Friday, March 26, 2010

8 Rahasia Sukses - Richard St John.

Minggu depan, di universitas saya akan diadakan acara besar yang bernama EFR-Business Week. Banyak tamu tamu besar seperti Thomas Enders - CEO Airbus dan Jendral Petraeus (kalau tidak salah bertanggung jawab penuh pada operasi militer Amerika di Irak (catatan saya bukan fans bapak yang satu ini peace :p)) akan memberikan pidatonya pada hari pembukaan. Diantara nama-nama terkenal yang tertera pada daftar acara terdapat nama yang cukup asing ditelinga saya, Richard St.John. Setelah saya lacak, saya menemukan video 3,5 menit tentang 8 kunci sukses di forum sharing terkenal TED. Video ini disarikan dari hasil penelitian yang dilakukan secara gerilya 7 tahun dengan cara mewawancarai 500 responden terkenal untuk berbagi mengenai hal-hal yang mereka anggap penting dalam meraih kesuksesan mereka kini. Dalam blog ini saya hanya ingin mengamplifikasi apa yang beliau sudah sampaikan, mungkin berguna bagi kawan-kawan yang koneksi internetnya lambat atau lebih nyaman membaca dengan bahasa ibu (walaupun bahasa inggris saya biasa2x, "litel litel ai andersten lah mister" hehehehe..). Bagi yang ingin melihat ulasan video beserta komentar dari saya dapat membaca terus blog ini. Bagi yang ingin melihat videonya langsung dapat menuju situs berikut.



8 Hal yang didefinisikan sebagai rahasia sukses menurut hasil penelitian Pak Rick adalah:

1. Impian, Visi, atau Keinginan Kuat.
Walaupun terjemahan leterlek dari passion adalah gairah, saya rasa kata-kata diatas lebih pas untuk mewakili apa yang Pak Rick maksud ;). Beliau menyebutkan bahwa pemicu utama dari suatu aksi haruslah berdasarkan cinta mendalam dari hasrat yang ingin kita tuju, bukanlah berhulu dari benefit yang kita tuju (misal uang). Uang dan benefit akan mengikuti apabila kita mengerjakan segala sesuatu dengan cinta dan kesungguhan. Logis.. Kitapun akan senang mengeluarkan uang lebih untuk hasil kerja yang bagus dan dikerjakan orang-orang yang sepenuh hati dalam bekerja. Dan orang dapat lebih mudah sepenuh hati dalam bekerja bila ia mencintai dan mengetahui apa yang ia tuju. "Do what you love, love what you do, and the money will follow".. katanya.. hehehe

2. Kerja Keras.
Hehehe.. Kirain ngimpi doang udah bisa syuksyezz.. hehehe.. Point yang ini semua udah pada bosen-lah ya.. begitu kita udah definisikan visi dan impian kita ya kerja keras dengan tekun untuk wujudin mimpi itu. Ngga ada jalan pintas, kerja keras adalah kode etik dari ksatria-ksatria sportif. halah.. apaan sih.. wkwkwkwk...

3. Profesional
Setelah kita pilih apa yang menjadi impian kita, kita tau persis media profesi apa yang akan kita pakai untuk mewujudkan impian itu, hal selanjutnya tentu menjadi profesional di keprofesian yang sudah kita pilih itu. Untuk menaikkan daya saing, tentu kita harus lebih profesional dan lebih baik kerjanya dari kompetitor kompetitor kita. Dan tidak ada jalan lain untuk meraih kelihaian selain berlatih.. berlatih.. dan berlatih.. Bila di analogikan, layaknya naik sepeda, menyetir mobil, bila tidak berlatih tidak akan pernah bisa, setelah berlatih pun kita harus bisa tangani medan2x berat seperti menyetir di gang-gang sempit, atau menyetir dipasar yang super ramai untuk meningkatkan kelihaian.. Bila kelihaian kita hanya sampai nyetir di jalanan komplek perumahan ketika lagi sepi, tentu anggota keluarga kita juga sedikit was-was minta bantuan kita untuk antar antar kekekeek...

4. Fokus
Terlalu banyak hal-hal yang baik dan menarik untuk digeluti di dunia ini. Sayangnya raga ini hanya satu, waktu dan sumberdaya yang kita miliki pun sangat terbatas. Oleh karenanya memfokuskan diri pada satu hal yang benar-benar menjadi "gairah" kita dan mengenyampingkan gangguan-gangguan yang dapat mengaburkan dari apa yang benar-benar kita sukai adalah hal yang harus kita kerjakan. Kata orang "The enemy of the best thing are the good things"..



5. Memaksa Diri dan Disiplin
Yah kita harus memaksa diri kita secara mental dan fisik untuk impian yang sudah kita definisikan sendiri di tahap satu. Bahkan seringkali kita memiliki keraguan dan serasa ingin loncat dari kamar belajar (hehehe,, hiperbola) ketika persoalan begitu besarnya, paksa diri kita, mental kita, badan kita dan yakinkan kita bisa (cie.. kekekek). Ada quote bagus dari video Pak Rick ketika beliau mewawancarai Goldie Hawn, doski yang dah sukses aja masalahnya sama kok kaya kita.. dia bilang.. "I always had self doubts. I wasn't that good enough, wasn't smart enough, I didn't think I'd make it". Terjemahannya kira-kira, "Saya selalu memiliki keraguan pada diri saya, saya merasa tidak sebagus itu, tidak sepintar itu, saya tidak yakin saya dapat melakukannya" See, keraguan pada diri sendiri timbul pada semua orang.. masalahnya tidak semua orang sukses melewatinya.. bisa ngga ya kita .. hehehe..

6. Melayani Orang
Walaupun Pak Rick bicara dalam konteks bisnis, menurut saya kita bisa juga generalisir untuk kasus yang lain. Inti dari point ini adalah, apapun yang kita lakukan sedapat mungkin dapat memberi manfaat bagi orang lain. Karena hanya dengan melakukan sesuatu yang memberi manfaat lah pertukaran nilai dapat dilakukan. Jadi pilihlah hal-hal menarik yang memberi manfaat buat orang. Walaupun manfaat bisa yang positif dan negatif, kenapa pilih mengerjakan sesuatu yang bermanfaat negatif, kalau bisa sekali kerja pahala dunia akhirat dapet.. uhuy.. hehehe..;)

7. Generasi Ide
Penggenerasian ide yang merupakan dari jawaban dari suatu permasalahan yang ada atau inovasi dari apa yang mungkin bisa kita lakukan lebih baik adalah harta terbaik manusia. Untuk tenaga, revolusi industri, tonggak takluknya dinasti kerja otot manusia sudah usang didengar. Untuk kecepatan memproses informasi, revolusi informasi, seperti yang sekarang telah terjadi telah menggeser kebutuhan manusia untuk menyimpan, mengolah, dan memproduksi analisis. Jadi harta kita, yang membedakan kita dari mesin dan komputer ya generasi ide.. Dan ide ini pula yang membawa Bill Gates meraih impiannya.

8. Keteguhan Hati
Kalo yang satu ini persis kaya nasihat lagu salah satu band Indonesia (nahlo.. yang mana ya.. :p). Keteguhan menghadapi kegagalan kegagalan.. Jangan Pernah Menyerah.. dan ada kutipan menarik dari video Pak Rick, keteguhan hati dalam menghadapi CRAP yang merupakan kepanjangan dari ("Criticism Rejection A******s and Pressure"). Hehehe... Yah mau ngga mau kita harus akui didunia kita memang harus hidup sama kritik, sama orang-orang yang komentar tapi komentarnya ngga membangun, sama orang-orang yang ternyata "perhatian" sama kita hahahaha.. Intinya cuek aje.. kerjain sebaik mungkin.. buat mereka diem lewat bukti kongkrit prestasi yang insyaallah kita raih (oh Tuhan beri kami kemudahan..).



Intinya ya itulah 8 kunci rahasia sukses Pak Rick. Ada juga video 4 menit lain dari dia yang bercerita tentang pengalamannya terlena oleh kesuksesannya. Dimana ketika ia sukses ia melupakan root interest nya dan malah disibukkan dengan mengurusi kekayaannya. Walhasil dia tidak menemukan kebahagiaannya lagi. Dari pencariannya, proses 8 langkah yang terus diasah secara berkelanjutan adalah sukses sebenar benar sukses menurut Pak Rick ini. Videonya dapat di lihat melalui situs berikut ini. Okie, berikut ulasan singkat yang moga bermanfaat. Okie selamat berakhir pekan.. :)

Tuesday, March 23, 2010

Teruntuk Paduka..

Paduka..
Penguasa semua penguasa..
Maharaja semua maharaja..
Izinkan hamba tetap menghamba pada Baginda..
Dan hanya mengabdi untuk Baginda..
Karena sungguhpun lainnya hanyalah fatamorgana..
fatamorgana yang segera lenyap ditelan sang surya..
Izinkan hamba hanya menghamba pada baginda..
Paduka yang mulia..
Baginda semua baginda..

Paduka..
Tuntun penglihatan kami agar selalu jernih merenungi isyarat massa..
Tuntun nafsu kami untuk mengerahkan semua yang kami punya..
Demi perkenan dan hanya untuk perkenan Baginda..
Karena sesuatu yang diselubungi fatamorgana adalah fana..
Dan segala sesuatu yang fana..
Hanya membuat kami jauh dari Paduka..

Paduka..
Raja di Raja alam semesta..
Tiupkan keberanian pada kami untuk menggelegarkan kemurnian..
Hembuskan kepada kami rasa cinta pada sesama..
Jauhkan daripada kami rasa takut mati dan papa..
Jauhkan daripada kami rasa kepengecutan pada kebiadaban..
Karena tak sehelai rambutpun jatuh bila Paduka tiada berkenan..
Karena tak secercah cahayapun terhalang bila Paduka mengizinkan..
Dan itu janji Paduka pada semua yang berkeyakinan..
Dan kegoyahan pada kesetiaan..
Hanya membuat jauh kami dari Paduka..


Paduka..
Ingatkan kami tuk selalu ceria..
Ingatkan kami tuk selalu berbahagia..
Ingatkan kami tuk selalu berterimakasih pada karunia Paduka yang tiada hingga..
Ingatkan kami tuk selalu merasa terhormat..
Telah dipilih untuk hidup..
Telah dibisikkan keresahan-keresahan akan ketidakadilan..
Telah dicurahkan titik-titik kesadaran..
Kesadaran yang tak sama satu sama lainnya..
Agar kami dapat saling mengisi dalam perjuangan..

Paduka..
Jauhkan kami dari keluh kesah..
Jauhkan kami dari tangisan tangisan pelupa..
Jauhkan kami dari sikap berlebihan menghadapi tantangan..
Maafkan kelemahan sanubari kami..
Yang sering tergoyah keyakinannya..
Yang sering kali terbius tuk menuhankan khayalan khayalan..
Yang sering kali menangisi apa yang seharusnya kami syukuri..
Maafkan kelemahan hambamu oh Maha Raja..
Sungguh kepercayaan Paduka untuk menghidupi hamba sebagai ponggawa..
Adalah kemurahan terbesar dari Paduka..

Paduka..
Raja dari segala maharaja..
Izinkan kami menghamba hanya kepadamu..
Hingga akhir hayat kami..
Amin..

Tuesday, March 16, 2010

Terrorisms and the Tears of (Indonesian) Moslems

Indonesia, a land of thousands islands, is a unique tropical country which has a lot of beautiful natural sceneries. Not just famous for its sights, Indonesia is also well known of its social diversity. As the 4th largest populated country with more than 227 million people, about 300 native ethnicities with different social and religion backgrounds live together peacefully. The fact that more than 80% Moslems populate the country and the fact that Indonesia is the largest Moslem country in term of population do not automatically mark out Indonesia as an Islamic state.

Some years ago, some bombing incidents occurred in Indonesia. All the media associated these with an extreme Moslem terrorist group. However, what the world should know is that the terrorists are not the only party with a bad image. The word “Moslem” as an attachment that the media associated has a significant impact on the Moslem image as a whole. With a “Moslem” tag when referring to the terrorist group, Moslems are indirectly associated with violence and radical movements. I personally do not think that acts by a very small number of people could represent how the rest of the population would act. But unfortunately, since the media are keen to expose this issue, the rest of Moslems population (the biggest part), who do not have any relation to terrorism are tarnished with a negative image.



Due to the fact that Indonesia is the biggest Moslem country in the world, the terrorism issues have brought a negative impact not only for Indonesian, but also for the Moslems as a whole. Starting from last year, in the name of terrorism issue, the government has started to control the regular religious speech conducted at some local mosques. Due to this issue, the Indonesian Moslems are not as free as they used to be in practicing their religion. People are feeling insecure with people wearing religious attributes (e.g. long beard, half legged trousers). It is a really pathetic condition, when people feel insecure about their own identity. It is a really a pity, how Moslems are conditioned to be suspicious of the other Moslems due to this imbalanced media exposure.

I am a Moslem. Though I am not a good example, I try my best to hold my belief values. After almost 4.5 years living, studying, and working in Europe (Germany and the Netherlands), I realize that the media have a very big impact in forming a community mindset. The fact that most people are too busy with their routines to do further exploration makes the media even stronger in directing people’s thought. For me, it is a pity that terrorism is always associated with Moslems. It is really a pity that Indonesia, which has been at peace for thousands years has to live under suspicion. What I really want to say is that terrorism can be applied by anyone from any background. Bad people are bad people regardless of their background. So association of terrorism activity to a certain group of people is rather unfair especially for most of the people who really do not have anything to do with this subject. Personally, I think the people who dance on the blame of innocent people are the ones with the most violent violence.

Sunday, March 14, 2010

Saturday, March 6, 2010

Situs Andalan Untuk Cari Kerja S3

Terkadang gw dapet mail dari temen tentang situs internet untuk cari kerja riset. Berikut adalah situs-situs yang selalu gw pantengin dan gw elaborasi tiap hari pas jaman-jaman gw "sekarat" di tengah-tengah dilema antara switch cari kerja.. ato tetep "keukeuh" cari-cari s3 sembari ditolak mlulu hehehe.. Makanya gw kalo denger temen gw ditolak terus aplikasi s3 gw nyengir2x aja.. gw bilang aja "lu aplikasi udah berapa?" "ditolak udah berapa?" "kalo belum nyampe 50 an.. hehehe jangan protes yaks.. gw jg gitchuw.." (banyak jg tmn2x gw yang lebih dramatis pontang pantingnya.. bikin malu gw kalo nyerah duluan..) lu kan saingan sama orang dari planet mana-mana untuk dapetnya.. Apalagi kalo lu ngga ada sponsor dari mana-mana, bukan dosen, pegawai pemerintahan, swasta.. dsb dsb.. jadi ditolak mah rutinitas dan harus jadi mentalitas (halah.. naon sih?).. maksudnya mentalitas siap ditolak dan gagal hehehe..

Sharing gw.. jangan menyerah.. dan yakin aja Tuhan punya rencana yang lebih baek buat elu.. Walopun gw masih empot2xan juga sekarang risetnya.. Gw bersyukur juga si ditolak sama sekolah2x yang dulu2x dan dikasi Tuhan sekolah yang Alhamdulillah terbaik buat gw.. Setelah superduper bete dalam menerima setiap surat tolakan bernada manis dan menyanjung pada awalnya. Dan kadang setelah gw diterima di yang sekarang terkadang gw jg masih dapet panggilan kerja riset di tempat lain.. halah..



Pokonya jangan nyerah aja... Dan inget selalu usaha manusia sama ridho Tuhan itu jauh efeknya.. jadi lu mo cumlaude.. pengalaman kerja banyak.. dll. dll.. kalo Tuhan ngga ketok palu.. ngga jalan lah Mr.Jenius hehehe.. Makanya berdoanya kudu kenceng juga.. Karena menurut gw faktor "T" (TUHAN) itu gede.. Udah ah kebanyakan ngomong gw.. nih situs2xnya.. Coba juga cari situs laen dan pantengin google karena kadang banyak juga lowongan yang ngga kejaring di situs2x dibawah.. Enjoy dan Jangan Menyerah :p..

www.scholarshipnet.info
www.findaphd.com
www.academictransfer.com
www.rumahbeasiswa.com

nb. Oiya doain gw lancar ya.. hehehe..

Friday, March 5, 2010

The Winner vs The Loser Quote

The Winner is a part of the answer;

The Loser is a part of the problem.


The Winner has a program;

The Loser has an excuse.


The Winner says, "Let me do it for you";

The Loser says, "That is not my job."


The Winner sees an answer for every problem

The Loser sees a problem for every answer.


The Winner says, "It may be difficult but it is possible";

The Loser says, "It may be possible but it is too difficult."


When the Winner make a mistake, he says, "I was wrong";

When the Loser make a mistake, he says, "It wasn't my fault."


The Winner makes commitments;

The Loser makes promises.


The Winner sees the gain;

The Loser sees the pain.


The Winner sees possibilities;

The Loser sees problems.


The Winner believes in win-win;

The Loser believes for them to win someone has to lose.


The Winner chooses what they say;

The Loser says what they choose.


The Winner uses hard arguments but soft words;

The Loser uses soft arguments but hard words.


The Winner stands firm on values but compromise on petty things;

The Loser stands firm on petty things but compromise on values.


The Winner follows the philosophy of empathy: "Don't do to others what you would not want them to do to you";

The Loser follows the philosophy, "Do it to others before they do it to you."


The Winner makes it happen;

The Loser lets it happen...


(anonymous)

Wednesday, March 3, 2010

Auction Theory and Auction Practice Discrepancy - a Paper Review

Today I presented a paper review in LARGE group. The paper is from Management Science (1994) entitled “Modeling Competitive Bidding: a Critical Essay” written by Michel Rothkopf (RIP) and Ron Harstad. These 2 big economists in auction area write an essay which explains that there is big discrepancy between the existing (though its 1994 paper, I think it’s still relevant to the current research context) auction theory and the real practice, so that the developed theory is having limited application to the real live condition. My main interpretation of the whole paper is bundled by the figure shown below:


From this paper, we learn that the theories which try to model the competitive bidding behavior in auctions (both decision theory and game theoretical model) are mostly written in a single and isolated auction context. Moreover the assumptions which frame the theories (e.g. single isolated auctions, fixed number of bidders, symmetric Nash equilibrium, risk neutral bidders, etc) also limit the real world applicability. They suggest the researchers to adjust and enrich the elegant but simplified existing models so that the bidding model could be utilized in the real world situations.

There were a was discussion on how should we develop an analytic model which will fit to our research interest, which is the Dutch Flower Auction. Our research context is unique, since we are dealing with multi unit, multi bidders, multi suppliers, multi attributes, and highly interdependent auctions. We agreed that this paper would be considered as our main reference since it brings a lot of insights on how to make a realistic an applicable model, not just an elegant model which is good for theoretical sake but could not be applied in reality.

This writing also available in LARGE blog.

Monday, March 1, 2010

Ilmu yang Bermanfaat & Kesejahteraan yang Menyeluruh

Assalamualaikum Wr Wb



Di kala kesibukan dan rutinitas kita yang padat.. Terkadang waktu yang dimiliki untuk kembali ke ide dasar diciptakannya manusia sering dilupakan..

Meskipun terdengar utopis.. Pengertian bahwa manusia diciptakan untuk mendayagunakan hidup dan potensinya untuk melakukan perbaikan dan membantu sesamanya, adalah pengertian yang logis.. Pada akhirnya.. hasil dari ilmu yang didayagunakan untuk sesama akan lebih sejati dan abadi daripada ilmu2x yang digunakan untuk kepentingan fana lainnya..

Kembali ke keberadaan kita sebagai insan pencari ilmu.. atau mungkin sebagai professional/ wiraswasta yang bekerja diatas pengetahuan.. ("knowledge worker") Pertanyaan yang mungkin sering hinggap di relung pikir kita adalah..

"Bagaimana kita mendayagunakan ilmu kita untuk sesama? Untuk perbaikan?"


Tayangan yang ditemukan tak sengaja di sela makan malam ini, kembali membuat saya tertegun sekaligus malu.. Bagaimana seseorang yang rendah hati dan berdedikasi..
dengan ilmu "konkrit" nan bersahajanya yang mungkin tidak se"keren" ilmu kawan2x sekalian bisa membawa perbaikan untuk masyarakatnya..



Beliau memberikan ilmu2x praktisnya dalam mengolah hasil2x pertanian.. Contohnya.. Petani yang mungkin bisa menjual pisang seharga Rp.5000-, dengan pelatihan yang beliau beri.. Petani tadi dapat "menyulap" pisang menjadi keripik dengan harga Rp 50.000-. Beliau benar-benar mendayagunakan ilmunya secara konkrit sehingga masyarakat merasakan manfaatnya..
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2010/03/01/4835/230/Sahabat-Para-Petani

Dengan segala keterbatasannya dan kebersahajaannya beliau menjawab teknokrat2x necis yang justru menggunakan argumentasi2xnya untuk meng-acc kebijakan2x yang membunuh masyarakatnya sendiri..
misal: ACFTA, issue penjualan 3 Industri primer nasional (Krakatau steel, Garuda Indonesia dan Perkebunan Nasional) (semoga tidak benar2x terjadi.. )
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/02/23/100286/Privatisasi-BUMN-Tahun-Ini-tetap-Berjalan

Semoga kita selalu dapat menyadari bahwa, boleh kita pintar, boleh kita "survive", boleh kita menjadi kaya raya dengan keahlian kita.. Tetapi selama sekeliling kita, teman2x kita, rakyat kita kesusahan.. maka si kaya tidak akan pernah tenang dengan kemakmurannya dan mungkin justru akan terasa terpenjara karena konsekuensi logis dari kesenjangan sosial yang kian menajam..

Bagaimanapun teknokrat dan cendekia tidak bisa terlepas dari pemikiran akan sosial budaya lingkungannya.. Karena, sebagai mana semua tau, hanya dengan kesejahteraan kolektiflah si kaya akan merasa nyaman (karena dia bersumbangsih untuk masyarakat) dan si miskin merasa nyaman (karena tidak merasa dibodohi golongan diatasnya). Karena kesejahteraan kapitalis dan individualis yang mengutilisasi masyarakat demi kepentingan segelintir orang berkonsekuensi pada kesenjangan sosial akut.. dan kesenjangan sosial hanya akan melahirkan keresahan dan menghancurkan rasa keamanan.. semua orang tau itu..

Dan dalam kesenjangan itu masyarakat (bukannya) tidak bisa apa-apa.. tapi mereka begitu (atau mungkin terpaksa) sabar menahan apa yang mereka masih bisa tahan.. Walaupun bukan contoh yang "apple to apple" seyogyanya kita tidak melupakan kejadian revolusi prancis dimana rakyat yang sudah tidak tahan lagi, bukannya tidak mungkin menunjukkan tajinya.. sejarah berulang.. hanya aktor dan kemasannya saja yang tampaknya berbeda.. inti utama scenario perulangannya tetap sama..

"Eniwei", jadi ngelantur kesana sini hehehe...
Hanya berbagi pemikiran.. karena saya yakin akan fenomena beresonansinya benda2x yang berfrekuensi pribadi yang sama.. Dan saya yakin pemikiran saya juga merupakan pemikiran usang teman-teman yang sudah lama mengiang-ngiang di kepala teman2x..

Sekedar berbagi..
Selamat bekerja keras kembali.. dan Merdekalah Indonesiaku..


Wassalamualaikum Wr Wb
Meditya Wasesa
Seorang Teman..