada prinsip kausalitas, jelas jawabannya tidak, segalanya harus memiliki sebab, segalanya harus dirancang sedemikian rupa, dan rancangan tidak mungkin terjadi tanpa ada yang merancang. Untuk yang mengidolakan fisikawan tersohoror Albert Einstein, tentu kutipan berikut tidak akan terlupa, “At any rate, I am convinced that he (God) does not play dice” (Dalam kasus apapun, saya percaya bahwa Tuhan tidak bermain dadu (dalam merancang segala sesuatu).
Pertanyaan berikut yang sering menjebak kemudian adalah, “Mengapa sang perancang merancang dunia dengan seperti ini?“ “Mengapa tidak begini?” “Mengapa tidak begitu?” “Menurutku ini lebih baik”. “Menurutku bila dilakukan dengan cara ini maka dunia pasti akan lebih ceria, dll, dll”. Kembali ke tesis yang dimajukan sebelumnya, ketidakpahaman kita akan suatu fenomena tidak serta merta membuat hal menjadi tidak masuk akal. Tidak serta merta membuat kita dapat langsung menarik kesimpulan secara pendek. Sebagai orang rasional jawabannya adalah, semua pasti ada jawabannya. Namun kali ini, mungkin belum dapat terjelaskan namun seiring dengan perkembangan zaman dan pada saat yang tepat maka pertanyaan-pertanyaan itu pasti akan terjawab. Ketidak mampuan kita untuk menjelaskan sesuatu tidak dapat serta merta membuat kita menjadi orang yang bebal atau “ignorant”. Kita harus jujur pada diri kita sendiri, ya kita adalah manusia-manusia yang terbatas. "We are bounded rational human being."
Lalu pada siapa kita akan percaya, pada ilmu pengetahuan (“science”)? Bisa jadi. Namun teori-teori peneliti pun rentan akan pembaruan bila ditemukan pembuktian yang lebih meyakinkan. Lalu pada siapa? Well, itu adalah hal yang harus kita cari pada diri dan jiwa kita sendiri. Karena saya percaya indoktrinisasi adalah hal paling naif dalam menginternalisasi suatu keyakinan. Namun kiranya sesuatu yang konsisten prinsip-prinsipnya, sesuatu yang tidak ada lagi keraguan didalamnya, sesuatu yang dapat membuat kita menyerah kalah dan percaya pada kepercayaan (belief), adalah sesuatu yang dapat kita jadikan acuan. Dan percaya adalah hal yang paling sulit, karena kita harus menelanjangi ego kita ,mengakui kalau kita adalah insan yang terbatas, dan menyerah kalah pada sesuatu yang dipercaya dapat membawa kita kepada pengertian holistik untuk memahami dunia. Teringat kutipan terkenal dari Galileo Galilei, “I do not feel obliged to believe that the same God who has endowed us with sense, reason, and intellect has intended us to forgo their use.”
Selamat bereksplorasi, pastikan kita mendapatkan "belief" yang benar-benar dapat dipercaya. Karena keapatisan pada penciptaan, kausalitas, dan pengakuan pada keterbatasan kekekalan penjelasan ilmu pengetahuan bukanlah “default attitude“ dari seorang rasional yang jujur. Setidaknya menurut saya. Sekali lagi selamat bereksplorasi, kita boleh mencintai kebenaran, namun satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengklaim bahwa diri kitalah si kebenaran itu. Selamat menjelang esok hari dengan kerja keras dan keyakinan :p.
Sebagai ilmuwan, teknokrat, insinyur, atau manusia-manusia yang dididik melalui pendidikan formal, kita terlatih untuk menginterpretasikan sesuatu berdasarkan hukum kausalitas. Dan tradisi keilmuan yang dianut biasanya adalah, inferensi-inferensi kausalitas itu harus dapat dijelaskan melalui penjabaran pembuktian yang masuk akal, setelah diuji melalui metode-metode pembuktian ilmiah yang baku. Segala sesuatu yang belum terjelaskan adalah ladang penelitian tambang penemuan teori-teori baru yang tiada habisnya. Namun tesisnya jelas, ketidak tahuan pada sesuatu tidak serta merta menjadikan suatu fenomena dapat di klaim sebagai tidak masuk akal. Cara pandang yang mafhum dianut dalam menghadapi ketidak tahuan adalah belum terjelaskan fenomena itu oleh kemampuan ilmu pengetahuan terkini. Mungkin satu dua abad nanti akan ada penjelasan yang memuaskan, namun harus diakui perkembangan ilmu pengetahuan pun merangkak secara inkremental dan sangat lambat.
Meneruskan tesis diatas, bagi insan yang beragama, terdapat kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib yang mengatur seluruh alam semesta ini dengan begitu teraturnya dan dengan perhitungan yang sangat teliti. Zat Ghaib itu secara pribadi saya interpretasikan sebagai kekuatan Maha-dahsyat yang tidak dapat dijelaskan dikarenakan limitasi kemampuan keilmuan rasional dan keterbatasan kita sebagai manusia. Jatuhnya sehelai rambut, bergeraknya partikel debu dalam aliran udara laminar/ turbulen, dll, bukanlah hal yang tanpa perhitungan. Semua tertata apik melalui hukum-hukum keilmuan yang sangat elegan.
Lalu pertanyaannya, Siapa yang merancang semua hukum-hukum itu? Siapa yang mengatur kebergantungan rantai aksi-reaksi tersebut? Mungkinkah semua terjadi begitu saja? Mungkinkah kesinkronan dan ke-asinkronan dari fenomena-fenomena yang terjadi didunia ini terjadi tanpa sebab? Sebagai seorang yang rasional, berpulang pada prinsip kausalitas, jelas jawabannya tidak, segalanya harus memiliki sebab, segalanya harus dirancang sedemikian rupa, dan rancangan tidak mungkin terjadi tanpa ada yang merancang. Untuk yang mengidolakan fisikawan tersohoror Albert Einstein, tentu kutipan berikut tidak akan terlupa, “At any rate, I am convinced that he (God) does not play dice” (Dalam kasus apapun, saya percaya bahwa Tuhan tidak bermain dadu (dalam merancang segala sesuatu).
Pertanyaan berikut yang sering menjebak kemudian adalah, “Mengapa sang perancang merancang dunia dengan seperti ini?“ “Mengapa tidak begini?” “Mengapa tidak begitu?” “Menurutku ini lebih baik”. “Menurutku bila dilakukan dengan cara ini maka dunia pasti akan lebih ceria, dll, dll”. Kembali ke tesis yang dimajukan sebelumnya, ketidakpahaman kita akan suatu fenomena tidak serta merta membuat hal menjadi tidak masuk akal. Tidak serta merta membuat kita dapat langsung menarik kesimpulan secara pendek. Sebagai orang rasional jawabannya adalah, semua pasti ada jawabannya. Namun kali ini, mungkin belum dapat terjelaskan namun seiring dengan perkembangan zaman dan pada saat yang tepat maka pertanyaan-pertanyaan itu pasti akan terjawab. Ketidak mampuan kita untuk menjelaskan sesuatu tidak dapat serta merta membuat kita menjadi orang yang bebal atau “ignorant”. Kita harus jujur pada diri kita sendiri, ya kita adalah manusia-manusia yang terbatas. "We are bounded rational human being."
Lalu pada siapa kita akan percaya, pada ilmu pengetahuan (“science”)? Bisa jadi. Namun teori-teori peneliti pun rentan akan pembaruan bila ditemukan pembuktian yang lebih meyakinkan. Lalu pada siapa? Well, itu adalah hal yang harus kita cari pada diri dan jiwa kita sendiri. Karena saya percaya indoktrinisasi adalah hal paling naif dalam menginternalisasi suatu keyakinan. Namun kiranya sesuatu yang konsisten prinsip-prinsipnya, sesuatu yang tidak ada lagi keraguan didalamnya, sesuatu yang dapat membuat kita menyerah kalah dan percaya pada kepercayaan (belief), adalah sesuatu yang dapat kita jadikan acuan. Dan percaya adalah hal yang paling sulit, karena kita harus menelanjangi ego kita ,mengakui kalau kita adalah insan yang terbatas, dan menyerah kalah pada sesuatu yang dipercaya dapat membawa kita kepada pengertian holistik untuk memahami dunia. Teringat kutipan terkenal dari Galileo Galilei, “I do not feel obliged to believe that the same God who has endowed us with sense, reason, and intellect has intended us to forgo their use.”
Selamat bereksplorasi, pastikan kita mendapatkan "belief" yang benar-benar dapat dipercaya. Karena keapatisan pada penciptaan, kausalitas, dan pengakuan pada keterbatasan kekekalan penjelasan ilmu pengetahuan bukanlah “default attitude“ dari seorang rasional yang jujur. Setidaknya menurut saya. Sekali lagi selamat bereksplorasi, kita boleh mencintai kebenaran, namun satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengklaim bahwa diri kitalah si kebenaran itu. Selamat menjelang esok hari dengan kerja keras dan keyakinan :p.
Thursday, May 6, 2010
Waktu-Waktu "Ajib" untuk Berdoa
Hai Semua..
Kali ini saya akan berbagi tentang bacaan saya hari ini berkaitan dengan waktu-waktu yang dianggap paling ajib/mantap/afdhol untuk berdoa. Setelah ditelaah ternya tidak semua waktu afdhol untuk berdoa itu harus didapat dengan bersusah payah. Dengan kemurahan Allah swt, ternyata Allah memberi pula waktu-waktu yang relatif sangat sering kita temui namun sering kita lewatkan penggunaannya untuk berdoa. Dalam blog ini saya daftar waktu-waktu afdhol untuk berdoa berdasarkan urutan kemudahannya. Menurut saya pribadi, berdasarkan kemudahannya, waktu-waktu afdhol untuk berdoa itu dapat diurutkan sbb: berdoa di waktu lapang, di waktu sujud, selepas shalat wajib, di hari jumat, di 1/3 malam terakhir, dan di saat wuquf di hari Arafah. Setelah kita lihat, ternyata hanya dua point terakhir saja yang relatif menantang untuk diraih, sedangkan sisanya relatif mudah, dan sangat sayang untuk kita lewatkan begitu saja waktu-waktu potensial diijabahnya doa tersebut.
Sebagai referensi dukungan dari tesis yang saya sampaikan disini, berikut saya ketik ulang berbagai hadist-hadist penguat yang saya kutip dari buku “Doa” karya Prof. Dr. H. Miftah Faridl dari penerbit pustaka. Berikut daftar penunjang dari proposisi-proposisi yang di kutip dari tulisan beliau.
Waktu-waktu terbaik untuk berdoa adalah sbb:
di Waktu Lapang
Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya. (HR. Tirmidzi, HR. Hakim).
Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah “Azza wa Jalla” daripada doa ketika dalam keadaan lapang. (HR. Hakim).
di Waktu Sujud
Jarak yang paling dekat antar seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa di waktu itu (HR. Muslim).
Tidak seorang menaruh keningnya bersujud kepada Allah dan ia berkata, "Tuhanku ampunilah dosaku (dilafazkan tiga kali), kecuali pada saat ia mengangkat kepalanya telah diampuni dosanya. (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Dan Imam Muslim serta lainnya mengeluarkan hadist dari Rabi’ah bin Ka’ab yang sempat membantu Rasulullah SAW. Ia (Rabi’ah) pernah berkata, „Aku tinggal bersama Rasulullah dan (ketika itu) ku sedang membawakan air untuk wudhu dan untuk keperluan lainnya. Rasulullah pun bersabda, “Mintalah kepadaku“., “Aku berkata, Aku mohon dapat menyertaimu di surga“. Rasulullah bersabda, “Lainnya?“. Jawabku (Rabiah), „Cukup itu saja“. Maka Rasulullah bersabda, “Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud“. (HR. Muslim).
Selepas Shalat Wajib
Bertanya orang kepada Rasulullah, „ Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?“. Rasulullah menjawab,“Doa di tengah malam dan doa setelah shalat wajib“. (HR. Tirmidzi)
di Hari Jumat
Bahwasanya Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jumat, lalu bersabda, „Pada hari Jumat itu ada suatu waktu yang apabila seorang muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu (berdoa) kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberinya (apa yang dia minta), seraya Rasul mengisyaratkan dengan tangannya menyedikitkan saat itu. (Muttafaq Alaih).
di 1/3 Malam Terakhir
Rasulullah besabda: Pada tiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman:, „Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pasti akan Kukabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku pasti akan Ku beri, dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku pasti akan Ku ampuni“. (HR. Malik, HR. Bukhari, HR. Muslim, HR. Tirmidzi).
Bila telah lewat sebagian malam atau dua pertiganya, akan turun ke langit dunia Allah yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi, lalu berfirman, “Tak ada seorang pun yang meminta pasti ia akan Ku beri, tak ada seorang pun yang berdoa pasti ia akan dikabulkan, tak ada seorang pun yang mohon ampun pasti ia akan Ku ampuni sehingga tiba waktu subuh. (HR. Bukhari, HR. Muslim).
Sedekat-dekat Allah dari hambaNya ialah di tengah malam. Maka dari itu, jika engkau mampu menjadi orang yang berdzikir padaNya pada saat itu maka kerjakanlah. (HR. Abu Daud, HR. Tirmidzi).
di saat Wuquf di hari Arafah (9 Dzulhijah)
Tiada satu haripun yang lebih afdhal di sisi Allah SWT. Selain hari Arafah, di mana pada saat itu Allah turun ke langit dunia, maka dan Ia bermegah-megahan (berbangga) dengan penduduk dunia. Kepada penduduk langit Ia berkata, “Perhatikanlah hamba-hamba-Ku itu, meraka datang dengan rambut kusut dan berdebu, berjemur di panas matahari, mereka datang dari seluruh penjuru dunia yang jauh tempatnya. Mereka mengharapkan rahmat-Ku dan mereka tidak akan melihat adzab-Ku. (HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaimah).
Sebagai catatan akhir, semua tulisan bersumber dari buku yang disebut sebelumnya. Saya hanya berusaha mengamplifikasikan pengetahuan dengan mengetik dan memberi pengantar kecil saja. Semua kebenaran datangnya dari Allah SWT, dan semua kesalahan dan keliruan datang murni dari penulis sendiri. "Be Happy, Be Groovy, Be a Good&Proud Moslem, you are wonderful just the way you are." Hehehe..
Okie, semoga berguna :p.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
tulisan juga dapat diakses di situs PPMR berikut.
Kali ini saya akan berbagi tentang bacaan saya hari ini berkaitan dengan waktu-waktu yang dianggap paling ajib/mantap/afdhol untuk berdoa. Setelah ditelaah ternya tidak semua waktu afdhol untuk berdoa itu harus didapat dengan bersusah payah. Dengan kemurahan Allah swt, ternyata Allah memberi pula waktu-waktu yang relatif sangat sering kita temui namun sering kita lewatkan penggunaannya untuk berdoa. Dalam blog ini saya daftar waktu-waktu afdhol untuk berdoa berdasarkan urutan kemudahannya. Menurut saya pribadi, berdasarkan kemudahannya, waktu-waktu afdhol untuk berdoa itu dapat diurutkan sbb: berdoa di waktu lapang, di waktu sujud, selepas shalat wajib, di hari jumat, di 1/3 malam terakhir, dan di saat wuquf di hari Arafah. Setelah kita lihat, ternyata hanya dua point terakhir saja yang relatif menantang untuk diraih, sedangkan sisanya relatif mudah, dan sangat sayang untuk kita lewatkan begitu saja waktu-waktu potensial diijabahnya doa tersebut.
Sebagai referensi dukungan dari tesis yang saya sampaikan disini, berikut saya ketik ulang berbagai hadist-hadist penguat yang saya kutip dari buku “Doa” karya Prof. Dr. H. Miftah Faridl dari penerbit pustaka. Berikut daftar penunjang dari proposisi-proposisi yang di kutip dari tulisan beliau.
Waktu-waktu terbaik untuk berdoa adalah sbb:
di Waktu Lapang
Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya. (HR. Tirmidzi, HR. Hakim).
Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah “Azza wa Jalla” daripada doa ketika dalam keadaan lapang. (HR. Hakim).
di Waktu Sujud
Jarak yang paling dekat antar seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa di waktu itu (HR. Muslim).
Tidak seorang menaruh keningnya bersujud kepada Allah dan ia berkata, "Tuhanku ampunilah dosaku (dilafazkan tiga kali), kecuali pada saat ia mengangkat kepalanya telah diampuni dosanya. (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Dan Imam Muslim serta lainnya mengeluarkan hadist dari Rabi’ah bin Ka’ab yang sempat membantu Rasulullah SAW. Ia (Rabi’ah) pernah berkata, „Aku tinggal bersama Rasulullah dan (ketika itu) ku sedang membawakan air untuk wudhu dan untuk keperluan lainnya. Rasulullah pun bersabda, “Mintalah kepadaku“., “Aku berkata, Aku mohon dapat menyertaimu di surga“. Rasulullah bersabda, “Lainnya?“. Jawabku (Rabiah), „Cukup itu saja“. Maka Rasulullah bersabda, “Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud“. (HR. Muslim).
Selepas Shalat Wajib
Bertanya orang kepada Rasulullah, „ Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?“. Rasulullah menjawab,“Doa di tengah malam dan doa setelah shalat wajib“. (HR. Tirmidzi)
di Hari Jumat
Bahwasanya Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jumat, lalu bersabda, „Pada hari Jumat itu ada suatu waktu yang apabila seorang muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu (berdoa) kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberinya (apa yang dia minta), seraya Rasul mengisyaratkan dengan tangannya menyedikitkan saat itu. (Muttafaq Alaih).
di 1/3 Malam Terakhir
Rasulullah besabda: Pada tiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman:, „Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pasti akan Kukabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku pasti akan Ku beri, dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku pasti akan Ku ampuni“. (HR. Malik, HR. Bukhari, HR. Muslim, HR. Tirmidzi).
Bila telah lewat sebagian malam atau dua pertiganya, akan turun ke langit dunia Allah yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi, lalu berfirman, “Tak ada seorang pun yang meminta pasti ia akan Ku beri, tak ada seorang pun yang berdoa pasti ia akan dikabulkan, tak ada seorang pun yang mohon ampun pasti ia akan Ku ampuni sehingga tiba waktu subuh. (HR. Bukhari, HR. Muslim).
Sedekat-dekat Allah dari hambaNya ialah di tengah malam. Maka dari itu, jika engkau mampu menjadi orang yang berdzikir padaNya pada saat itu maka kerjakanlah. (HR. Abu Daud, HR. Tirmidzi).
di saat Wuquf di hari Arafah (9 Dzulhijah)
Tiada satu haripun yang lebih afdhal di sisi Allah SWT. Selain hari Arafah, di mana pada saat itu Allah turun ke langit dunia, maka dan Ia bermegah-megahan (berbangga) dengan penduduk dunia. Kepada penduduk langit Ia berkata, “Perhatikanlah hamba-hamba-Ku itu, meraka datang dengan rambut kusut dan berdebu, berjemur di panas matahari, mereka datang dari seluruh penjuru dunia yang jauh tempatnya. Mereka mengharapkan rahmat-Ku dan mereka tidak akan melihat adzab-Ku. (HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaimah).
Sebagai catatan akhir, semua tulisan bersumber dari buku yang disebut sebelumnya. Saya hanya berusaha mengamplifikasikan pengetahuan dengan mengetik dan memberi pengantar kecil saja. Semua kebenaran datangnya dari Allah SWT, dan semua kesalahan dan keliruan datang murni dari penulis sendiri. "Be Happy, Be Groovy, Be a Good&Proud Moslem, you are wonderful just the way you are." Hehehe..
Okie, semoga berguna :p.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Meditya Wasesa
tulisan juga dapat diakses di situs PPMR berikut.
Subscribe to:
Posts (Atom)