Assalamualaikum Wr Wb
Sebagai orang yang terus terang masih slebor soal makanan, kiranya bacaan dari kitab yang tidak diragukan lagi kebenarannya ini (QS. Al Baqarah:2) kali ini menjadi pengingat keras tentang fatalitas sikap saya pribadi yang masih sering bersikap terlalu menggampangkan soal makanan.
Manusia beriman diperintahkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kualitas yang baik:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
[2:172] Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
melanjut ayat diatas, sebenarnya kita diperkenankan untuk menikmati semua yang ada di bumi. Dan apa-apa yang dilarang karena tidak baik sebenarnya hanya sedikit bila dibanding dengan yang diperbolehkan:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
[2:173] Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesuai dengan paparan diatas, makanan yang tidak halal hanya dapat dikonsumsi jika dan hanya jika kita dalam kondisi terpaksa. Bukan justru menginginkan atau mencari-cari. Apabila memang akses menuju makanan halal sulit didapatkan maka kita boleh mengkonsumsinya itupun dengan tidak berlebih-lebihan.
Sebagai orang yang hidup di rantau, terkadang kita harus terlibat dalam kegiatan sosialisasi dalam bentuk jamuan makan. Terkadang sikap merasa tidak enak timbul, bagaimanapun juga ada baiknya kita tetap mencari alternatif makanan-makanan yang dihalalkan, Memesan makanan laut atau vegetarian dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk kita. Ada baiknya untuk tidak menyembunyikan apa-apa yang tidak bisa kita makan karena ternyata konsekuensinya lumayan berat.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
[2:174] Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka
Walaupun kita masih belajar dan terus memperbaiki diri dan kadang-kadang masih suka slebor hehehe :p Setidaknya kita harus tetap jadi orang yang fair dengan tetap sportif dengan mengatakan kebaikan sebagai kebaikan dan keburukan sebagai keburukan. Jangan sampai kebelummampuan kita mengaplikasikan nilai kebenaran, menjadikan kita menyembunyikan apa-apa yang benar. Semoga renungan pribadi seorang pemula ini juga berguna bagi kawan-kawan sebagai pengingat. wallahualam bissawab.
Wassalamualaikum Wr Wb
Meditya
No comments:
Post a Comment