Selepas pulang bekerja, saya membaca berita dari seorang teman berkenaan dengan komitmen pemerintah Jerman untuk menghentikan operasi reaktor-reaktor nuklirnya (rujukan). Trauma bencana di Fukushima memaksa pemerintah Jerman untuk segera mengambil keputusan tentang kontinuitas operasi reaktor nuklir. Sang Kanselir pun harus memilih diantara dua pilihan berat, dukungan kaum industrialis pro-nuklir atau keselamatan dan ketenangan rakyatnya (rujukan). Keputusan yang berani diambil oleh Angela Merkel kali ini. Meskipun dia ditentang oleh partai politik almamaternya, ia mendukung pelaksanaan langkah kongkrit (bukan hanya wacana) untuk menjadikan sang raksasa eropa ini bebas nuklir. Salut.
http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2011/05/30/brk,20110530-337567,id.html
Merujuk pada artikel kecil tentang fatalitas bencana nuklir yang pernah saya coba tulis (rujukan) pada 10 April 2011, ternyata hingga kini (30 Mei 2011/ hampir 2 bulan) Pusat Diseminasi Iptek Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) masih gencar mempromosikan energi nuklir melalui media detik.com (screenshot dilampirkan dibawah), dengan slogannya.. "Go Green Dengan Energi Nuklir" - "Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat adalah Prioritas (Maksudnya??? :p)".. Kadang-kadang "pakar" memang sulit dimengerti, hehehe.. Maju terus Indonesia, setuju dengan BATAN "Keselamatan Lingkungan dan Masyarakat adalah Prioritas" tapi TIDAK dengan kalimat (yang jelas-jelas berkontradiksi) ini
Ada bagusnya juga prinsip "pakar" yang satu ini, Mbah Albert Einstein, "You do not really understand something unless you can explain it to your grandmother. - Saudara tidak dapat dikatakan benar-benar mengerti akan suatu hal sampai anda dapat menjelaskannya pada nenek saudara" hehehe.. Wallahualam Bishawab.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Meditya