"Life isn't worth living, unless it is lived for someone else." (Einstein)
"Not everything that can be counted counts, and not everything that counts can be counted." (Einstein)
Sunday, September 26, 2010
Monday, September 6, 2010
Teruntuk Ibu Pertiwi..
Ibu..
Maafkan putramu ini..
Terdiam tanpa daya melihatmu direndahkan..
Dilecehkan oleh mereka disana..
Termangu hanya mengelus dada..
Kala putra-putri mu diludahi..
Dipandang sebelah mata..
Karena tingkah berlagak sabar bertopeng diplomasi..
Menutupi kepengecutan pertanda kelemahan jiwa dan diri..
Ibu..
Maafkan putramu ini..
Yang hanya bisa berpuisi..
Melantunkan lagu orkes sakit hati..
Akan apa yang terjadi pada negri..
Dan harga diri..
Ibu..
Yakinkankanlah…
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa tak harus membudak untuk menyambung nafas ini..
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa hidup mulia penuh harga diri adalah lebih mulia..
Dari transaksi kemakmuran yang harus ditukar dengan pelecehan kehormatanmu..
Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa tak semua putra-putrimu bangga..
Mendengungkan sorak sorai kepengecutan..
Dengan mulut berbusa mendengungkan penghambaan pada oportunisme..
Seakan akan kesempatan hanya bisa didapat dari mereka..
mereka yang menari-nari menghina ibunda..
Karena tingkah mengiba tak pada tempatnya..
Mengiba tidak pada Yang Maha Kuasa saja..
Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa masih banyak putra-putrimu…
Yang meyakini bahwa harga diri adalah harga diri..
Nilai hakiki yang harus dipertahankan hingga mati..
Sebagai pembuktian bahwa kami takkan dapat dibeli..
Dan mati lebih dipilih dari pertukaran nilai sejati..
Karena harga diri adalah harga diri..
Dan pelecehan akan ibunda akan kami tebus dengan segala harga..
Ibu..
Yakinkanlah..
Tidak semua putra-putrimu adalah pengecut..
Tidak semua putra-putrimu ridho ibundanya diinjak-injak..
Tidak semua putra-putrimu mau menukar harga diri dengan pundi-pundi..
Tidak semua putra-putrimu menganggap kehormatanmu dapat dikompromi..
Ibu..
Kami cinta dirimu..
Kami yang berada di penjuru bumi takkan pernah lupa asal kami..
Kami putra-putrimu akan selalu menjadi pembelamu..
Yang akan membelamu meskipun kau tua renta dan papa..
Seperti kau kasihi kami sedari kecil kami..
Kami adalah kami, putra-putri ibunda yang takkan pernah lupa ibunda kami..
Ibunda yang kami hormati dan sayangi sepenuh hati..
Tanpa kompromi..
Duhai Mahadiraja alam semesta..
Izinkan kami, menyematkan senyum pada ibunda kami..
Dengan keagunganMu,
Dengan pengasihanMu,
Dengan penyayanganMu,
Dengan kekuatanMu yang bijaksana..
Insyaallah.. suatu saat nanti.. pasti..
Maafkan putramu ini..
Terdiam tanpa daya melihatmu direndahkan..
Dilecehkan oleh mereka disana..
Termangu hanya mengelus dada..
Kala putra-putri mu diludahi..
Dipandang sebelah mata..
Karena tingkah berlagak sabar bertopeng diplomasi..
Menutupi kepengecutan pertanda kelemahan jiwa dan diri..
Ibu..
Maafkan putramu ini..
Yang hanya bisa berpuisi..
Melantunkan lagu orkes sakit hati..
Akan apa yang terjadi pada negri..
Dan harga diri..
Ibu..
Yakinkankanlah…
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa tak harus membudak untuk menyambung nafas ini..
Bahwa masih ada putra-putrimu yang meyakini..
Bahwa hidup mulia penuh harga diri adalah lebih mulia..
Dari transaksi kemakmuran yang harus ditukar dengan pelecehan kehormatanmu..
Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa tak semua putra-putrimu bangga..
Mendengungkan sorak sorai kepengecutan..
Dengan mulut berbusa mendengungkan penghambaan pada oportunisme..
Seakan akan kesempatan hanya bisa didapat dari mereka..
mereka yang menari-nari menghina ibunda..
Karena tingkah mengiba tak pada tempatnya..
Mengiba tidak pada Yang Maha Kuasa saja..
Ibu..
Yakinkanlah..
Bahwa masih banyak putra-putrimu…
Yang meyakini bahwa harga diri adalah harga diri..
Nilai hakiki yang harus dipertahankan hingga mati..
Sebagai pembuktian bahwa kami takkan dapat dibeli..
Dan mati lebih dipilih dari pertukaran nilai sejati..
Karena harga diri adalah harga diri..
Dan pelecehan akan ibunda akan kami tebus dengan segala harga..
Ibu..
Yakinkanlah..
Tidak semua putra-putrimu adalah pengecut..
Tidak semua putra-putrimu ridho ibundanya diinjak-injak..
Tidak semua putra-putrimu mau menukar harga diri dengan pundi-pundi..
Tidak semua putra-putrimu menganggap kehormatanmu dapat dikompromi..
Ibu..
Kami cinta dirimu..
Kami yang berada di penjuru bumi takkan pernah lupa asal kami..
Kami putra-putrimu akan selalu menjadi pembelamu..
Yang akan membelamu meskipun kau tua renta dan papa..
Seperti kau kasihi kami sedari kecil kami..
Kami adalah kami, putra-putri ibunda yang takkan pernah lupa ibunda kami..
Ibunda yang kami hormati dan sayangi sepenuh hati..
Tanpa kompromi..
Duhai Mahadiraja alam semesta..
Izinkan kami, menyematkan senyum pada ibunda kami..
Dengan keagunganMu,
Dengan pengasihanMu,
Dengan penyayanganMu,
Dengan kekuatanMu yang bijaksana..
Insyaallah.. suatu saat nanti.. pasti..
Subscribe to:
Posts (Atom)