Banyak diantara kita menyadari pentingnya peran seorang pengajar yang baik dalam mengarahkan bimbingannya memahami esensi dari topik pelajaran. Seringkali seseorang menjadi antusias terhadap suatu topik, dikarenakan pengajar yang lihai membawakan materi dan mem-”provokasi” pelajar untuk mendalami lebih dan lebih. Sebaliknya, banyak juga yang tersendat pada permasalahan ketidakcocokan dengan cara penyampaian seorang pengajar. Sebagai alternatif solusinya, teman belajar atau mencari tutor bisa menjadi jawaban. Tak jarang setelah sang teman (nan baik hati tsb ;)) menjelaskan, kita baru menyadari bahwa konsep kompleks yang dibawakan sebelumnya sebenarnya tidak begitu sulit untuk dipahami. Singkat kata, peran pengajar dalam pengembangan keilmuan seseorang sangatlah besar. Andaikan untuk mempelajari berbagai macam ilmu, semua orang dapat memiliki akses terhadap pengajar yang baik, maka (idealnya) transfer ilmu akan berlangsung dengan lebih lancar dan mengasyikkan.
Katakanlah Pak insinyur A memiliki ketertarikan untuk memperluas wawasan dari disiplin ilmu yang berbeda (misal ekonomi keuangan, psikologi komunikasi, dsb). Kebetulan teman-teman ngopi A banyak yang bekerja di bidang keuangan. Seringkali dalam diskusi-diskusi A merasa kikuk karena tidak mengerti banyak istilah dan logika keuangan umum yang dipakai dalam diskusi teman-temannya. Meskipun teman-teman A tidak pernah berkeberatan untuk menjelaskan, A sangat ingin untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah-masalah keuangan dasar. Sementara mengambil kursus pendek atau mengambil kuliah lagi melalui jalur universitas memerlukan investasi uang dan dedikasi jadwal fixed yang lumayan berat, keberadaan media belajar yang dapat membimbing secara terstruktur, dengan format yang baik, waktu belajar yang fleksibel, dibimbing tutor terbaik dibidangnya, dan kalau bisa gratis akan menjadi solusi sempurna bagi Pak A. Weleh, weleh..
Belajar secara autodidak dari buku pengantar atau buku teks tentunya dirasa cukup menantang, keberadaan internet sebagai media pertukaran informasi bisa menjadi alternatif solusi. Disamping keberadaan dokumen-dokumen online (seperti buku elektronik, presentasi perkuliahan, blog-blog) gratis dari berbagai disiplin ilmu, munculnya tutor-tutor “cyber” yang berbagi ilmu dalam media video online adalah tawaran menarik. Populernya inisiasi Salman Khan melalui “Khan Academy”-nya yang handal dalam mengantarkan penjelasan singkat dari prinsip-prinsip dasar dari berbagai ilmu, populernya inisiasi universitas-universitas di dunia yang merekam sejumlah prosesi kuliahnya secara online (misal MIT, Stanford) , populernya inisiasi komunitas pertukaran ide dalam bentuk presentasi lepas (misal TED, Google Talks), tentunya membawa angin segar untuk siapa saja yang ingin belajar melalui media internet.
Pada umumnya video kuliah online yang tersedia di internet dapat dibagi kedalam dua bentuk: rekaman sesi kuliah secara penuh dan rekaman tutorial (penjelasan) dari sub-bab materi kuliah secara lepas. Kelemahan dari bentuk rekaman pertama (video sesi kuliah penuh): tingkat interaksi dengan penonton biasanya dirasa kurang memuaskan; wajar, perhatian utama pembicara tertuju pada peserta kuliah yang hadir di kelas fisiknya dan durasi video yang terlalu panjang (sekitar satu jam atau lebih) membuat penonton yang memiliki keterbatasan waktu sulit untuk membagi video dalam beberapa waktu tonton tanpa kehilangan alur narasi cerita. Kelemahan dari bentuk rekaman kedua (penjelasan konsep singkat): seringkali tutor menyediakan video dengan topik bahasan yang lepas satu dan lainnya (tidak terangkai dalam bangunan bab yang runut). Kekurangan-kekurangan dalam bentuk-bentuk video tersebut kini telah dijawab oleh salah satu inisiasi kuliah online yang menyajikan presentasi kuliah yang lebih baik; kali ini kita akan membahas tentang inisasi Coursera.
Coursera adalah inisiasi kuliah online yang didukung oleh para pengajar dari empat universitas besar: Princeton, Stanford, Michigan dan Pennsylvania. Coursera menawarkan paparan presentasi perkuliahan yang disajikan dengan format yang runut dengan tetap memperhatikan interaktifitas antara pembawa dan peserta kuliah. Setiap program mata kuliah dibagi ke dalam beberapa bagian (bab) besar, dan setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa video pendek per-sub bab berdurasi 8-15 menit. Pada akhir bagian dari tiap disediakan quiz pilihan berganda, untuk menguji pemahaman terhadap materi yang diterangkan sebelumnya. Selain itu, bila peserta mengikuti materi kuliah sesuai dengan jadwal yang ditentukan, (untuk beberapa mata kuliah) peserta dapat juga turut mengerjakan pekerjaan rumah, mendapat koreksi dari pekerjaan rumah, mengikuti ujian akhir, dan khusus untuk mata kuliah tertentu peserta bisa mendapat tanda kelulusan dari pengajar bila mengikuti seluruh rangkaian kuliah dan kewajibannya dengan sukses. Bila diamati, tahapan-tahapannya sangat persis dengan aktifitas-aktifitas yang biasa dilakukan pada kuliah fisik.
Dari beragam mata kuliah menarik yang ditawarkan (contohnya: Ilmu komputer, ekonomi, bisnis, keuangan, kesehatan masyarakat, sejarah, humaniora) , A mencoba untuk mendaftar kuliah Pengenalan Ilmu Keuangan (Introduction to Finance). Dikarenakan waktu kuliah baru akan dimulai beberapa bulan lagi, A mencoba untuk mengikuti kuliah teory permainan (game theory) sebagai pemanasan. Tertarik dengan cerita film “A Beautiful Mind” yang menceritakan kehidupan John Nash (peraih nobel ekonomi), A tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya teori permainan itu. Mata kuliah yang dibawakan oleh oleh Matt Jackson dan Yoav Shoham dari Stanford ini dibagi kedalam 5 bab besar (5 minggu kuliah). Setiap bab besar terdiri dari 5-10 video video sub bab kecil berdurasi 10-15 menit. Meskipun tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan ujian, alhamdulillah semua video berhasil diikuti A. Disisi pekerjaan kantor yang menyita waktu, setiap ada waktu lenggang 15-30 menit (misal menunggu istri siap-siap belanja mingguan, atau sembari menggendong si kecil) A memakai waktu untuk menyelesaikan kuliah secara penuh. Sub-bab demi sub-bab bila dicicil insyaaallah akan selesai juga. Untuk teman-teman yang berprofesi rutin, sebagain gambaran A bisa menyelesaikan satu kuliah tersebut dalam waktu 2 bulan (catatan: tanpa mengikuti jadwal PR dan ujian). Insyaallah sudah dibuktikan bisa selesai. Lumayan, dari kuliah ini A bisa sedikit mengerti tentang teori permainan, sedikit sedikit jadi mengerti tentang berbagai contoh bidang aplikasinya (seperti pengetahuan dasar tentang kartel, strategi penetrasi pasar, dan sistem lelang).
Meskipun A belum bisa mengikuti kuliah tentang keuangan, keberadaan inisiasi inisiasi penyedia layanan kuliah gratis seperti Coursera semoga menjadi tonggak penting dimana setiap orang bisa belajar hal apa saja yang dia mau tanpa terkendala oleh keterbatasan uang, waktu, tempat belajar, dan lain-lain (kendalanya koneksi internetnya kali ya.. *_*) . Bila semua ilmu menjadi gratis, maka pada akhirnya siapa yang mau berinvestasi waktu dan usaha dia akan dapat memetik pengetahuan yang banyak. Mudah-mudahan akan ada juga inisiasi-inisiasi serupa di Indonesia, siapa tau pengajar-pengajar dari perguruan-perguruan tinggi terbaik di Indonesia bisa turut serta, kalau bisa tentunya kehadiran fisik seseorang di perguruan tinggi tidak menjadi halangan untuk ikut menikmati penjelasan dari dosen-dosen terbaik. Logika awalnya, dengan ketersediaan banyak video ini kompetisi sehat dalam menyediakan pengajaran berkualitas akan meningkat, dan pada akhirnya pelajar akan dapat mengenyam kualitas pengajaran yang lebih baik. Dukung inisiasi penyedia kuliah gratis, dukung akses ilmu apapun untuk
siapapun, dan dukung juga siapapun yang ingin memetik manfaat dari
ketersediaan fasilitas ini :D